Sepanjang 2016-2017 kita tau bahwa bursa secara gencar mempromosikan Program Yuk Nabung Saham. Namun bagi kita yang sudah lebih dulu di pasar modal tentu kita tahu bahwa memilih saham yang layak untuk ditabung memang tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya, terutama karena saham-saham unggulan di bursa kita sudah naik sangat signifikan. Dengan alasan itulah BEI meminta kami sebagai salah satu lembaga research Pasar Modal independen yang paling cepat bertumpuh di Indonesia untuk melakukan riset mendalam mengenai metode bagaimana menabung saham serta emiten apa saja yang layak untuk ditabung.
Kami menganggap sangat serius tugas yang diberikan oleh otoritas tertinggi Pasar Modal Indonesia ini, itu sebabnya dalam 1 bulan terakhir kami membagi beberapa analis kami untuk melakukan pendekatan dari berbagai sisi. Ahli statistik kami mencoba mencari metode ideal untuk menabung saham dengan mempelajari pergerakan saham-saham di masa lalu. Analis lain fokus melihat dari sisi fundamental, mempelajari profile perusahaan, kinerja keuangan dan tentu prospeknya dalam jangka panjang. Dan suapaya lebih komplit kami sedikit membubuinya dengan beberapa pengetahuan kami mengenai Analisa Bandarmologi dan Foreign Flow untuk mengcover beberapa bagian penting yang tidak bisa dilihat dari sudut pandang Fundamental atau Statistik.
Dalam membuat rekomendasi tersebut Team Riset Creative Trader kembali belajar ulang mengenai Konsep Menabung, kami sadar karena kami sudah cukup lama masuk dalam dunia pasar modal, maka istilah menabung sudah hampir kami lupakan. Itu sebabnya kami sengaja berbincang-bincang dengan beberapa calon investor yang belum terjun ke pasar modal, untuk memahami kebutuhan investor dalam melaksanakan proses nabung saham.
DALAM MENABUNG KEAMANAN ADALAH FAKTOR PALING PENTING DAN BUKAN SUKU BUNGA
Kita tahu ketika kita sedang menabung, kita ingin uang kita disimpan di tempat yang aman dan tidak mungkin hilang. Orang yang menabung tidak terlalu mempedulikan bunga yang didapat, terkadang tidak dikasih bunga pun kita tidak keberatan, selama kita yakin uang kita dalam posisi yang aman.
Jika dihubungkan dengan nabung saham, berarti kami tidak perlu mencari saham-saham dengan potensi kenaikan luar biasa dalam jangka pendek, kami tidak diminta untuk merekomendasikan saham-saham yang ‘tidak jelas’ di harga 200an dan ‘menjanjikan’ kalau saham ini akan ke 1000 dalam 1 tahun kedepan. Tugas kami adalah memilih saham-saham dengan resiko kebangkrutan mendekati nol, jadi kami harus memilih emiten-emiten yang sudah mapan, dan kami yakin akan bisa terus beroperasi dan menghasilkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Dalam artikel ini kami akan mengajarkan kepada anda cara-cara sederhana yang bisa dilakukan siapa pun untuk mempelajari apakah suatu saham layak ditabung sahamnya, atau tidak ?
Berikut ini 3 Cara Sederhana Memilih Saham untuk Ditabung:
KENALI PERUSAHAAN YANG ANDA BELI
Pepatah tua berkata “Kenali apa yang anda beli”, dalam memilih saham yang akan kita tabung kita juga harus terlebih dahulu mengenal perusahaan.
Dimulai dari siapa ownernya, managementnya, fundamental perusahaannya, hingga risiko-risiko bisnisnya, dengan tujuan supaya kita mengenal apa yang akan kita beli, dan tahu setiap bulan uang kita ditabungkan ke perusahaan seperti apa. Data-data tersebut tidak sulit untuk didapatkan, karena setiap perusahaan terbuka wajib membuat Annual Report yang menjelaskan informasi-informasi tersebut.’
Dalam artikel ini kami akan mencotohkan analisa pengenalan perusahaan pada salah satu Emiten yang menurut team riset kami cukup menarik untuk ditabung sahamnya, yaitu Sri Rejeki Isman (SRIL). Analisa kami lakukan menggunakan informasi-informasi publik yang diberikan oleh perusahaan, yang bisa didapatkan semua investor.
Latar Belakang Perusahaan
Sri Rejeki Isman, Tbk (SRIL) adalah perusahaan yang didirikan oleh H.M Lukminto pada tahun 1966 yang berlokasi di kota Solo, Jawa Tengah. SRIL bergerak dalam industri tekstil dan garmen. SRIL saat ini adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia. Sri Rejeki Isman adalah perusahaan yang mensuplai seragam untuk TNI, selain itu SRIL juga mensuplai seragam militer di negara-negara lain juga militer NATO (North Atlantic Treaty Organization).
Kegiatan operasi SRIL sendiri terdiri dari 4 divisi yaitu spinning, waving, finishing dan garment-manufactuing.
Kegiatan Operasi SRIL
- Divisi Spinning, divisi ini berkegiatan memproses bahan mentah menjadi benang (yarn). Adapun hingga 2016 divisi Spinning mempunya kapasitas produksi 654.000 Bale pertahun dengan tingkat utilisasi hingga 90%. Dimana 70% dari total produksi untuk dijual kembali dan sisanya sebagai bahan baku dalam produk SRIL yang lainnya.
- Divisi Weaving, divisi ini berkegiatan memproses benang menjadi kain tenun atau kain mentah. Adapun hingga 2016 perusahaan memiliki kapasitas produksi hingga 140 Juta Meter dengan tingkat utilisasi 92%. Dimana 15-20% dari total produksi untuk dijual kembali dan sisanya sebagai bahan baku dalam produk SRIL yang lainnya.
- Divisi Finishing, divisi ini memiliki kegiatan memproses kain tenun yang sebelumnya sudah jadi di proses menjadi kain mentah. Dari total kain tenun yang di produksi 60-70% dijual kembali kepada pihak luar, sementara sisanya digunakan untuk bahan baku produksi selanjutnya.
- Divisi Garment, divisi ini merupakan divisi terakhir yang dimiliki perusahaan dimana pada divisi ini perusahaan menhasilkan output berupa seragam tentara, produk komersial, maupun produk sesuai pesanan pelanggan dengan input kain mentah.Adapun 100% total produksi dari divisi ini dijual keluar baik ke lembaga pemerintahan, retail, maupun swasta.
Adapun kontribusi pendapatan tiap divisi terhadap pendapatan perusahaan dapat dilihat dalam grafik dibawah.
Business Model SRIL
SRIL selain memiliki 2 model bisnis utama yaitu B2G (Business to Government) yaitu SRIL memasok ke lembaga pemerintah baik itu TNI maupun POLRI dan B2B (Business to Businnes) dimana SRIL memasok pakaian untuk pelaku bisnis lain dengan tujuan dijual kembali ke retail.
Seperti kita ilihat dalam tabel di bawah, Perusahaan yang menjadi konsumen SRIL termasuk perusaan-perusahaan raksasa-raksasa seperti Wallmart, H&M, Disney, Macy’s, Lee, Cosco, dan banyak perusahaan lainnya.
Sementara itu dari pakaian jadi jenis seragam , SRIL mensuplai beberapa seragam perusahaan swasta dalam negeri maupun luar negeri dan instansi pemerintah Indonesia. Adapun perusahaan-perusahaan swasta seperti Djarum, Blue Bird, Maybank menggunakan seragam dari hasil produksi perusahaan ini.
SRIL juga mensuplai seragam sekolah, pasar ini memiliki potensi yang sangat baik kedepannya mengingat jumlah penduduk terus bertambah dan jika kita lihat trend dari grafik jumlah siswa berdasarkan jenjang pendidikan dibawah ini terlihat masih ada potensi yang sangat besar karena untuk SD sendiri masih cukup banyak sekitar 25 Juta siswa, yang artinya 25 Juta siswa ini akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan tentunya masih membutuhkan seragam.
Hal menarik lainnya dari perusahaan ini adalah bisnisnya yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kita dapat melihat beberapa perusahaan garment membeli bahan baku seperti benang maupun kain dari SRIL, hal ini membuat perusahaan ini berada di posisi yang lebih baik daripada pesaing-pesaingnya.
PELAJARI PROSES DAN BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN
Setelah mempelajari Anual Report SRIL kami menemukan ada beberapa point penting yang menarik untuk dibahas.
1. Bahan Baku Impor
85% beban pokok produksi SRIL merupakan bahan baku yaitu rayon, katun dan polyster. Mayoritas bahan baku didapatkan dari impor, bagi perusahaan yang mengandalkan bahan baku import tentu saja fluktuasi nilai tukar rupiah sangat berpengaruh terhadap total beban pokok penjualannya. Adapun salah satu strategi SRIL dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan negosiasi harga dengan calon pembeli, jadi harga pakaian akan mengikuti harga bahan bakunya, sehingga margin perusahaan akan tetap terjaga.
Pastikan anda membaca: Pengalaman ‘orang bodoh’ yang Kaya dari Saham
2. Sentimen Positif Paket Ekonomi III
Selain itu dari sisi biaya listrik SRIL pun cukup diuntungkan dengan salah satu kebijakan pemerintah dalam Paket Ekonomi Jilid III yang berisi mengenai pernurunan tarif listrik sebesar 30% pada jam 23.00 hingga 08.00, tentu hal ini menjadi sentimen positif bagi SRIL dan tentunya akan berdampak dalam mengurangi beban listrik.
3. Biaya Tenaga Kerja Murah
SRIL diuntungkan dengan lokasinya yang berada di Jawa Tengah karena adanya perbedaan UMR (Upah Minimum Regional) dengan Jakarta. Adapun dari berdasarkan data BPS terlihat bahwa untuk tahun 2016 sendiri UMR di Jawa Tengah ada di angka Rp1.000.000/Bulan sementara di DKI Jakarta sendiri UMR Rp3.100.000/Bulan, diskon sekitar 67%.
Dengan adanya keunggulan bersaing dari sisi biaya tenaga kerja dan potongan tarif listrik ini kami melihat SRIL tidak akan cukup kesulitan bersaing di pasar lokal maupun pasar internasional.
ANALISA PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PERUSAHAAN
Jika kita melihat satu perusahaan memiliki bisnis yang baik dan dikelola dengan baik, maka seharusnya perusahaan tersebut memiliki kinerja keuangan yang baik pula. Metode menganalisa bisnisnya lebih dulu dianggap lebih baik daripada melihat kinerja keuangannya dulu, karena banyak investor yang sering kali terjebak pada perusahaan-persahaan tidak jelas karena hanya fokus melihat kinerja keuangan jangka pendek saja, tanpa pernah menyelidiki perusahaannya seperti apa, dan darimana keuntungan yang tercatat tersebut diperoleh.
Dalam kasus SRIL, kita menemukan adanya keselarasan dalam baiknya bisnis dan prospek perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan. Berikut kami tampilkan sekilas kinerja keuangan perusahaan.
1. Pendapatan Terus Bertumbuh
Apa pun yang dilakukan perusahaan, hasilnya akan tercermin dari pendapatan perusahaan tersebut, karena pendapat menunjukan kemampuan perusahaan untuk ‘jualan’ produknya, perusahaan yang sehat penjualan akan bertumbuh dari tahun ke tahun. Sementara perusahaan yang penjualannya turun dari tahun ke tahun menunjukan perusahaannya tidak sehat, dan jika terus terjadi akan berujung kebangkrutan.
Pada tahun 2016 SRIL mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi 679 juta dollar Amerika tumbuh 7.7% dari tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh tumbuhnya penjualan terhadap pasar luar negeri sebesar 15.58%. Jika kita lihat dari tahun 2013 lalu sampai tahun lalu grafik pertumbuhan pendapatan perusahaan terlihat sangat sehat, dan karena kondisi bisnis perusahaan ini cukup baik, kita bisa bereskpektasi kalau pertumbuhan yang sama dapat terus berlangsung di tahun-tahun yang akan datang.
Selain pendapatan, Profit yang diperoleh perusahaan selalu menjadi fokus utama dalam melihat kinerja perusahaan, karena ada perusahaan yang meskipun penjualannya besar namun gagal ‘mencetak’ uang karena pengeluarannya pun besar, bahkan terkadang lebih besar. Jadi rasio-rasio keuntungan perusahaan juga harus diperhatikan untuk menilai kesanggupan perusahaan memperoleh keuntungan.
Terlihat dari tabel dibawah ini margin keuntungan perusahaan pun terlihat stabil, yang menunjukan sehatnya perusahaan, dimana secara konsisten perusahaan berhasil mempertahankan persentasi profitabilitasnya di tengah trend kenaikan pendapatan.
HUTANG PERUSAHAAN
Hal ini adalah faktor lainnya yang perlu diperhatikan dalam menilai kondisi keuangan perusahaan, karena terkadang ada perusahaan yang memiliki bisnis yang baik namun karena terlalu aggresive dalam meminjam uang, akhirnya keuntungan perusahaan tersebut tergerus karena bunga bank.
Supaya artikel ini tidak terlalu panjang, kami tidak akan membahas mengenai cara menganalisa hutang perusahaan, namun dalam penilaian kami hutang SRIL saat ini masih dalam jumlah yang wajar, dan tidak membahayakan perusahaan.
Pastikan anda membaca: Pengalaman ‘Orang Pintar’ yang Nabung Saham BUMI
Kesimpulan
Dari pelajaran di atas kita bisa melihat bahwa tidak terlalu sulit, untuk menganalisa sebuah perusahaan yang sehat dan memiliki kinerja keuangan yang baik untuk bisa kita jadikan tabungan. SRIL adalah salah satu contoh perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang sehat, dan cukup menarik untuk ditabung dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.
Secara bisnis kami melihat adanya peluang yang cukup besar bagi SRIL dari pasar lokal maupun pasar internasional, SRIL pun sudah mempunyai nama besar di dunia tekstil setidaknya untuk kawasan Asia dan sudah berdiri sejak 1966.
Pada akhinya sebelum mengambil keputusan dalam menabung suatu saham, sangat penting untuk kita mengenal dan tau saham apa yang sedang kita beli, karena kita hanya akan percaya terhadap sesuatu yang sudah kita kenal.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
3 comments
Ga salah nih bang..bukanya SRIL fluktuasi harga sahamnya besar?mirip2 BUMI yg bisa di”goreng” FAnya jg ga terlalu bagus menurutku..aku ga berani nabung saham ini(terlalu byk di perdagangkan)dgn fluktuasi harga yg ckp besar..
Salah satu kegunaan Strategi menabung saham adalah untuk mengurangi resiko volatilitas, karena dibeli secara bertahap di berbagai harga. Sehingga faktor timing tidak terlalu berperan dalam keuntungan…
Salah satu contohnya adalah ketika kita menabung di saham BUMI, yang penjelasannya bisa dibaca di artikel http://www.creative-trader.com/pengalaman-orang-pintar-yang-nabung-saham-bumi-2/
Kalau untuk trader memang selalu memperhatikan fluktuasi harga saham dalam bingkai waktu yg relatif singkat. Tapi kalau invest / nabung saham hal tersebut tidak menjadi masalah utama. Mau digoreng atau tidak tetap saja pondasi perusahaan itu yang utama.. menurut anda FA SRIL tidak terlalu bagus dasarnya apa ? Karena kalau memang serius bicara investasi harus lihat betul2 sejarah, company profile, dan manajemen perusahaan.. dan yg saya tahu Sritex saat ini merupakan perusahaan textile terintegrasi yangbterbesar di Asia tenggara kok… memangnya ada perusahan textile TERINTEGRASI yang lebih besar dari sritex di Indonesia ??? Dan menurut saya pribadi paling tidak 10 sampai 15 tahun ke depan perusahaan ini tidak akan bangkrut.. sementara banyak pabrik textile di jawa tengah gulung tikar namun sritex bertambah besar.. kalau manajemennya jelek tidak mungkin bisa tumbuh seperti ini. Yg jelas sebelum muncul laporan keuangan yang bagus manajemennya harus bagus dulu.. jadi menurut saya Sritex tetap oke baik untuk trading ataupun nabung saham, sekalipum digoreng bandar tetap saja pondasi perusahaannya kokoh…