Sector Property bergerak menggila dalam perdagangan kemarin, sentimen positif yang datang dari RUU Tax Amnesty berhasil terus mengangkat pergerakan saham-saham sector ini dalam sebulan terakhir seperti yang kami prediksi dalam ulasan mengenai Tax Amnesty sebelumnya.
Kenaikan saham-saham sector property ini bisa dilihat dengan jelas dengan melihat grafik CTS Property Index di bawah. Sekilas mengenai indeks ini, CTS Property Indeks adalah indeks yang terbentuk dari 11 saham property yang kami pilih berdasarkan Liquidistas, Market Cap dan Popularitas saham-saham di sektor property tanpa memasukan saham-saham yang bergerak di bidang konstruksi.
Indeks ini diciptakan untuk dapat menganalisa lebih baik lagi rotasi dari satu sector ke sector lain, karena seperti kita ketahui pergerakan saham-saham property dan konstruksi BUMN tidak selalu berjalan bersamaan, maka dengan memisah keduanya, kita dapat dengan lebih mudah menganalisa saham-saham sector apakah yang sedang bergerak.
Ke sebelas saham yang masuk dalam indeks ini antara lain :
- APLN
- ASRI
- BSDE
- CTRA
- DILD
- KIJA
- LPCK
- LPKR
- PWON
- SMRA
- SSIA
GRAFIK CTS PROPERTY INDEX
Dari grafik di atas kita bisa melihat kenaikan yang terjadi kemarin sangatlah luar biasa, dimana indeks ini menguat 4% dibandingkan hari sebelumnya. Secara Technical kenaikan ini berhasi menembus resisten yang sudah terbentuk selama lebih dari 6 bulan pada saham-saham sector ini.
Sejak awal kenaikannya tanggal 13 Mei lalu, indeks ini sudah menguat 19.4% dipimpin oleh kenaikan ASRI (27.9%), SMRA (27.1%), PWON (24%), dan BSDE (21.5%). Keempat saham tersebut berulang kali kami rekomendasikan melalui LINE Official kami selama 1 bulan terakhir. Jika anda belum bergabung, anda bisa mendapatkan broadcast, informasi, dan Saham Pilihan secara Gratis dengan mem-follow LINE Official kami disini.
Pertanyaannya saham-saham Property manakah yang masih ketinggalan, namun berpotensi menguat mengikuti ke 4 saham di atas ?!
Jika melihat ke 11 saham di atas, ada 7 saham yang kinerjanya lebih buruk dibandingkan CTS PROPERTY INDEX yang naik 19.4%. Saham dengan kinerja paling buruk adalah APLN yang hanya naik 4.9% dalam periode 13 Mei sampai 21 Juni, namun karena APLN sedang dalam masalah hukum, jadi resiko di saham ini memang lebih besar, jika secara mental anda tidak siap mengoleksi saham ini, sebaiknya berfokus ke saham lain saja.
Berikut ini 4 saham yang menurut kami masih layak diamati dalam beberapa minggu kedepan :
Saham ini naik 15% dalam periode 13 Mei sampai 21 Juni 2016, masih 4% dibawah kinerja indeks, dalam tabel di atas kita bisa melihat bahwa DILD memiliki korelasi positif (artinya ketika Property Index naik DILD juga umumnya ikut naik)
Nilai korelasi DILD terhadap CTS Property Index adalah 4.2 (dari kisaran -10 sampai +10 ) namun melihat stabilnya grafik korelasi saham ini, kita bisa menyimpulkan bahwa DILD memang merupakan saham yang sering kalah cepat dalam dibanding saham-saham property lainnya, namun pada akhirnya saham ini umumnya dapat menyusul ketinggalannya.
LPCK naik 12.4% dalam periode 13 Mei sampai 21 Juni 2016, 7% dibawah kinerja indeks, dalam grafik di atas kita melihat bahwa dalam sejarah korelasi LPCK bahkan lebih baik dari DILD, dengan poin sebesar 5.4. Artinya secara statistik saham ini memiliki potensi kenaikan yang lebih besar dalam jangka pendek, dibandingkan dengan DILD, tentunya dengan asumsi Property Indeks tidak turun lagi.
Selain itu secara technical saham ini juga sudah berhasil mematahkan trend penurunannya dalam jangka menegah.
SSIA adalah saham kedua terburuk dari ke 11 saham yang masuk dalam indeks ini, setelah APLN, dengan kenaikan hanya sebesar 6.6%. Kinerja SSIA memang sudah cukup lama di bawah ekspektasi banyak investor.
Namun meskipun demikian, jika momentum kenaikan saham-saham property masih terus bertahan sampai beberapa minggu kedepan. SSIA masih memiliki potensi yang cukup besar untuk paling tidak sedikit mengejar ketinggalannya.
Korelasi SSIA terhadap CTS Property Index cukup baik yaitu 4.51 semakin memperkuat asumsi bahwa saham ini berpotensi mengejar atau paling tidak merapatakan jarak dengan saham-saham sector propery lainnya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market