Sebanyak delapan investor asing berminat mengakuisisi sebagian hak partisipasi di Blok South Sesulu, Kalimantan Timur, milik PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN/PGAS). Para investor tersebut berasal dari Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.
Chief Operation and Commercial Officer Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan, perseroan tengah melakukan due diligence terhadap penawaran para investor strategis tersebut. Perseroan menargetkan penetapan pihak dengan penawaran yang paling menarik sebelum akhir Februari 2016.
“Kami menawarkan hak partisipasi sekitar 35-40%. Saka Energi akhirnya tetap ingin menjadi pemegang kendali dengan kepemilikan 65% di South Sesulu,” kata Tumbur kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (13/1).
Namun, dia belum dapat menyebutkan identitas para calon investor tersebut. Perseroan mencari mitra yang berkomitmen secara finansial untuk pengembangan Blok South Sesulu dalam jangka panjang. Setelah menggandeng mitra, Blok South Sesulu akan masuk tahap plan of development (PoD) tahun ini.
“Di tengah harga minyak yang melemah ini, kita banyak perhitungan dalam pengembangan aset,” jelas Tumbur.
Adapun keuntungan dari nilai awal transaksi divestasi ini, lanjut dia, bukan menjadi pertimbangan utama perseroan. Namun, pihaknya cenderung melihat mitra yang berani mengucurkan investasi selama masa eksplorasi hingga ke tahap produksi.
“Mungkin nilai investasi bisa jutaan dolar AS atau bisa juga lebih. Kami masih pelajari biayanya” ujar dia.
Sebagai informasi, Saka Energi melalui Saka Indonesia Sesulu menandatangani perjanjian jual beli dengan Hess Ltd untuk mengambil alih 100% hak partisipasi blok South Sesulu pada 12 September 2013. SKK Migas pun menyetujui pengambilalihan tersebut pada 6 Februari 2014.
Saka Energi melakukan pemboran sumur eksplorasi pertama pada 23 Desember 2014. Aktivitas pemboran mencapai kedalaman 2.880 meter pada 23 Februari 2015. Perseroan pun berhasil menemukan cadangan gas sebesar 500 miliar kaki kubik di South Sesulu.
“Saat ini, hanya dua blok yang kami miliki 100%, yakni South Sesulu dan Pangkah Utara. Sedangkan blok yang lain sudah ada mitra untuk pengembangan lebih lanjut,” tutur Tumbur.
Kini, Saka Energi sudah memproduksi minyak dan gas bumi dari beberapa lapangan sekitar 30 ribu barel oil equivalent per day (BOEPD). Gas bumi dan minyak tersebut berasal dari Blok Pangkah, Blok South East Sumatera, Blok Ketapang, dan lapangan Gas Fasken di Texas.
Di Blok South East Sumatera, perseroan menguasai hak partisipasi 8,9%, blok Ketapang 20%, dan di Fasken Texas 36%. Terkait lapangan gas Fasken, saat ini rata-rata produksi sebesar 190 mmscfd atau sesuai target tahun 2015. Untuk Blok Fasken, hasil produksi masih dijual untuk pasar Amerika. peseroan targetkan tahun ini rata-rata produksi mencapai 220 mmscfd.
Sumber: Investor Daily
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market