Berita penyegelan Gudang Utama dari PT Indo Beras Unggul, anak Perusahaan dari AISA muncul seperti Petir di Siang Bolong. Berita ini langsung menjadi topik utama di berbagai media sosial dan forum saham sepanjang hari ini. Hal ini bukan hal yang mengherankan, karena emiten yang satu ini sebelumnya dikenal sebagai emiten yang punya Fundamental yang baik, banyak pakar saham bahkan rajin merekomendasikan saham ini di tengah masa penurunannya dua bulan terakhir, karena saham ini dianggap layak untuk masuk dalam kategori ‘Value Investing’, dan sangat baik dibeli ketika harganya turun.
Dalam laporan keuangan tahun 2016 lalu, lini bisnis penjualan beras menyumbang 62% dari pendapatan total perusahaan, PT Indo Beras Unggul sendiri adalah anak usaha AISA yang bergerak dalam bisnis beras. Menurut berita terakhir yang kami dapatkan saat ini Kepolisian sudah membekukan kegiatan operasi perusahaan tersebut, karena tindak pidana yang dituduhkan. Jadi tidak heran kalau berita ini sangat mengagetkan banyak pihak, bahkan para investor fundamental sekalipun.
Dalam berita ini ada beberapa point penting yang menunjukan parahnya kerusakan yang bisa ditimbulkan kejadian hari ini untuk masa depan perusahaan.
PENUTUPAN DILAKUKAN LANGSUNG OLEH KAPOLRI TITO KARNAVIAN DAN MENTERI PERTANIAN AMRAN SULAIMAN
Artinya dua orang dengan posisi tertinggi di Indonesia yang berhubungan dengan kasus ini, merasa perlu untuk langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyegelan, fakta ini sudah sangat mencerminkan gawatnya kondisi saat ini. Kita tahu untuk menyegel satu tempat yang diduga melakukan tindak pidana sama sekali tidak diperlukan petinggi kepolisian apalagi sampai KAPOLRI.
Dalam Konfrensi Persnya Kapolri menyebut beberapa point yang tidak kalah mengerikan, pertama beliau mengatakan bahwa tindak pidana yang dituduhkan Kepolisian sudah merugikan Masyarakat dan Pemerintah sampai puluhan Triliun. Selain itu beliau juga mengkaitkan tindak pidana ini dengan “Mafia Beras’ di dalam negeri.
MENJAWAB MISTERI AKSI JUAL ASING 2 BULAN TERAKHIR
Seperti kita lihat dalam grafik di atas dalam 2 bulan terakhir saham AISA terlihat mengalami penurunan yang sangat sifnifikan, penurunan ini memang merupakan penurunan yang cukup wajar karena dalam periode tersebut investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di saham ini, jadi tidak heran kalau harga saham ini juga mengalami penurunan.
Namun aksi jual asing tersebut justru mengundang pertanyaan lainnya, kenapa secara tiba-tiba Investor Asing melakukan aksi jual besar-besaran di saham ini, padahal sampai bulan Mei lalu terlihat investor asing masih getol mengumpulkan saham ini. Bahkan dari perhitungan sistem Foreign Flow kami pada periode distribusi ini, kami mendapati bahwa asing sudah menjual saham AISA di bawah level harga akumulasi mereka sebelumnya (alias Cut Loss).
Alasan di balik aksi jual misterius investor asing tersebut seakan-akan langsung terjawab hanya dengan satu statement yang dikeluarkan oleh Kapolri yang mengatakan “Penyelidikan sudah dilakukan selama berbulan-bulan !!”
Dari statement tersebut kita mengetahui bahwa PT IBU sudah diincar pihak kepolisian selama beberapa bulan terakhir, jadi kemungkinan besar proses penyelidikan itulah yang membuat para investor asing sibuk meng-cut-loss kepemilikan mereka di saham ini. Karena mereka tahu kalau mereka menunggu sampai proses penggerebekan dilakukan, tentu sudah terlambat untuk mereka jualan.
Meskipun kita tahu kalau asumsi kami ini benar berarti sedang ada konflik tingkat tinggi di balik kasus AISA ini, yang berpotensi menjungkir-balikan nasib perusahaan kedepan, namun tetap saja. Namun sejauh ini, inilah penjelasan yang paling masuk akal yang kita miliki, karena secara fundamental (sebelum pristiwa penggerebekan kemarin) AISA dalam kondisi baik-baik saja, dan tidak ada alasan sama sekali untuk asing melakukan aksi jual besar-besaran apalagi sampai cut loss di saham ini.
Selain investor asing kami juga mendapati bahwa para pemain-pemain besar dalam negeri juga melakukan distribusi besar-besaran di saham ini, di masa penyelidikan tersebut.
KEJATUHAN AISA HARI INI & AKSI BELI MISTERIUS YANG DILAKUKAN MERRILL LYNCH
Sampai akhir perdagangan hari ini AISA ditutup dalam posisi Auto Reject Bawah, dan bukan mustahil saham akan segera di suspend oleh bursa, jika mempertimbangkan parahnya kasus yang sedang menimpa perusahaan ini.
Jika kita memperhatikan pergerakan AISA dari sudut pandang bandarmologi kita menemukan satu fakta yang cukup misterius, yaitu munculnya satu broker raksasa MERRILL LYNCH sebagai Top Buyer sepanjang perdagangan hari Jumat ini.
Hal ini cukup mengherankan karena pada umumnya ketika saham terjun bebas seperti AISA hari ini, biasanya sekuritas YP (Mirae Asset) dan PD (Indo Premier) yang notebene adalah kedua broker dengan jumlah investor ritel terbesar di Indonesia yang akan menjadi TOP BUYER, karena seperti selalu kami bahas, masih minimnya pengetahuan investor ritel mengenai Ilmu Bandarmologi membuat investor ritel hampir selalu menjadi korban BANDAR dalam kondisi-kondisi seperti ini.
Namun seperti kita lihat pada broker summary di atas meskipun YP dan PD memang telah menjadi korban di saham ini, namun ML tetap menjadi ‘korban utama’ dengan jumlah pebelian sebesar 94 ribu lot sepanjang perdagangan hari ini. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi para investor ritel.
Apakah ada udang di balik batu? Mengapa sekuritas sekelas ML, yang jelas tidak diisi oleh investor ritel memilih untuk memborong satu saham yang terancam keberadaanya seperti AISA saat ini ?
Kalau ML memang mau membeli saham ini di level harga yang murah, mengapa mereka tidak membiarkan investor ritel yang dihajar lebih dulu oleh para pemain besar yang panik sepanjang perdagnangan hari ini, sehingga membuat saham ini bisa terus Auto Reject bawah selama beberapa hari kedepan, baru setelah harga saham ini lebih terpuruk disitulah mereka memulai pembelian mereka di harga yang jauh lebih murah dari hari ini ?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita perlu menggunakan fitur analisa pergerakan BANDAR yang lebih canggih dari yang selama kami tampilkan di website. Mungkin anda masih ingat untuk menjawab pertanyaan dalam kasus Misteri Antrian Jual 2 Milyar Lot di saham BEKS tahun lalu dimana kami menggunakan sistem MARKET MAKER MONITORING SYSTEM (M3S), khusus dalam kasus ini kami akan menunjukan sistem kami yang lainnya yang kami beri nama REAL TIME MARKET MAKER DETECTOR.
Kegunaan fitur REAL TIME MARKET MAKER DETECTOR adalah untuk mendeteksi pergerakan BANDAR secara REALTIME, dengan menganalisa pergerakan broker-broker yang dianggap sebagai BANDAR, dan juga sebagai Investor Ritel.
Dalam grafik di atas kami kita bisa melihat pergerakan intraday saham AISA dan 3 broker yang menjadi TOP BUYER di saham ini sejak pembukaan market sampai harganya AR BAwah di akhir sesi 1 tadi dengan timeframe 1 detik. Jadi sistem ini secara otomatis mendeteksi setiap kali YP, PD dan ML melakukan pembelian atau penjualan sepanjang perdagangan hari ini, dan membandingkannya dengan pergerakan harga AISA pada periode yang sama.
Dalam kasus ini kami membagi menjadi 3 broker ini menjadi 2 kubu. Kubu pertama adalah YP dan PD sebagai cerminan pergerakan INVESTOR RITEL, dan KUBU KEDUA adalah ML yang merupakan PEMBELI MISTERIUS yang kita bahas di atas.
Dalam grafik di atas kita melihat bahwa saham AISA sebenarnya sudah sempat berada di level Auto Reject bawah, pada jam 9.30 pagi tadi, dalam periode tersebut INVESTOR RITEL terlihat sudah menjadi korban utama dalam penurunan harga saham ini, terlihat dari kurva biru pada grafik yang terus naik di masa penurunan saham ini di awal sesi.
ML sendiri terlihat tidak bergerak sama sekali pada periode penurunan pertama tersebut, dalam kondisi tersebut jika ML mau membeli saham ini di harga murah mereka bisa menunggu beberapa hari kedepan, dimana kejadian yang kurang lebih sama akan terjadi lagi karena ritel juga tidak akan kuat menahan aksi jual para pemain besar lainnya seperti yang terjadi dalam 30 menit pertama perdagangan hari ini.
Namun anehnya ML justru memilih untuk muncul hari ini, dan aksi beli yang mereka lakukan membuat saham AISA kembali bangkit, terlihat dari kurva merah yang naik seiring dengan bangkitnya harga AISA di sesi 1 tadi. Namun ujung-ujungnya harga AISA tetap jatuh juga dan balik lagi ke level AutoReject Bawah sampai penutupan hari ini. Jadi banyak yang menganggap aksi nekad ML ini sudah gagal total hari ini.
BANDAR MASIH PUNYA BANYAK BARANG YANG BELUM DIJUAL
Alasan di balik pembelian misterius ML tersebut sebenarnya cukup sederhana, hal itu dapat terjawab dengan melihat pergerakan YP dan PD setelah pergerakan misterius ML tersebut. Kita melihat meskipun harga sempat naik tapi para investor ritel bukannya profit taking dan menyelamatkan diri dari saham ini malah terus memborong saham ini, kurva pergerakan YP dan PD pun terus bergerak naik sesudah ML mengangkat saham ini. Artinya karena aksi beli yang dilakukan ML, jumlah investor ritel yang membeli saham ini justru bertambah banyak.
Inilah sebenarnya tujuan dibalik pembelian misterius MERRILL LYNCH, broker ini bukanlah broker nekad yang gagal mengangkat harga, melainkan broker yang digunakan oleh BANDAR yang sama dengan yang sedang berusaha menjual saham ini sebanyak-banyaknya ke investor ritel.
Kita melihat jika ML tidak digunakan BANDAR, jumlah barang yang bisa dijuan BANDAR ke RITEL dalam kasus ini (YP dan PD) hanya sebesar 55 ribu lot (level dimana harga AISA sudah berada dalam level auto reject bawah di awal perdangan sesi 1 tadi). Namun dengan menambahkan ‘faktor ML’ dalam aksi distribusi yang dilakukan BANDAR hari ini jumlah barang yang bisa didistribusi ke INVESTOR RITEL bisa naik lebih dari dua kali lipatnya.
Jika melihat dari sudut pandang ini kita bisa melihat dengan jelas tujuan BANDAR sepanjang hari ini, dan mengapa ML tiba-tiba muncul sebagai pembeli misterius dalam perdagangan hari ini. Semua itu bertujuan untuk menjual saham ini sebanyak-banyaknya ke Investor Ritel dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena bukan mustahil saham ini akan segera di SUSPEND oleh bursa minggu depan, seperti yang terjadi di saham DGIK minggu ini. Jadi bagaimanapun caranya BANDAR harus menjual saham ini sebanyak mungkin ke INVESTOR RITEL.
Apalagi kita sama-sama tahu untuk BANDAR menjual semua sahamnya di AISA dibutuhkan waktu yang cukup panjang, dan tidak mungkin dilakukan hanya dalam waktu 2 bulan seperti yang terjadi dalam kasus ini dimana BANDAR sudah melakukan aksi jual besar-besaran sejak awal penyidikan.
Jadi prediksi kami BANDAR akan menggunakan berbagai trik yang dimiliki untuk menjual sebanyak mungkin saham AISA ke INVESTOR RITEL dan sebagai investor ritel terutama yang belum membeli saham ini, sebaiknya kita menjauh dulu dari saham ini.
Baca juga lanjutan dari Artikel ini : Setelah cutloss 40M di AISA, What’s Next for AISA ?!
Kasus AISA ini merupakan satu lagi bukti bahwa Analisa Bandarmologi bukan hanya dapat membantu memprediksi pergerakan BANDAR, namun juga dapat membantu kita melihat sesuatu yang selama ini tidak terlihat oleh investor ritel, dengan melihat distribusi besar-besaran yang dilakukan oleh Bandar maka secara otomatis kita akan lebih berhati-hati bahkan menjauhi saham ini meskipun kita belum tau apa alasan Bandar melakukan aksi panic selling tersebut.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God