Seperti kita ketahui saham-saham yang baru di IPO tidak bisa di analisa secara technical karena belum adanya sejarah pergerakan harga di saham ini, analisa yang bisa kita lakukan adalah analisa fundamental dan analisa bandarmologi. Analisa Fundamental dari Waskita sudah saya posting dalam 2 artikel sebelumnya. Anda bisa membacanya disini Analisa Fundamental Waskita dan Revisi PER Waskita.
Secara Bandarmologi saham-saham yang baru IPO sebenarnya cukup mudah di analisa, saya akan memulainya dengan mengutip salah satu kata yang pernah di ucapkan oleh Loo Kheng Hong
“Saham IPO kalau kita dikasih sedikit harganya naik, tapi kalau dikasih banyak malah turun.”
Kutipan tersebut adalah inti untuk mengerti seluk beluk bandarmologi di saham IPO. Bandarmologi di saham IPO bisa dibilang sangat sederhana karena ada beberapa kondisi di saham IPO yang tidak kita dapati di dalam saham yang sudah lama listing.
1. Kita tahu siapa bandarnya
Ketika saham IPO seluruh saham yang akan dilepas ke publik akan dimiliki oleh underwriter, dan underwriter adalah bandar pertama pada sebuah saham, mereka menguasai seluruh saham yang ada sehingga mereka bisa menggerakan harga saham sesuai dengan kenginginan mereka masing-masing.
2. Kita tahu tujuan bandarnya
Hal ini merupakan hal menarik lain di saham-saham yang sedang IPO, karena kita mengetahui tujuan underwriter dibalik aksinya, seperti kita ketahui underwriter bukanlah seorang investor yang berminat menyimpan saham yang dijaminnya, tujuan mereka menjamin IPO sebuah emiten adalah untuk menjual sahamnya ke publik di harga yang setinggi mungkin di atas nilai yang mereka berikan kepada emiten. Jadi secara sederhana tujuan bandar adalah melakukan Distribusi.
Kedua hal tersebut akan membantu kita memahami lebih jelas tentang bandarmologi pada saham IPO. Kita akan mengambil contoh 2 saham yang menggunakan 2 strategi yang berbeda dalam melakukan distribusi sahamnya, kebetulan kedua saham ini dijamin oleh trio emiten yang sama dengan yang sedang menjamin IPO Waskita.
IPO GIAA
Artikel mengenai IPO GIAA sempat saya posting beberapa hari sebelum listing IPO GIAA di market, dalam artikel tersebut secara explicit saya menjelaskan mengapa GIAA pasti turun pada hari pertamanya, dan hal tersebut terbukti benar.
Kembali ke tujuan underwriter yaitu untuk melakukan distribusi, kita mengetahui dalam kasus GIAA ketika kita memesan saham ini pada penawaran umum, jika kita memesan saham ini sebanyak 100 lot maka jumlah yang diberikan kepada kita sebanyak 100 lot. Hal itu menunjukan bahwa sedang terjadi proses distribusi di saham ini, proses dimana underwriter membagikan sahamnya kepada setiap investor ritel yang berminat membeli saham ini. Proses ini disebut DISTRIBUSI DI MASA IPO, dimana proses membagikan saham dilakukan dalam proses IPO.
Dalam kondisi ini pada hari pertama semua investor ritel di seluruh Indonesia yang mendapat penjatahan IPO GIAA akan memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menjual saham ini di harga setinggi mungkin, dengan harapan harga sahamnya akan loncat di hari pertama. Namun jika dipikirkan secara logika loncatan di hari pertama bukanlah sesuatu yang masuk akal, karena jika semua orang yang berminat membeli saham ini sudah diberikan jatahnya masing-masing sesuai dengan jumlah yang mereka harapkan, lalu siapa lagi yang mau membeli di hari pertama dengan harga 10-20% di atas harga IPO. Itu yang menyebabkan saham GIAA langsung jatuh pada hari pertama, karena tidak ada satu pihakpun yang berminat membeli di atas harga 750, sementara ada puluhan ribu investor ritel yang berniat menjual saham ini pada hari pertama.
IPO KRAS
Kasus kedua adalah IPO KRAS, IPO ini dilakukan beberapa bulan sebelum IPO Garuda, jika kita ingat pada masa tersebut sempat terjadi heboh di berbagai media karena banyak investor yang sudah susah payah mengikuti proses IPO dengan tujuan membeli saham KRAS, namun tidak diberikan sesuai dengan yang mereka harapkan, jika mereka memesan 100 lot, jumlah yang mereka dapatkan hanya 1 lot.
Jika anda belum menyadari skenario ini, tentu anda akan bingung mengapa underwriter seakan-akan menolak menjual saham yang dijaminnya padahal ada ribuan investor ritel yang berminat membeli saham ini dalam jumlah besar. Padahal underwriternya sama dengan underwriter GIAA dan tujuan mereka juga sama-sama mendistribusi saham dijaminnya.
Proses ini disebut DISTRIBUSI SETELAH MASA IPO, seperti kita ketahui harga KRAS melonjak tinggi pada 2 hari pertama perdagangan dan ribuan investor ritel terbawa euforia kenaikan saham ini, dan ikut membeli saham ini pada saat harga melonjak lebih dari 50% di atas harga IPO hanya dalam 2 hari pertama perdagangan. Kenaikan ini merupakan hal yang wajar dan sangat mudah terjadi karena market dipenuhi oleh investor yang ingin membeli saham ini, dan bukan sebaliknya seperti yang terjadi di GIAA. Dalam kondisi ini underwriter dengan mudah membuat saham ini melonjak tinggi hanya dengan melakukan aksi pindah-pindah tangan, dari satu sekuritas ke sekuritas lain karena mereka tidak perlu menghadapi aksi profit taking oleh investor ritel yang mendapat barang dalam proses IPO.
Dalam kasus KRAS proses distribusi berlangsung cukup lama bahkan mungkin sampai sekarang, dan jika kita melihat average harga perdagangan KRAS sampai saat ini yang masih di level 1.120 maka kita bila melihat bahwa proses distribusi berlangsung dengan baik, bahkan kita melihat dalam tabel di samping 3 sekuritas yang menjadi penjamin saham ini, DX. CC dan OD menjadi net seller dengan jumlah 884 ribu lot di average di atas 1100, sementara net buyer didominasi oleh sekuritas yang didominasi oleh ritel seperti YP (etrading), PD (IPOT), NI (BNI), CP (Valbury), hal ini menunjukan bahwa distribusi sudah berjalan dengan baik dari pihak underwriter kepada investor ritel namun dengan cara yang berbeda dengan yang terjadi di saham GIAA.
IPO WASKITA
Jika kita melihat penjatahan yang terjadi di di masa bookbuilding dan masa penawaran umum dimana pemesan hanya mendapat 1% dari jumlah yang dipesannya maka besar kemungkinan, strategi yang akan digunakan adalah DISTRIBUSI SETELAH MASA IPO, artinya kemunkinan saham ini akan melonjak lebih dari 20% di pagi ini, sebagai perbandingan IPO Wismilak yang terjadi kemarin harganya naik 25% pada pembukaan, padahal penjatahan saham ini lebih besar daripada penjatahan Waskita.
Jika kita belajar pada pergerakan saham KRAS pada dalam tabel di samping kita melihat pada hari pertama KRAS dibukan dalam kondisi naik 11% di atas harga IPO dan tutup dalam kondisi auto reject, dan pada hari kedua mencapai level tertingginya sampak saat ini di level 1.520 atau naik 78% dari harga IPO, kisaran harga ini bisa kita jadikan standar kenaikan pergerakan harga WASKITA beberapa hari kedepan.
Yang menarik adalah harga KRAS terus berada di atas harga IPOnya selama 10 bulan setelah IPO dimana meskipun mayoritas trader ritel sudah berada dalam posisi ‘nyangkut’ underwriter masih dapat melakukan profit taking menjual jauh di atas harga IPOnya.
Hal lain yang kita bisa kita pelajari, yang juga bisa kita pelajari pada IPO WIKA, bahwa euforia kenaikan harga hanya terjadi selama 2 hari, dan selanjutnya hanya terjadi penurunan secara perlahan menuju harga IPO Pricenya, dan tekanan jual didominasi oleh pihak underwriter.
KESIMPULAN
Jika kita melihat tabel PER saham ini di kisaran harga 380 – 600 seperti yang saya bahas dalam artikel kemarin, dan membandingkannya dengan PER kompetitor kita bisa melihat harga yang cukup wajar untuk Waskita adalah di kisaran 450, harga tersebut kemungkinan akan dicapai hari ini, dan bukan mustahil dapat terus dilewati sampai harga mencapai level 600an, namun kenaikan tersebut kemungkinan hanya untuk memancing investor ritel untuk terus membeli saham ini dan dalam jangka waktu kedepan berpikir bahwa harga saham ini di level 500an sudah murah, dan siap menampung saham ini di harga tersebut, memberikan kemudahan bagi pihak underwriter dalam mendistribusi barangnya.
Saya rasa saham ini layak untuk spekulasi dalam 1-2 hari kedepan, terutama jika hargaya masih di kisaran 400 – 500 dan hanya untuk daily trading, jangan disimpan. Selamat berspekulasi rekan-rekan, semoga artikel ini dapat memberikan tambahan informasi untuk keputusan investasi anda.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
4 comments
Artikelnya bagus sekali..terima kasih infonya Pak Argha.
P’ Argha, informasi analisis-nya sangat menarik, mudah di pahami, sederhana dan sangat masuk akal……….Penjabaran artkel-nya sangat bermanfaat bagi banyak investor riteler…Semoga Tuhan memberikan balasan yg terbaik untuk anda, amin.
Buy 465 ternyata nyangkut juga
Pak Argha,
Biaya workshop di jkt yad (19 Jan’2013) kira-kira berapa?
Apakah memungkinkan bila di undur/re-schedule di akhir bulan saja, karena lebih meringankan bila diadakan habis gajian.
Salam.