Kemarin sore salah satu awak media bertanya pada saya:
Apakah IHSG sudah Jenuh beli, setelah setelah terus naik beberapa terakhir ?
Saya menjawab dengan santai :
IHSG bukanlah manusia, jadi IHSG tidak bisa merasakan jenuh. IHSG juga tidak punya uang, jadi IHSG tidak bisa BELI apa pun😂.
Lalu dia tanya lagi : Maksud saya market yang jenuh beli?
Saya bilang Market juga bukan manusia, market hanyalah tempat, yang juga tidak punya perasaan😅 .
*Wartawannya mulai terlihat bingung.
Akhirnya saya bantuin beliau supaya paham :
Market adalah tempat, di tempat itu ada orang yang bertransaksi, ada yang beli ada yang jual. Orang yang bertransaksi itulah yang bisa merasakan jenuh.
Jadi kalau mau tanya “Jenuh beli” pertanyaan yang tepat adalah:
“Apakah Asing sudah Jenuh beli, atau apakah Asing sudah Jenuh Nerbangin IHSG?”
Karena PEMBELIAN ASINGlah yang menerbangkan IHSG, bukan pembelian investor lokal, pembelian market, apalagi IHSG membeli dirinya sendiri 😅.
Jadi Apakah Asing sudah Jenuh?
Kita tidak tahu, karena Asing tidak terbiasa mengumbar perasaan atau kehidupanya di Sosial Media, jadi kita tidak bisa tahu mereka sedang jenuh atau tidak.
Yang pasti kemarin Asing belanja sampai 2 Triliun, dan orang jenuh belanja tidak mungkin belanja sampai 2 Triliun dalam 1 hari.
Pagi ini Asing terlihat agak menghentikan aksi belinya, jadi mungkin hari ini mereka jenuh, sedang ada urusin lain atau simply ketiduran, jadi belum sempat menggoreng IHSG lagi.
Anyway, menebak-nebak perasaan Asing tidaklah penting, karena sejauh ini Asing belum bisa mempermainkan harga saham di Indonesia pakai perasaan mereka.
Yang penting adalah pembelian asing, atau penjualan asing, karena kalau Asing Beli harga naik, kalau asing jualan harga turun.
Fokus kami sih ke situ aja.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God