Kami sadar sampai saat ini masih banyak investor yang belum paham tentang mekanisme dari pembentukan harga di bursa saham, dan karena itu sampai sekarang masih banyak investor ritel yang percaya kalau harga saham itu terbentuk oleh berita positif atau negatif. Atau ada yang percaya kalau pergerakan harga saham di Indonesia disebabkan oleh pergerakan harga saham di Amerika Serikat, atau suku bunga di Jepang, atau kebijakan Perdana Menteri di Inggris.
Bahkan sampai sekarang ada juga investor yang percaya kalau harga saham akan bergerak mengikuti hal-hal yang agak ‘mistis’ seperti pergerakan rasi bintang, deret fibonacci, atau bahkan garis-garis yang kita gambar sendiri di antara kumpulan candlestick.
Padahal sebenarnya kalau kita belajar saham dengan benar, dan sebelum belajar menganalisa, kita terlebih dahulu belajar tentang hal paling mendasar yaitu mekanisme pembentukan harga yang diterapkan di bursa saham di seluruh dunia, maka kita akan mengerti kalau harga saham itu dibentuk oleh MANUSIA, yang bertransaksi di bursa saham. Bukan oleh berita yang ditulis wartawan, apalagi oleh bintang yang bergerak di langit.
Itu sebabnya minggu lalu kami membuat artikel yang mengajarkan Teori Berjalan di Tengah Badai, supaya para investor bisa belajar mengenai fakta paling mendasar mengenai bursa saham, yang menjelaskan kalau harga saham itu digerakan oleh para pelaku pasar, tapi tentunya bukan sembarang pelaku pasar, karena kita-kita investor ritel, kita tidak pernah bisa mengatur pergerakan harga saham sesuai dengan keinginan kita.
Sebagai investor ritel kita hanya bisa membeli lalu berharap BANDAR menaikan harga saham kita. Terkadang kita membeli, tapi setelahnya terlepas dari harapan kita yang menharapkan harga saham itu naik, tetap saja BANDAR memutuskan menurunkan harga saham yang kita beli, sehingga kita mengalami kerugian. Itulah realita yang kita alami setiap hari sebagai investor ritel, karena pada akhirnya yang bisa menggerakan harga hanyalah para BIG PLAYER, mereka yang punya uang banyak untuk bisa menaikan harga (menghabiskan seluruh antrian di offer), dan punya saham banyak untuk bisa menurunkan harga (menghabiskan seluruh antrian di bid), sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Jadi dalam teori berjalan di tengah badai kami menjelaskan bahwa BANDAR, Big Player atau Asing, memiliki hak penuh untuk menggerakan harga saham sesuai dengan keinginan mereka, kapan pun mereka mau. Tidak peduli berita hari ini bagus, atau jelek. Tidak peduli rasi bintang sedang mengatakan apa, dan tidak juga peduli garis-garis yang anda gambar pada grafik anda.
Dan jika kita berbicara tentang IHSG, maka kami juga sudah menjelaskan bahwa pergerakan IHSG diatur sepenuhnya oleh The Secret Society yang ada di Amerika dan Inggris, seperti yang kami tulis dalam artikel kontroversial bulan lalu berjudul, The Secret Society That Control Indonesian Stock Market !!
Secret Society tersebut menguasai hampir semua saham-saham bluechip di bursa kita dengan kepemilikan di kisaran 40%-60% dari saham beredar, jadi kalau mereka mau menjual 3-5% saja dari kepemilikan mereka di saham-saham tersebut ke market di waktu yang bersamaan, maka saat itu juga IHSG akan jatuh.
Dan jika dihitung dari berapa banyak saham yang mereka jual dalam 2 tahun terakhir, saat ini mereka juga memiliki cadangan cash sekitar 90 Trilun, uang itu mereka bisa gunakan kapan saja untuk memborong semua saham blue chip untuk menaikan IHSG.
Artinya sederhana, setiap hari, setiap detik mereka bisa memutuskan untuk menjatuhkan IHSG, karena mereka punya cukup banyak saham yang bisa mereka jual, dan mereka juga bisa menaikan IHSG karena mereka punya cukup banyak uang untuk memborong saham-saham blue chip. The Secret Society tersebut tidak peduli dengan garis yang anda tarik di komputer anda, golden cross atau dead cross, dll. Kalau mereka melihat jualan, adalah strategi paling menguntungkan bagi mereka, maka mereka akan jualan. Kalau mereka merasa belanja, adalah strategi paling menguntungkan bagi mereka, maka mereka akan belanja. As Simple As That.
Dan bagi anda yang mungkin baru paham akan fakta tersebut kalau bursa kita dikendalikan oleh The Secret Society tersebut, maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk memahaminya, karena kita tentunya tahu kalau kemarin Secret Society tersebut baru beraksi lagi. Dimana secara tiba-tiba para investor asing tersebut, membanting jatuh dua saham rokok terbesar di Indonesia, dengan seenaknya mereka menjatuhkan saham GGRM dan HMSP sampai turun 20% di awal perdagangan kemarin pagi.
Aksi jual tersebut coba ditahan oleh para investor lokal, dengan melakukan pembelian besar-besaran di kedua saham tersebut (pembelian investor lokal tercatat sebagai pembelian terbesar sepanjang sejarah di HMSP 192 Milyar dan GGRM 349 Milyar ), namun sayangnya sebagai investor lokal kita tidak ‘berhak’ menentukan harga, jadi meskipun investor lokal sudah bersatu padu melakukan pembelian terbesarnya sepanjang sejarah, tetap saja kedua saham tersebut terjun bebas dan turun hampir 20%. Dan aksi mereka di dua saham tersebutlah yang membuat IHSG turun hampir 2% dalam perdagangan kemarin.
Hal ini sudah sesuai dengan yang kami katakan dalam artikel minggu lalu :
Karena kapan market akan jatuh, itu murni keputusan investor asing, dan tidak ada gunanya kita menebak-nebak, toh pada akhirnya investor asing tidak peduli dengan tebakan kita. Kapan pun mereka memutuskan untuk menjatuhkan IHSG, maka IHSG akan jatuh.
Jadi hal yang sama juga berlaku untuk pergerakan IHSG hari ini, besok sampai beberapa minggu kedepan, semuanya murni keputusan asing, sebagai investor ritel kita tidak perlu jadi dukun dan menebak-nebak mereka mau ngapain kedepan, namun sebaikanya kita bertindak menggunakan fakta-fakta yang ada terhadap pergerakan mereka.
- Fakta pertama yang paling penting adalah, dari sudut pandang pergerakan investor asing di bursa kita, posisi foreign flow IHSG saat ini adalah yang terendahnya sepanjang 10 tahun terakhir, hal ini juga berarti jumlah cash yang mereka pegang saat ini sangatlah besar.
Jadi orang bodoh pun tentunya tahu kalau akan sangat menguntungkan bagi mereka jika IHSG jatuh, disertai dengan kepanikan investor lokal, karena pada saat itulah waktu paling menguntungkan untuk memulai kembali akumulasi lagi ketika harga-harga saham sudah murah. Dan seperti sudah mereka tunjukan kemarin, kapan pun mereka bisa memutuskan untuk menjatuhkan IHSG, jadi inilah resiko terbesar yang dihadapi IHSG saat ini. - Kedua, sampai perdagangan kemarin aksi jual besar-besaran baru terjadi di HMSP dan GGRM, dan belum menyeluruh di saham-saham blue chip lainnya, jadi kalau Asing mau membanting IHSG dengan tujuan supaya investor lokal panik, dan mau cut loss saham-saham blue chip lainnya, maka mereka masih perlu membanting saham-saham seperti TLKM, BBRI, BBCA, BMRI, ASII, dan itu belum terjadi sampai perdagangan kemarin.
Artinya jika asing benar-benar mau ‘menghancurkan IHSG’ dalam waktu dekat, berarti serangan-serangan selanjutnya akan dilancarkan ke saham-saham blue chip lainnya, karena sejauh ini baru investor lokal di HMSP dan GGRM yang panik, yang di saham lainnya terlihat belum panik. Jadi kita tinggal menunggu beberapa hari kedepan, apakah aksi jual besar-besaran asing akan dilanjutkan ke saham-saham blue chip lainnya, yang akan memberikan konfirmasi kalau aksi menjatuhkan IHSG sudah dimulai, atau hanya terjadi di HMSP dan GGRM saja.
Well dari pembelajaran 2 bulan terakhir seharusnya kita semua bisa belajar kalau hanya Investor Asing (The Secret Society) lah yang bisa memutuskan arah IHSG. dan seperti sudah kami katakan sejak awal bulan Agustus lalu, tugas kita sebagai investor ritel sebenarnya sederhana, kita hanya perlu mengikuti pergerakan investor asing atau fokus di saham-saham yang dibandari oleh Bandar Lokal, sambil terus berhati-hati selama kita melihat asing bisa membanting IHSG kapan saja, dan mereka adalah pihak yang paling diuntungkan jika IHSG dibanting, dan memaksa para investor lokal cut loss, karena itu akan membuat mereka bisa kembali membeli di harga murah di saham-saham yang mereka sudah berhasil jual di harga mahal dalam beberapa bulan terakhir.
Semoga membantu…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
47 comments
Artinya Gambling
Kira2 secret society ini siapa?
Iluminati ðŸ¤
Bukannya sombong tapi saya pribadi lulusan ekonomi… S2saya jurusan ekonomi keuangan… saya justru mekritik keras pernyataan bapak SM.Siregar yg seakan -akan mengatakan indonesia baik baik saja… trus menyangkal adanya secret society… itu berarti justru ilmu praktek ekonomi bapak yang dangkal… hanya tahu ilmu ekonomi diatas kertas… Ingat george soros meluluh lantakkan asia… Rotschild… membuat oleng borneo lumbung energy…. Bursa bukan secarik kertas teoritis … Bursa tempatnya praktisi yang aktif dan berwawasan luas Maaf saya tdk cukup untuk menjelaskan panjang lebar. Moga moga mas Agha bisa menjelaskan kejadian yg pernah dialami pasar modal kita akibat ulah secret society… termasuk mungkin kasus indomie (bgrp tahun lalu)
Pembahasannya bisa dibaca di artikel :
The Secret Society That Control Indonesian Stock Market !!
http://www.creative-trader.com/the-secret-society-that-control-indonesian-stock-market/
Artikel ini menggambarkan market itu sederhana, tapi perlu diketahui kenyataannya sebenarnya tidak seperti itu.
Saya seorang akademisi di bidang Ekonomi, saya mengerti indikator-indikator ekonomi yang ada dan saya berani menyimpulkan kondisi Indonesia sekarang masih relative baik. Tidak seperti yang ditulis dalam artikel di atas.
Coba anda jelaskan bagaimana caranya Secret Society yang anda katakan di atas menjatuhkan ekonomi Indonesia ? Bagaimana mereka membuat ekonomi Indonesia yang sekarang sedang bertumbuh, tiba-tiba jadi resesi ? Bagaiman mereka secret society tersebut membuat PHK dimana-mana ?
Kalau tidak bisa menjawab pertanyaan di atas, sebaiknya belajar ekonomi dulu sebelum membuat artikel yang menyesatkan seperti artikel di atas.
Salam
S.M Siregar
kita hanya perlu mengikuti pergerakan investor asing atau fokus di saham-saham yang dibandari oleh Bandar Lokal, sambil terus berhati-hati selama kita melihat asing bisa membanting IHSG kapan saja, dan mereka adalah pihak yang paling diuntungkan jika IHSG dibanting, dan memaksa para investor lokal cut loss, karena itu akan membuat mereka bisa kembali membeli di harga murah di saham-saham yang mereka sudah berhasil jual di harga mahal dalam beberapa bulan terakhir.
(mungkin maksud dan kejadiannya seperti ini..)
agoi amang, ini lagi bahas pasar saham lho, IHSG nya saja..
jadi secret society nya gk ush pusing mikirin cara membuat ekonomi Indonesia yang sedang tumbuh, tiba – tiba jadi resesi.
atau mengupayakan perusahaan yang mereka pegang saham nya melakukan PHK dimana mana.
sebetulnya amang menegerti jual beli saham di pasar modal apa tidak ya ? kalo tidak mengerti percuma kita jelaskan sampai berbusa.
amang punya saham bbca, kalo tak tau bbca itu saham bank BCA ya amang, nah amang punya sahamnya banyak sekali.. trus kepikiran lah aman buat kawin lagi sama butet butet yang cantik kali,, amang jual pula lah saham amang, amang jual pakai harga bid, sampe abis bid pertama, turun harga bid kedua abis pula, turun harga bid ketiga abis pula amang sikat, bid keempat terus.. sampe itu saham BBCA amang buat ARB (auto reject bawah) batas bawah itu pun amang maksudnya gk bisa pula turun lagi harga sahamnya untuk hari itu..
gk perduli ekonomi indonesia bagus keq, ibu kota mau pindah ke lebak banten keq.. karena amang udh kepingin kawin sama si butet, jatoh lah saham BBCA, nah karena porsi saham itu besar di IHSG,, ikut jatoh pula lah IHSG nya amang.
kura -kura begitu amang penjelasannya.
Ini kenapa lucu sekali…LOL
Tp memang bener begini logika pasar modal.
Memangnya berapa butet yg mau dia kawinin sampai jatuh bbca..LOL
Memang sulit menjelaskan pada orang yang tidak terjun langsung ke pasar modal.
Komentator bola kalo disuruh maen bola beneran kira-kira gimana?
nah ini enak penjelasannya…… mudah dipahami kenapa harga bisa dibanting.
Teori textbook dan teknis berbeda pak. Tapi dari pernyataan bapak, saya bisa asumsikan bapak bukanlah seorang investor saham.
Kalau Bapak SM Siregar
Beda sudut pandang antara ahli ekonomi dan trader pasar modal. Pak Siregar memahami bahwa naik turunnya IHSG berdampak pada ekonomi rill. Padahal tidak demikian yang dimaksud. Mungkin ada benarnya tapi nyatanya yang berpengaruh justru sebaliknya, ekonomi rill lah yang mempengaruhi IHSG. Besar kecilnya pengaruh tersebut tentu balik kepada para pemegang saham dalam jumlah besar dan karakter orangnya. Jika orangnya labil maka setiap informasi ekonomi bisa membuatnya melepaskan atau menambah kepemilikannya, mereka yang percaya pada fundamental & manajemen perusahaan seperti Warren Buffett dll informasi ekonomi sedikit pun tidak mempengaruhi mereka karena mereka yang lebih dulu menerima informasi baru kemudian informasi tersebut tersebar luas dan tipe terakhir adalah tipe suka suka, inilah tipe screet society IDX. Mereka tidak berpendirian seperti Warren Buffett dll tapi mereka juga tidak labil. Jikalah pergerakan IHSG atau stock market lainnya di dunia ini semata mata bergerak karena berita ekonomi alangkah gampanya mencari keuntungan dipasar saham. Tapi kenyataannya tidak demikian itu fakta bahwa berita berita ekonomi hanya mempengaruhi sedikit saja pergerakan saham dan lagi lagi keputusan mereka yang mempunyai kepemilikan dalam jumlah besarlah yang paling mempengaruhi pergerakan market.
Kita sebaiknya W&S dulu saja, nunggu timing REBOUND
Kami mengucapkan terima kasih telah membaca artikel kami dan telah memberikan komentarnya kepada Bapak SM Siregar
Kami sadar kami bukan Ekonom seperti bapak, dan kami sama sekali tidak mempetanyakan kemampuan bapak dalam menganalisa Indikator-indikator makro Ekonomi Indonesia saat ini, dan kesimpulan yang bapak ambil.
Namun mungkin satu hal yang bapak tidak pahami adalah tentang Mekanisme yang berlaku di Pasar Modal, karena artikel di atas sedang membahas IHSG, dan pergerakan harga-harga saham di bursa kita, dan sama sekali tidak menyinggung tentang Ekonomi Indonesia, dan indikator-indikator lainnya.
Kami hanya fokus pada pergerakan BIG PLAYER atau SECRET SOCIETY karena pada kenyataannya TIDAK ADA PERATURAN YANG MENGHARUSKAN para BIG PLAYER untuk memborong saham ketika indikator ekonomi sedang baik, dan menjual saham ketika indikator ekonomi buruk. Para Big Player (dan juga semua pelaku pasar lainnya) bebas bertindak apa pun, demi melancarkan tujuan mereka mencari untung di bursa saham.
Kondisi Ekonomi baik atau buruk tidak akan merubah tujuan para Big Player untuk mencari keuntungan, itu kenyataannya, dan itulah yang menggerakan market.
Selain itu KEJATUHAN IHSG yang bisa diciptakan kapan saja oleh The Secret Society tersebut, dan kejatuhan bursa saham tidak harus diikuti dengan resesi ekonomi, PHK, dll. Dalam 10 tahun terakhir IHSG sudah jatuh secara signifikan selama 8 kali semuanya karena ASING MEMBANTING IHSG, dan tanpa pernah ada resesi, PHK besar-besaran, atau kejadian-kejadian lainnya.
Contoh sebaliknya bisa kita lihat di Singapore yang meskipun sudah resesi, tetap saja indeks harga sahamnya tidak kemana-mana, karena kembali lagi bursa saham hanya akan jatuh ketika para BIG PLAYER memutuskan untuk melakukan aksi jual besar-besaran di waktu yang bersamaan, tidak peduli apa pun alasannya. Selama itu terjadi harga saham tidak akan jatuh…
Kurang lebih seperti itu komentar kami. Semoga dapat bisa dimengerti.
Miskom aja ini, pak Argha bicara IHSG/market, sementara pak Siregar bicara ekonomi. Walaupun keduanya ada hubungan, tapi tdk harus sejalan. Market is market!
sepakat dengan komen pak sigi
Case komentar S.M Siregar di atas mirip video berikut.
https://youtu.be/dGjEnrqIPF4
Ya, saya juga setuju ini miskom.
Menurut saya artikel CTS tidak ada yang misleading/menyesatkan karena semuanya didukung dengan data. Kalau ikut seminar mereka maka kita akan tahu kalau semua yang mereka tulis itu berdasarkan data.
Bapak siregar berbicara struktur ekonomi saja/teori ekonomi saja. Sedangkan CTS membahas fungsionalisme struktur ekonomi/invisible hand yang menggerakan perekonomian. Jadi tidak ada yang salah. Yang lebih baik adalah ikut the invisible hand karena saya merasakan sendiri kelakuan mereka selama trading.
Betul kata Pak Sigi, Pak Siregar hanya salah memahami apa yg dtulis oleh Pak Argha. Dan kata-kata Pak Siregar cukup pedas krn mengatakan Pak Argha tidak paham ekonomi.
Menurut saya, tidak masalah tidak memahami ekonomi jika bisa bertahan di bursa, karena untuk bisa bertanding jadi petinju juga tidak perlu memahami teori bertinju, cukup berlatih n sparing tinju secara rutin itu mengasah insting kita dalam bertinju
Sorry sebelumnya, terkadang manusia merasa dirinya pintar karena sudah belajar mendalam mengenai hal tertentu, namun yg menilai kita pandai itu bukan kita, melainkan hasil yg terlihat, dan orang lain yang menilai.
Jika memang teori di buku yang ‘dimakan’ di bangku kuliahan bisa menjelaskan pasar saham secara 100 persen tepat, maka trader atau investor saham yang berhasil dengan pengertian persentase keberhasilan trading yang tinggi atau pelipatgandaan aset yang fantastis ,bukanlah dari kalangan praktisi seperti Buffett, melainkan pakar teori.
Nampaknya Pak Siregar menganggap IHSG adalah salah satu indikator ekonomi yang sangat signifikan, sehingga diasumsikan bahwa kejatuhan IHSG identik dengan kejatuhan ekonomi
Sudut pandang yang terlalu luasss (sehingga sampai tidak memperhatikan topik dan penjelasan dimaksud)
Semoga pencerahan ini bisa membuat “akademisi ekonomi” mengerti bahwa yang diperkirakan akan jatuh itu IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), bukannya Indikator Ekonomi
Catet ! topik dan ulasan team ct itu, ibarat film thriller (bahkan mendekati horror), dan judulnya Saham
Gagal paham kau, jadi yang harusnya ‘belajar’ itu siapa ?
team ct jangan gr ya, saya juga kadang kurang setuju dengan ulasan kau
Komentator bola akan selalu berkomentar (seolah-olah menguasai teori bermain bola).
Namun ketika disuruh main bola yang sebenarnnya di lapangan, kira-kira dia akan bermain seperti apa?
Money only follow where the money is
Tebar fear terus bos, buat artikel positif/solutif dong. Bacanya jadi seperti “jauhi pasar saham, jauhi bluechip, ayo ikut workshop saya biar tahu arah”. Asing terus dibahas, padahal setiap saat ada saham yg ARA, ada yg breakout, byk yg mantul. Bahkan saat ihsg ambruk pun kmrn ada yg ARA.
Menurut saya yang bapak salah paham dalam membaca artikel Pak Arga.
Sejak awal Pak Arga mengatakan jauhi blue chip dan hati hati karena IHSG bisa jatuh kapan aja, Pak Arga juga sering mengatakan kalau mau trading fokus di saham-saham yang dibandari Bandar lokal.
Sejauh ini semuanya terbukti benar, saham blue chip masih terus turun, dan saham-saham yang ARA seperti yang bapak katakan di atas, semuanya saham gorengan yang dibandari Bandar Lokal.
Tapi di sisi lain, saya juga sependapat dengan DDYTO menurut saya Workshop Pak Arga terlalu mahal, dan cuma bisa diikuti segelintir orang.
Seharusnya Pak Arga menurunkan harga workshopnya.
Cari duit dari market indonesia , kenapa artikel nya selalu negatif, utk saham HMSP dan GGRM sudah jelas akibat rencana kenaikan cukai. Apa pemerintah bagian dari secret society ? Kalo anda tau siapa itu ya jelaskan saja, tidak perlu menciptakan karakter yg anda sendiri tidak tahu, atau bahkan tidak ada. Sebagai trader ulasan anda terlalu panjang, sedangkan trading tidak serumit penjelasan anda. Mohon maaf kalau ada salah kata.
Hari ini berita cukainya masih ada pak, kalaupun jadi peraturan itu baru berlaku tahun depan. Jadi secara berita nggak ada bedanya hari ini sama kemarin. Tapi kemarin terjun bebas harganya, sekarang diam saja.
Bedanya cuma hari ini Asingnya memilih untuk tidak membanting HMSP dan GGRM seperti kemarin, jadi hasilnya harga kedua saham itu nggak banyak bergerak hari ini.
Terus kalau berita cukai itu negatif kira-kira apa alasannya Investor Lokal melakukan PEMBELIAN TERBESARNYA sepanjang sejarah di kedua saham itu kemarin ?! Kenapa kalau lokal beli besar-besaran dari asing harga malah terjun bebas ?
Coba renungkan dulu saja pak… Tidak perlu dijawab 🙂
Knp HMSP & GGRM dibanting bgt dalam dgn sekali hit ?? Apakah investor asing tidak rugi ?? Atau hanya strategi supaya ritel panic trus beli diharga bawah ??
haha orang bodoh pun tau, asing jualan HMSP dan GGRM yaa mutlak alasanya krn sentimen cukai naik. gak ada alasan lain.
Ilmu warung kopi untuk menjatuhkan ekonomi 1.buat harga minyak dunia 200/barel pasti goyang
2. Jual saham asing nya 1000 T dan dollar nya pulang kampung pasti sekarat
3.kita tidak dikasih pinjaman oleh asing yakin ekonomi hancur lebur.
Sebetulnya kalau pak sm Siregar jeli kejadian tgl 16 sept kemarin saat saham2 rokok turun tajam adalah jawaban apa yg disanggah beliau terhadap artikelnya pak Argha.
Ambil contoh HM Sampoerna. Perusahaan ini tahun ini tumbuh dan tidak ada PHK, namun dg mudahnya saham HMSP terjun bebas pada saat the secret society/big player membantingnya.
Jadi betul kata pak Argha kejatuhan harga saham/market tidak harus disertai resesi ataupun phk
Untuk memahami bandarmologi sebenarnya tidak harus dengan seminar asal.tekun untuk melihat pola bandar. Cara bertransaksi lempar tangkap.pola akumulasi distribusi dan mark up .ciri khas masing masing bandar. Harga saham tidak akan bergerak tanpa ada yg buy dan sell.disaat yg sama ada yg dominan.dannyg mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi tidak ada keharusan utk mempengaruhi harga IHSG.kl sebagai faktor pendukung iya terkait risk. sebagai contoh disaat laba BBRI BBCA BMRI naik tajam tapi harga sahamnya malah menurun..kl memakai teori ekonomi harusnya mengikuti.tapi bandarmologi bisa berbeda
Saya bukan ekonom dan juga bukan pakar saham, yg saya tau dari ilmu ekonomi waktu SMP dulu, harga tergantung permintaan dan penawaran. Sy kira saham dan forex juga sama. Banyak pembeli harga naik, banyak penjual harga turun.
Nampaknya Pak Siregar menganggap IHSG adalah salah satu indikator ekonomi yang sangat signifikan dan sangat terkait/berpengaruh pada kondisi ekonomi, sehingga diasumsikan bahwa kejatuhan IHSG identik dengan kejatuhan ekonomi. Mestinya tidak harus selalu demikian.
INI PASAR SAHAM PAK S.M SIREGAR….😂😂😂😂😂Bapak pakar ekonomi Kopetasi ya kayaknya 😂😂😂
Emg suka tebar fear kok…liat aja semua artikelnya. Kalo soal asing ambil dana banyak trus harga jd turun semua juga tau, dan liat aja kalo asing juga tetep beli n ihsg naek. Knp ga ditulis.
Coba bikin artikel edukatif yang bs membantu investor lokal baik retail atau bandar lokal cuan. Itu baru manusia yang bermanfaat
Mantap
Akur Boss
hahaha , bravo mr Argha , tulis terus artikel tentang saham2 dan IHSG ,soal komen mah biasa , apalagi komen2 , jauh dari yang di bahas, seperti gatal, lain yv di garuk .
INI PASAR SAHAM PAK S.M SIREGAR….😂😂😂😂😂Bapak pakar ekonomi Koperasi ya kayaknya 😂😂😂
Konsep om Argha bg sy sederhana aja koq.. baca pergerakan asing..follow the giant…n take profit, ga peduli sdg spt apa kondisi ekonominya. Ttg tulisan yg seakan menebar fear bg sy spt pesan “oooii ritel… ati2 kl mau nebeng bandar, jgn sampe bandar keganggu… kl bandar keganggu lo bisa buntung” n jg spt pesan “oooii bandar… tolong jgn parah2 amat kalo banting indeks… ntar jadi pada kapok invest di saham.. n jd bingung kaga ada yg mau beli lg”. Sesederhana itu koq pesan om Argha, n sy berterimakasih utk itu. Lanjut trus om Argha
ia dah saya ngaku…. secret society ny adalah saya om, kemarin ane lagi iseng aja jual tuh saham eh tau taunya jadi rame…. sorry sorry
yang buat hmsp dan ggrm turun adalah sentimen kenaikan cukai. big player tau itu, mereka jual hmsp dan ggrm nya…. kalo dipikir2 untuk apa baru jual hmsp dan ggrm sekarang, padahal 2 saham itu sudah jatuh sejak setahun terakhir trand nya…. ini menunjukan sentimen fundamental yg terjadi jg mempengaruhi asing untuk jual barangnya…
Saya seorang wartawan, walaupun bukan wartawan ekonomi. Saya pembaca setia creative trader, banyak artikel yang saya baca. Saya hanya ingin mengatakan tulisan pak Argha ini memang benar, tapi agak sedikit berlebihan.
Secret society itu bukan hanya ada di bursa saham, tapi di semua lini sektor sistem pemerintahan Indonesia. Ada orang-orang di luar pemerintahan yang punya kuasa mengatur kebijakan ini itu, memesan undang-undang ini itu, dan keputusan hukum ini itu. Memang begitu adanya.
Tapi pendapat penulis artikel yang bilang bahwa investor asing berhak menghancurkan IHSG kapanpun mereka mau, itu agak sedikit hiperbola (mungkin karena itu strategi dan gayanya penulis untuk memikat banyak pembaca dan meningkatkan trafik). Memang pada faktanya mereka bisa melakukan itu, tapi apakah mereka mau melakukan itu tanpa tendeng aling apapun?
Artikel ini mengatakan investor asing bisa kapanpun menjatuhkan IHSG benar adanya, tapi artikel ini tidak mencantumkan, atau mungkin dengan sengaja tidak mencantumkan SEBAB-AKIBAT. Apakah investor asing seperti yang dibilang penulis sudah keluar dari IHSG tanpa alasan apapun? Bukan karena panasnya perang dagang AS-China, ketidakpastian ekonomi global, dan berbagai macam kondisi lainnya? Dan apakah asing membanting HMSP dan GGRM Senin kemarin tanpa alasan apapun? Bukan karena naiknya cukai rokok?
Jadi menurut saya pandangan penulis memang benar adanya. Saya setuju. Tapi ditulis dalam artikel ini sangat berlebihan, yang mungkin memang untuk meningkatkan pembaca dan komentar.