Kami cukup yakin bahwa setiap news yang kita terima adalah salah satu bentuk dari Market yang tidak efisien. Apa yang dikatakan media bisa 100% berbeda dengan kenyataannya. Bukan karena mereka tidak tahu, mereka tahu dengan pasti bahwa apa yang mereka katakan itu salah, tapi “kepentingan” atau Conflict of Interst yang membuat mereka melakukannya.
Seperti contoh, saat market Indonesia yang diberikan rating oleh lembaga survey asing (S&P) pada Mei 2017 lalu, dimana asing memanfaatkan momentum kepercayaan diri masyarakat akan ekonomi Indonesia untuk cuci gudang. Kondisi tersebut cukup mudah dibuat oleh Investor Asing karena mereka punya source yang memadai, mereka punya media untuk memberitakan news yang berisi titipan “kepentingan”, dan juga mereka punya nama besar dari lembaga rating yang telah memberikan penilaian bagi banyak perusahaan dan negara.
Greedy When Others Fearful
“Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful, sepenggal kalimat ini bisa diartikan sangat baik melalui market. Mengerti kapan harus greed dan fear membuat clue yang sangat baik untuk mengikuti pergerakkan market maker (dalam hal ini Investor Asing), karena news yang mereka sebarkan berfungsi untuk mengaktifkan salah satu dari kedua hal ini, lalu mereka lakukan kebalikannya.
Sebab tidak hanya dimasa take profit, asing juga memanfaatkan kekuatan mereka ini untuk entry di saham yang mereka bidik. Kepanikan yang terjadi akibat sentimen negatif yang tersebar sering kali dimanfaatkan asing untuk mulai mengakumulasi.
Ditengah kepanikan dan ketidakpercayaan market terhadap suatu saham, menjadi kesempatan bagi Investor Asing untuk menampung panic selling yang terjadi. Lalu disaat masyarakat mulai melupakan saham tersebut, disaat itulah mereka ambil kesempatan tertentu untuk diam – diam angkat harga saham ini tanpa bisa diikuti investor ritel.
Asing Untung Besar di MAPI
Salah satu saham yang kenaikannya tidak bisa diikuti adalah MAPI. Terlihat saham ini berhasil naik tanpa menimbulkan keributan di running trade maupun di media (forum – forum saham). harga saham MAPI sudah naik 33,72% sejak hari pertama asing mengakumulasi saham ini besar – besaran (20 Oktober 2017).
Padahal jika kita tarik mundur sedikit ke masa awal akumulasi asing, berita yang mendominasi adalah tutupnya beberapa gerai department store karena perpindahan market dari fisik ke digital. Dan salah satu emiten yang terancam akan perpindahan ini adalah MAPI karena bisnis mayoritas bergerak di market fisik dan department store.
Kami juga sempat membahas tentang perpindahan market ini di artikel MAPI tahun 2018 lalu, dengan membahas mengapa MAPI seharusnya tahan terhadap perpindahan pasar ini.
Pada periode tersebut, terlihat kepemilikan Investor Domestik Individual terus turun dari level 1% sampai ke level 0,3% dan secara total, kepemilikan Investor Domestik di saham ini turun dari 72% sampai ke 63% pada periode tersebut.
Harga saham MAPI juga tidak bergerak kemana – mana, hanya naik turun di tempat yang sama. Tentu hal ini sedikit mencerminkan bahwa investor ritel sudah mulai jenuh dengan pergerakkan saham ini yang tidak menghasilkan apa apa.
Seperti yang pernah Founder kami katakan, bahwa cara paling efisien dan efektif untuk Bandar mengusir ritel adalah liburan. Pertama karena apabila mereka mengusir dengan cara menjatuhkan harga saham, maka biaya mereka untuk kembali mengerek saham tersebut akan semakin besar. Kedua bila harga saham jatuh cukup dalam, maka Bandar (dalam hal ini Investor Asing) akan terancam dengan trader trader jangka pendek yang sudah menanti di support terdekat. Tentu cara ini akan merepotkan mereka sendiri, oleh karena itu mereka memilih untuk liburan dan biarkan kita pergi lupa dengan sendirinya pada saham ini. Itulah mengapa cara terbaik untuk mengusir ritel adalah dengan pergi liburan.
Dengan cara inilah investor asing mengelabui kita, ditengah sideways yang berlangsung, tanpa sadar asing terus akumulasi saham ini. Dan pergerakkan mereka pun hampir tidak menarik perhatian sama sekali.
Kami Melihat selama periode akumulasi ini, MAPI tidak naik dengan agresif. Perlahan tapi pasti MAPI naik dengan rata – rata kenaikan 1,78% pada setiap kenaikannya. Jika melihat lebih detail, selama periode kenaikan ini, hanya 1 kali MAPI naik lebih dari 5% dalam 1 hari yaitu pada tanggal 9 April 2018 ini. Kenaikan diatas 5% ini seakan memberi signal bahwa saham ini sangat menarik kedepannya dan belilah saham ini. Padahal jika kita lihat kenyataannya adalah mereka sudah siap untuk jual saham ini kapanpun mereka mau karena di harga saat ini mereka sudah untung.
Average pembelian asing di saham MAPI sejak akumulasi mereka pertama kali di scenario ini berada di level Rp 6.784 dengan total jumlah lot yang dikumpulkan sebanyak 302.047 lot. Dengan jumlah ini berarti Investor asing untung sebesar Rp 1.466 per lembar sahamnya dan total keuntungan mencapai Rp 44,2 Miliar.
Bagi rekan – rekan yang ingin mempelajari tentang analisis foreign flow lebih lanjut, silahkan klik link disini untuk melihat jadwal workshop foreign flow di Jakarta dan Surabaya.
Kesimpulan
So what’s next? Kami belum melihat adannya tanda-tanda investor asing mulai take profit di saham ini, namun yang pasti dari kondisi yang ada sekarang, asing sudah untung besar. Sebagai investor yang fokus mengikuti pergerakan investor asing kita sebaiknya mulai berhati – hati dan lebih reaktif jika asing mulai terlihat melakukan aksi jual.
Ketika asing mulai jualan mungkin mungkin akan ada “good news” tentang saham ini yang biasa dilakukan untuk memancing minat beli investor ritel sehingga Asing menerima barang jualan Asing.
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.