IHSG turun cukup dalam pada perdaganan kemarin, banyak pengamat mengataan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh dimenangkannya tuntutan Budi Gunawan atas KPK. Hasil keputusan pengadilan ini memang mengecewakan rakyat Indonesia pada umumnya, setelah keputusan pilkada tidak langsung sekarang, KPK sebagai satu-satunya institusi negara yang dipercaya rakyat tampak semakin ditekan.
Namun pertanyaanya adalah: Apa hubungan konflik KPK vs POLRI dengan IHSG ?! Apa efeknya kepada IHSG jika Budi Gunawan diangkat sebagai Kapolri ?!
Jawabannya bisa dibilang hampir tidak ada hubungannya, kita dapat membaca ratusan riset asing mengenai Indonesia, dan kemungkinan tidak ada yang pernah menyebutkan salah satu keiistimewaan Indonesia adalah karena KPK nya bersih, atau Kapolrinya orang yang bersih dari korupsi. Hal – hal tersebut mungkin penting bagi rakyat Indonesia, namun tidak terlalu penting untuk Investor Asing atau Emiten.
Tidak ada yang tahu apakah Kapolri-Kapolri sebelumnya lebih baik daripada BG, bahkan bisa dibilang tidak ada yang terlalu peduli, sudah menjadi rahasia umum kalau Kepolisian kita masih jauh dari sempurna, menurut pendapat saya yang terjadi saat ini adalah perang kepentingan, konflik politik penguasa vs oposisi, yang di blow up oleh media, yang juga sudah tidak netral lagi.
Hal ini bisa berdampak buruk untuk IHSG ? Mungkin iya, tapi sejauh ini belum, karena konflik politik kemungkinan baru akan berdampak pada emiten dan bursa ketika sudah menjalar ke konflik sosial, kudeta, atau jatuhnya pemerintahan, dan saat ini belum terlihat kemungkinan ke arah situ, bisa dibilang dari konflik KPK vs POLRI ini berdampak positif pada emiten media cetak dan TV, dan tidak emiten yang dirugikan.
Reaksi Asing terhadap konflik KPK vs POLRI
Reaksi asing sudah sangat jelas pada konflik ini, secara total sejak pertengahan Januari lalu asing sudah masuk ke bursa lebih dari 8 Triliyun, IHSG pun terus membuat record baru selema bulan ini. Masuknya dana asing bukan karena asing pro kepada Polri, namun karena asing memang tidak terlalu peduli, dengan konflik ini, dan karena mereka tidak khawatir akan terjadinya konflik sosial, kudeta atau jatuhnya pemerintahan.
Bahakan bisa dibilang konflik ini sedikit dimanfaatkan untuk menurunkan harga di masa akumulasi yang sedang mereka lakukan, seperti yang terjadi dalam perdaganan kemarin, dimana asing terus masuk, namun IHSG justu di- mark down, di tengah kekhawatiran investor ritel terhadap kondisi ini.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat bagaimana mark down-mark down sering terjadi di dalam beberapa minggu terakhir, namun di sisi lain Asing terus melakukan net buy setiap harianya. Sebagai investor lokal kami menyarankan untuk kita lebih mengikuti pergerakan investor asing, yang tentu dalam hal ini lebih objektif menilai keadaan yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market