Dalam 3 hari terakhir, Investor asing tercatat melakukan 3 kali Net Buy di pasar reguler IHSG, hal ini merupakan indikasi yang positif untuk indeks kita, karena sejak bulan Oktober tahun lalu, ini pertama kalinya investor asing mencatatkan Net Buy selama 3 hari berturut-turut.
Dalam ilmu Foreign Flow kita mempelajari bahwa selain jumlah dari inflow / outflow yang masuk ke IHSG atau ke saham, konsistensi dari aksi investor asing juga memegang peranan penting, maksudnya jika asing tercatat masuk selama 5 hari berturut-turut maka potensi berubahnya strategi Asing dalam jangka menengah cukup besar, dimana asing sudah merubah strateginya dari Fase Distribusi ke Fase Akumulasi.
Sepanjang tahun 2017 ini kita melihat dana asing terus keluar dari IHSG dan meskipun jumlahnya tidak besar, dalam kondisi demikian sangat sulit berharap IHSG bisa bergerak naik, jadi inflow 3 hari berturut-turut yang terjadi saat ini memang merupakan angin segar untuk kondisi IHSG saat ini. Jumlah dana asing yang masuk memang belum banyak, hanya sebesar 536 M dalam 3 hari ini, namun jika kita membandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, sejak bulan November kita tidak pernah mendapati asing dalam posisi inflow selama 3 hari, jadi saat ini merupakan pertama kalinya pergerakan dana asing dalam posisi positif dalam 3 hari sejak bulan November.
Jadi bisa dikatakan meskipun belum besar, inflow ini adalah ‘berita terbaik’ yang muncul di IHSG di awal tahun ini, dan inflow terbesar di IHSG dalam 4 bulan terakhir.
Namun untuk lebih meniliti lebih dalam mengenai pergerakan dana asing, dalam 3 hari terakhir. kami mendeteksi saham-saham mana sajakah yang paling banyak di akumulasi dan didistribusi asing dalam periode tersebut.
Dalam tabel di samping kita bisa melihat 10 besar Top Inflow dan Top Outflow di IHSG dalam 3 hari terakhir. Terilihat saham yang paling banyak dibeli adalah BBNI, dengan jumlah yang cukup signifikan sebesar 404M (75% dari total Inflow dalam 3 hari terakhir), disusul oleh ASII, SMGR, BBCA, dan CTRA di posisi 3 besar.
Sementara saham-saham yang paling banyak dijual asing adalah TLKM, BBRI, HMSP dst.
Jika dibandingkan 10 inflow dan outflow selisihnya 488M artinya di luar posisi ini, pergerakan asing cenderung Netral.
Jika melihat komposisi di atas bisa dikatakan sinyal indikasi perubahan strategi investor asing masih lemah karena inflow terfokus pada BBNI, yang tidak banyak berpengaruh untuk pergerakan IHSG. Saham pernggerak IHSG masih seimbang, ASII, BBCA dan BMRI dalam posisi inflow, dan TLKM, BBRI, INDF, dan UNVR dalam posisi outflow dan tidak ada satupun pergerkan asing yang signifikan di saham-saham tersebut dalam 3 hari terakhir.
Dalam posisi seperti ini bisa kita simpulkan bahwa terlalu dini untuk optimis bahwa asing akan merubah strateginya kedepan, yang cepat atau lambat akan membawa IHSG memasuki trend bullish, namun di sisi lain kita mendapati bahwa BBNI dan 2 saham sector semen terlihat cukup banyak di akumulasi asing, dan menarik kita perhatikan dalam beberapa minggu kedepan.
Dari grafik di atas kita bisa melihat bahwa investor asing memang melakukan akumulasi yang signifikan di saham BBNI, selain itu dari sudut pandang Foreign Flow terlihat dana asing berhasil menyentuh level tertingginya saat ini, hal ini selalu mengindikasikan adanya potensi kenaikan yang besar untuk beberapa waktu kedepan. Dari perhitungan system kami sejak awal tahun 2017 Investor Asing sudah mengumpulkan saham ini sebesar 488M dengan average harga pembelian di 5.664 artinya harga saat ini di 5.725 masih bisa dibilang relatif murah, dibandingkan average pembelian asing.
Saham ini sangat menarik untuk dibeli dan berpotensi mencetak level tertinggi barunya dalam beberapa minggu kedepan, di sisi lain, kalaupun harganya bergerak turun dalam waktu singkat, penurunan itu bisa juga dimanfaatkan untuk melakukan pembelian dalam posisi diskon karena harga kemungkinan dapat bergerak di bawah level harga akumulasi asing sejak awal tahun.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market