Sekitar satu setengah tahun yang lalu saya mulai mengenalkan CTS Foreign Flow Analysis, pada awalnya banyak sekali yang mempertanyakan kegunaan analisa arus dana asing baik untuk memprediksi pergerakan saham ataupun pergerakan IHSG. Banyak juga yang heran mengapa saya mau invest besar-besaran untuk membuat system yang dapat menganalisa arus foreign flow pada setiap saham dan pada IHSG. Pertanyaan rekan-rekan mengenai sistem analisa ini umumnya berkisar antara:
- Bagaimana membedakan Asing yang asli dengan Aseng ?!
- Bagaimana jika asing masuk dengan account asing dan keluar dengan account local ?!
- Bagaimana cara menghitungnya ?!
- Apakah analisa foreign flow dapat dipakai untuk analisa saham.
Mitos mengenai asing besarnya korelasi keluar masuknya dana asing dengan pergerakan indeks kita sudah saya dengar sejak pertama saya belajar mengenai pasar modal tahun 2008 lalu, mitos ini beredar sangat luas, namun lucunya saya tidak menemukan satu analisa pun yang menggabungkan IHSG dengan Foreign Flow. Karena itu banyak juga yang skeptis bahkan mempertanyakan kegunaan analisa tersebut, karena mereka mengamati sering kali ada kasus-kasus dimana yang sering disebut ‘asing kalah oleh lokal’ , dimana asing melakukan penjualan tapi IHSG naik atau sebaliknya. Banyak juga yang menemukan contoh-contoh kasus dimana saham yang terus dijual asing namun terus naik atau sebaliknya. Pertanyaan-pertanyaan di atas juga membuat banyak yang semakin skeptis dengan analisa ini.
Namun sebenarnya jika rekan-rekan mau meluangkan waktu untuk memperdalam analisa mengenai Foreign Flow apalagi kalau anda mau berivestasi untuk membuat platform analisa Foreign Flow anda akan menemukan betapa bergunanya analisa ini untuk membantu analisa anda, sehingga anda tidak hanya terpaku dengan analisa technical atau fundamental yang memiliki keterbatasannya masing-masing.
Di tahun 2013 ini analisa Foreign Flow kembali menjadi populer terutama karena pergerakan IHSG yang mematahkan semua analisa baik technical dan fundamental yang umumnya skeptis dengan pergerakan bursa di tahun 2013. Namun kenyataannya IHSG terus melaju sampai menembus level 5.000 hanya dalam 4 bulan pertama tahun ini. Dan ketika analis-analis technical dan fundamental sudah kehabisan alasan mengenai alasan terus naiknya IHSG akhirnya semuanya kembali terfokus pada arus dana asing yang memang masuk secara luar biasa, dan menjadikannya alasan kenaikan IHSG. Saya pribadi sudah memakai analisa ini untuk menganalisa IHSG lebih dari setahun terakhir sehingga pergerakan ini tidak mengagetkan saya lagi, jadi jika anda mengikuti sejak awal tahun ini atau ikut bergabung di acara investor gathering bulanan yang saya adakan di Bandung dan Jakarta, rekan-rekan mengetahui bahwa: Pada bulan Februari- Maret : Saya terus optimis akan dapat terus berlangsungnya SUPER BULLISH dan tidak ada alasan untuk takut dengan tingginya IHSG karena didukung dengan pergerakan dana asing. Bulan April: Saya mengatakan arus masuk dana asing sudah melemah, namun IHSG masih terus naik kondisi ini merupakan indikasi awal semakin meningkatnya resiko IHSG namun bukanlah alasan untuk kita keluar dari market, karena dana asing masih tetap ada di market, dan dana asing ini dapat menjadi bumper jika terjadi koreksi signifkan di IHSG. Bulan Mei: Di investor gathering Jakarta saya dimana ketika IHSG mengalami koreksi signifikan dalam 2 hari pertama bulan Mei, saya mengatakan bahwa koreksi tersebut merupakan kesempatan untuk Buy on Weakness karena dana asing masih sangat banyak di bursa, dan menyarankan untuk tidak terlalu khawatir dengan mitos ‘sell on may and go away’. Awal Juni: Setelah melihat adanya aksi jual besar-besaran yang dilakukan investor asing selama bulan Mei saya menyarankan untuk mulai keluar dari market, pada saat itu IHSG masih berada di atas level 5.000 saya sudah memprediksi IHSG dapat turun sampai ke level 4.500, meskipun saya pribadi tidak menyangka koreksi ini dapat terjadi hanya dalam waktu 3 minggu. 14 Juni: Dalam posting terakhir saya melihat luar biasanya dana asing yang keluar setiap hari saya men-downgrade target IHSG saya ke level 4.300-4.500, dan meskipun hanya beberapa hari setelah posting itu keluar IHSG menguat secara cepat ke level 4.800. Namun saat ini IHSG sudah berada di level 4.418 artinya analisa Foreign Flow ini benar lagi. Arus dana asing memang merupakan indikator yang menurut saya paling akurat dalam memprediksi pergerakan IHSG, itu sebabnya saya tidak pernah sibuk-sibuk menghitung wave untuk memprediksi pergerakan IHSG kedepan. Berikut ini saya memberikan 3 kasus di masa lalu yang menunjukan bahwa ‘ASING SELALU MENANG’ NOVEMBER 2010 – JANUARI 2011 Dalam grafik IHSG dengan Foreign Flow kita melihat IHSG membentuk formasi Triple Top di kisaran 3.780 di bulan November, Desember dan Januari. Jika kita melihat kondisi technical tersebut kita tidak bisa menemukan adanya potensi koreksi yang besar di bulan Januari 2013 bahkan tepat setelah IHSG membentuk level tertingginya di tanggal 4 Jan 2011. Namun jika kita membandingkan kondisi foreign flownya kita melihat bahwa tidak terjadi formasi Triple Top yang sama secara foreign flow, peak Foreign Flow terus turun di setiap peak yang terjadi di IHSG. Koreksi yang besar dimulai di tanggal 6 Jan 2011 dan IHSG turun dalam 3 minggu dari 3.780 sampai 3.345 di tanggal 24 Jan 2011 disertai dengan besarnya arus dana asing. AGUSTUS – OCTOBER 2011 Dalam kasus ini kita melihat koreksi IHSG yang terjadi di kuartal ketiga 2011 dimana IHSG terkoreksi dari level 4.190 di awal Agustus sampai ke level 3.290 di awal October 2011 dalam koreksi ini kita melihat koreksi IHSG disertai dengan rebound-rebound signifikan, namun setiap reboundnya tidak pernah disertai dengan masuknya kembali dana asing melainkan sering diiringi dengan aksi jual asing, hal seperti ini yang sering disebut oleh para pelaku pasar bahwa asing dikalahkan oleh lokal, namun jika melihat kondisi dalam periode yang lebih panjang, rebound-rebound tersebut tampak hanya seperti aksi mark up asing, untuk menjual barangnya di harga yang lebih tinggi dan pada akhirnya IHSG selalu terkoreksi lebih dalam. MEI – JUNI 2013 Kondisi yang kurang lebih sama terjadi pada koreksi yang terjadi di bursa saat ini, dana asing tampak sudah mulai keluar sejak awal bulan MEI meskipun di saat yang sama IHSG masih terus membentuk level tertinggi baru. Hal itu merupakan sinyal bahaya yang sudah saya peringati di akhir bulan Mei lalu, dan koreksi benar-benar terjadi di bulan MEI dimana IHSG terkoreksi dari level 5.200an sampai saat ini di level 4.400an, selama satu bulan ini kita melihat beberapa kali IHSG menguat, namun tidak disertai foreign inflow, dan seperti yang terjadi di kasus sebelumnya, ASING SELALU MENANG, sampai saat ini IHSG masih terus membentuk level terendahnya dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa contoh di atas membuktikan bahwa analisa foreign flow benar-benar dapat menjadi tools yang membantu kita untuk melakukan analisa yang lebih mendalam, dan membantu kita memprediksi pergerakan para big player, karena big player indentik dengan informasi dan kekuatan dana dan pergerakannya sebaiknya kita ikuti dan bukan sebaliknya. Selain itu kita juga bisa mengantisipasi sesuatu ‘sebelum berita keluar’, karena para pemain besar tentu tidak trading berdasarkan berita melainkan trading memanfaatkan momentum keluarnya berita. Baca Analisa IHSG terbaru disini: Mungkinkah IHSG ke bawah 4.000 ?!!
Quote of The Day: When I surrender everything to GOD, he uses even my mistakes as stepping stones toward his purpose for my life.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
4 comments
Article yg mencerahkan pak Argha dengan logical thinking dan database yg powerfull…. Thanks U very much
comot sedikit karena saya pernah ribet dng yg namanya wave….pusing… gak dapet apa2…:-(( “itu sebabnya saya tidak pernah sibuk-sibuk menghitung wave untuk memprediksi pergerakan IHSG kedepan”…
Manteb boss analisanya…
btw data foreign transaction yang ada ditulisan ini dapatnya dari mana bos?
Thanks
Berapa tersisa dana asing per 26 Juni ? Apa dari sisa dana tsb & hal apa lagi yg akan membawa koreksi IHSG ke 3800 an tsb ? Thanks
kalau asing selalu menang…kita ajak tuh masyarakat Indonesia rame-rame masuk pasar modal ..biar bisa ikut makmur dengan si asing …bagaimana boss?