Pernahkan anda mengalami dimana anda sudah memegang saham dalam waktu yang cukup lama, namun harganya tidak naik-naik, namun tidak lama setelah anda menjualnya saham tersebut harganya langsung terbang ? Pernahkah anda melihat indikasi bahwa suatu saham akan bergerak naik, namun ketika mau dibeli harganya justru diam atau malah turun, dan ketika anda memalingkan perhatian anda pada saham yang lain, harga saham sebelumnya justru terbang, meninggalkan anda.
Pertanyaannya yang kurang lebih sama saya dapatkan dari salah seorang pembaca setia website kami kemarin sore, pada intinya pembaca tersebut sangat kesal pada dirinya sendiri karena beliau sudah tiga kali beli saham SRIL dan dua di antaranya bahkan terpaksa di-cutloss. Terakhir kali trader tersebut membeli SRIL pada tanggal 17 Februari lalu, tepat setelah membaca artikel di website kami mengenai Saham Misterius yang sedang di Akumulasi Bandar, dimana Bandar tersebut punya kemampuan yang sangat hebat dalam membaca pergerakan investor ritel.
Bagi rekan-rekan pembaca yang setia membaca berbagai artikel di website kami, tentu masih ingat mengenai artikel berjudul : Hati-Hati Bandar ini bisa Membaca Pergerakan Anda !! , dalam artikel tersebut kami menceritakan bahwa setelah bertahun-tahun menganalisa dan mempelajari pergerakan Bandar, kami menilai ada 2 Bandar saham yang kemampuannya sangat kami kagumi.
Bandar pertama adalah bandar dari Bakrie Group, karena kemampuannya yang sangat luar biasa dalam mempopulerkan dan membeli saham-saham Group ini. meskipun hampir semua orang tahu bahwa perusahaan ini memiliki manajemen yang cukup diragukan kredibilitasnya dan memiliki hutang segunung. Namun tetap saja tarian harga yang diciptakan Bandar tersebut sangat sulit untuk ‘ditolak’ oleh para Trader, dan pada akhirnya hampir semua investor ritel ikut ‘menari’ bersamanya, dan tidak sedikit trader yang ‘hancur’ karena menari bersamanya.
Bandar kedua adalah bandar ‘saham-misterius’ yang kami tunjukan grafiknya pada saat itu, Bandar saham ini kami anggap hebat karena kemampuannya membaca pergerakan investor ritel, dan membuat para investor ritel selalu salah langkah di saham ini. Ketika ritel membeli harganya selalu turun, dan ketika ritel menjual harganya justru naik, tepat seperti pengalaman trader di atas. Nama dari saham ini sengaja kami rahasiakan pada artikel tersebut, karena kami melihat pada pertengahan bulan Februari lalu Bandar sedang gencar-gencarnya melakukan akumulasi, dan kami dari Creative Trader dan para Alumni Workshop Bandarmologi juga cukup banyak mengkoleksi saham ini, jadi jika artikel kami justru membuat semakin banyak penumpang gelap di saham ini, maka potensi Bandar kembali menghentikan akumulasinya dan kembali menjatukan harga ini akan meningkat.
Namun karena kami juga mencantumkan grafik saham misterius tersebut, jadi beberapa pembaca yang berhasil menebak saham yang sedang kami bahas, salah satunya adalah pembaca yang kami ceritakan di atas. Saham MISTERIUS tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah saham SRIL
Namum menariknya meskipun banyak pembaca sudah berhasil menebak saham apa yang dimaksud, dan meskipun saham tersebut saat ini sudah naik hampir 100% dari level harga ketika artikel tersebut kami posting, namun sepertinya tidak banyak pembaca yang berhasil memperoleh keuntungan secara maksimal di saham tersebut, karena berhasil ‘diusir’ dulu oleh Bandar sebelum kenaikan harga sahamnya menggila.
Asumsi tersebut juga didukung dengan melihat Grafik dari sistem BANDARMOLOGI PRO di atas, pada grafik tersebut kami menmbandingkan pergerakan harga SRIL dengan grafik transaksi para broker ritel di saham tersebut. Hal pertama yang bisa kita pelajari adalah kita melihat saat ini ketika harga SRIL naik signifikan, kepemilikan Investor Rotel justru mengalami penurunan yang cukup besar di SRIL. Kenaikan tersebut jelas merupakan bukti bagaimana BANDAR SRIL bisa mempermaikan emosi dan kesabaran para investor ritel, sehingga bisa merubah kebiasaan investor ritel yang umumnya berburu saham-saham yang sedang naik, namun justru memilih untuk menjual SRIL.
Alasan di balik kegegalan mayoritas investor ritel dalam menunggangi kenaikan luar biasa saham ini dapat kita jelaskan dalam fase-fase sebelumnya yang tergambar pada grafik di atas.
FASE AKUMULASI PERTAMA
Aksi akumulasi pertama terjadi pada bulan Oktober lalu, seperti terlihat pada bagian yang berwarna hijau yang paling kiri, pada saat itu Bandar mulai melakukan akumulasi, yang bisa kita lihat dengan turunnya kurva kepemilikan investor ritel, akumulasi tersebut juga diiringi dengan kenaikan harga. Namun kita melihat di awal bulan November tahun lalu, investor ritel mulai berbondong-bondong masuk ke saham ini, karena harganya terlihat mulai masuk dalam trend bullish.
FASE USIR PENUMPANG GELAP
Dalam fase berwarna merah di atas kita melihat ketika investor ritel masuk, harga justru diturunkan, dan setelah harganya turun, BANDAR membiarkan saham ini selama lebih dari 2 bulan (zona berwarna abu-abu) jika melihat curva kepemilikan ritel pada Zona tersebut, kita mendapati bahwa secara perlahan tapi pasti kurva kepemilikan investor ritel terus turun. Menurut riset kami mengenai pergerakan BANDAR, strategi membiarkan saham sideways seperti ini adalah strategi paling powerful yang dilakukan oleh BANDAR untuk mengusir investor ritel.
Selama ini banyak orang beranggapan bahwa cara bandar mengusir penumpang gelap adalah dengan cara menurunkan harga saham yang sedang dibandarinya, namun strategi menurunkan harga sebenarnya bukan strategi utama dalam menurunkan investor ritel, karena ketika harga turun memang selalu ada investor ritel yang cut loss, namun kita juga tahu bahwa akan ada juga investor ritel yang justru suka memanfaatkan momentum penurunan harga untuk membeli saham.
Hal yang sama terlihat pada grafik di atas, ketika harga SRIL turun, kepemilikan investor ritel justru meningkat, dan baru ketika harganya sideways baru ritel secara pelahan-lahan cutloss. Dari riset yang kami lakukan strategi membiarkan saham untuk sideways dalam waktu yang cukup lama seperti yang dilakukan BANDAR SRIL ini, hampir selalu berhasil mengusir mayoritas investor ritel. Karena pada masa tenang seperti ini, para trader umumnya tidak akan sabar menunggu, dan berpaling ke saham-saham lainnya yang sedang hot, pada saat ini hanya trader-trader yang sudah benar-benar mengerti mengenai Analisa Bandarmologi yang terus mengamati bahkan mengumpulkan saham-saham seperti ini di masa SIDEWAYSNYA.
AKUMULASI LANJUTAN DAN PERSIAPAN UNTUK TERBANG
Di pertengahan bulan Januari kita melihat kembali terjadi akumulasi besar (zona hijau), kita melihat kenaikan harga tiba-tiba lansung diiringi kejatuhan curva kepemilikan investor ritel. Namun setelah harganya naik bandar memilih untuk membiarkan harga sahamnya sideways sekali lagi, di sini kita melihat ada indikasi yang berbeda dari pergerakan investor ritel, jika sebelumnya ritel sibuk memborong saham ini setelah harganya naik, pada fase akumulasi kali ini ritel terlihat tidak banyak bergerak.
Ini adalah tanda-tanda bahwa saham ini siap untuk terbang, dan jika melihat bahwa strategi bandar sudah dilakukan selama lebih dari 3 bulan, sejak awal kami yakin bahwa kenaikan harga di saham ini tidak akan sama luar biasanya. Itulah sebabnya di berbagai kesempatan baik di Investor Gathering, atau setiap Workshop Bandarmologi yang kami adakan, kami selalu me-mention saham SRIL sejak awal tahun 2017 ini.
Setelah itu di bulan Februari kita melihat harga SRIL kembali terbang dari 240 ke 300an, dan disertai dengan kembali turunnya kepemilikan investor ritel. Namun kenaikan tersebut bersamaan dengan terpilihanya SRIL dalam Voting : Anda Pilih Sahamnya, Kami Buat Analisanya di tanggal 16 Februari lalu.
Pada saat itu kami menyadari benar bahwa jika analisa kami tentang saham ini kami rilis seperti yang kami tulis hari ini, kemungkinan akan memancing banyak investor ritel untuk masuk, artinya BANDAR kemungkinan memainkan saham ini sekali lagi.
Itu sebabnya di akhir artikel tersebut kami menulis,
Hal menarik lainnya di saham ini adalah, saat ini Investor Ritel sedang menjual saham ini dalam jumlah yang besar, yang terlihat dengan penurunan Curva Kepemilikan Broker-Broker Ritel yang turun drastis dalam 1 bulan terakhir, dan harga saham ini pun terlihat secara perlahan tapi pasti terus bergerak naik. Dari perhitungan system kami, dalam 1 bulan terakhir broker-broker ritel sudah menjual saham ini sebanyak 2 juta lot, padahal di waktu yang sama harga saham ini naik hampir 30%.
Itulah sebabnya kami sejak awal tidak menyebutkan saham apa yang sedang kami bahas ini, karena kami tahu kalau investor ritel tiba-tiba merubah strateginya, pergerakan harga saham ini juga bisa ikut berubah dari naik ke turun.
Dan memang benar, meskipun identitas sahamnya sudah disembunyikan, masih banyak investor ritel yang berhasil mengidentivikasi grafik yang kami rilis pada artikel tersebut, itulah yang kemungkinan menyebabkan Bandar sekali lagi me-mark down saham ini selama hampir 2 minggu.
Akhirnya seperti prediksi kami, harga SRIL berhasil terbang tinggi sejak akhir Februari dan pada penutupan kemarin sudah berhasil mendekati level 500. Kita melihat sampai kemarin kepemilikan investor ritel masih bergerak turun, namun jika kita mau realistis penurunan curva tersebut sudah tidak setajam penurunan-penurunan sebelumnya, artinya pergerakan investor ritel mulai terpecah, ada yang beli dan ada yang jual, dan karena harga yang sudah naik lebih dari 100% dari sejak awal akumulasi bandar, maka Bandar bisa melakukan profit taking kapan saja.
Itu sebabnya kami merilis artikel ini, karena kami anggap saat ini pandangan investor ritel sudah terfokus pada SRIL, dan bagi rekan-rekan yang sudah memahami Analisa Bandarmologi dan sudah ikut beli di bawah, profit saat ini sudah sangat besar sehingga dirilisnya artikel ini tidak akan merugikan rekan-rekan sekalian, bahkan jika artikel ini justru bisa membuat investor ritel takut masuk saham ini, bukan mustahil harga SRIL akan terus diterbangkan BANDAR.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market