Bandar saham bukan cuma Benny Tjokro! Bursa saham kita memiliki banyak Bandar yang aktif menggerakan saham mereka masing – masing. Pada bulan September 2019 lalu, kami merilis artikel ini, untuk menjelaskan identitas salah satu Bandar saham yang cukup disegani di Indonesia.
Jika mayoritas orang yang terjun di bursa saham adalah Pria, bukan berarti Wanita tidak bisa ‘bermain’ di ladang ini. Isu yang beredar, semua pergerakan group MNC harganya di kontrol oleh satu Jendral, yang adalah seorang Wanita. Namun meskipun punya power di saham MNC yang ada di Indonesia, beliau lebih memilih untuk tinggal di Singapore dan mengontrol dari jauh saham – saham di group ini.
Siapakah sosok wanita ini? Silahkan baca pada ulasan dibawah ini:
Seperti sudah sering kami bahas Thanos bukanlah satu-satunya Bandar di bursa kita, masih ada banyak Bandar lain di bursa kita, dan setiap Bandar punya gayanya masing-masing dalam mengatur pergerakan harga sahamnya. Karena kita tahu Bandar juga manusia, dan setiap orang tentunya akan punya stylenya sendiri jika ‘diminta’ oleh mengendalikan pergerakan harga saham.
Dan dari banyak Bandar di bursa kita, dan salah satu Bandar yang cukup disegani di kalangan pelaku pasar dan pengamat Bandarmologi adalah Bandar saham-saham Group MNC. Bahkan kami dari Team Riset Creative Trader pun sering memperingatkan kepada rekan-rekan Alumni Workshop Bandarmologi untuk berhati-hati dengan pergerakan Bandar yang satu ini.
Jujur meskipun kami sudah 10 tahun melakukan riset mengenai pergerakan Bandar-Bandar di bursa saham kita, namun tidak banyak informasi yang kami dapatkan tentang siapa sebenarnya sosok BANDAR yang mengatur pergerakan harga saham-saham dalam group ini.
Beberapa tahun lalu saya pernah ngobrol-ngobrol dengan salah seorang trader berpengalaman yang sudah trading sejak tahun 90an, beliau mengatakan orang yang ditunjuk untuk mengatur pergerakan harga saham-saham Group MNC adalah seorang trader wanita, dan meskipun Bandar Wanita tersebut adalah orang Indonesia, namun beliau memilih untuk beroperasi di Singapore, sehingga pergerakan saham-saham MNC dikendalikan langsung dari Singapore.
Terlepas dari seberapa besar kebenaran dari rumor tentang Bandar Wanita tersebut, ada beberapa point yang bisa kita pastikan kebenarannya, satu hal yang kita tahu pasti adalah dalam mengatur pergerakan harga saham-saham Group MNC, Bandar yang satu ini memang banyak beroperasi menggunakan akun Foreign, brokernya memang tetap broker MNC Sekuritas, namun akunnya Foreign.
Padahal sejauh ini kita tidak mengetahui tentang adanya fund manager asing besar yang masuk ke saham-saham Group MNC, jadi bisa diasumsikan Investor Asing di MNC adalah ‘investor asing palsu’. Maksudnya akunnya saja asing, karena dimiliki oleh orang atau institusi yang berkewarganegaraan asing, namun ‘otaknya’ tetap dari Indonesia.
Well sebenaranya rumor-rumor tersebut yang tidak terlalu penting, karena mengetahui Bandarnya Pria atau Wanita tidak akan membantu kita untuk mendapatkan keuntungan di saham-saham MNC. Tujuan kami membuat artikel ini juga bukan itu.
Kalau fokus kita hanya mencari untung, tentunya yang harus kita pedulikan adalah bagaimana cara untuk mendeteksi dan mengikuti pergerakan Bandar ini, supaya kita bisa memperoleh keuntungan di saham-saham group MNC. Karena terlepas dari siapa yang menggoreng, apa motive di baliknya, hal tersebut tidak merubah kenyataan bahwa saham-saham Group MNC sedang terbang tinggi dalam beberapa minggu terakhir.
Kami mempelajari pergerakan Bandar MNC karena kami melihat Bandar yang satu ini punya cara yang sangat unik untuk mengatur pergerakan harga saham-sahamnya. Terutama caranya untuk mengusir investor ritel yang mencoba memanfaatkan momentum digorengnya saham-saham Group ini.
Bagi rekan-rekan yang mem-follow Channel kami di Telegram dan di LINE tentunya anda sudah tahu kalau sejak 2 minggu lalu kami berulang kali me-mention pergerakan harga saham-saham Group MNC untuk menarik perhatian para investor ritel terutama yang sudah mengerti Analisa Bandarmologi untuk memperhatikan pergerakan saham-saham Group ini.
Kami juga berulang kali mengatakan bahwa Bandar MNC adalah Bandar yang Mandiri, dan bisa menaikan harga sahamnya sendiri dengan melakukan transaksi dari akun EP ke akun EP lainnya (bagi yang tidak tahu EP adalah kode dari MNC Sekuritas). Seperti dengan jelas bisa kita lihat di running trade seperti contohnya bisa kita lihat pada gambar di samping.
Kejadian seperti yang tergambar di samping dimana terjadi transaksi dari EP ke EP sudah terjadi ratusan ribu kali sepanjang perdagangan 2 minggu terakhir, di saham IPTV, MSIN, dan saham-saham MNC lainnya.
Bandar Group MNC ini tampak tidak malu-malu menunjukan dirinya kepada investor ritel, memberi tahu kalau mereka sedang menggoreng saham mereka sendiri, dan kita pun tentunya tahu saham IPTV sudah dinaikan BANDAR hampir 200% hanya dalam waktu 2 minggu.
Namun menariknya meskipun harga sahamnya terus naik, dan transaksinya terus memenuhi running trade selama 2 minggu terakhi ini, namun baik saham IPTV, dan saham-saham Group MNC lainnya tidak banyak dibahas di forum-forum saham.
Prilaku aneh para investor ritel ini cukup membuat kami bingung, karena umumnya forum-forum saham akan selalu sibuk membahas saham-saham yang sedang digoreng dan transaksinya memenuhi running trade seperti saham POSA atau BUMI beberapa waktu yang lalu. Namun kondisi yang sama, tidak terjadi di IPTV, MSIN, dan beberapa saham group MNC yang dalam 2 minggu ini sedang digoreng secara terang-terangan di running trade. Namun meskipun demikian, sepertinya mayoritas investor ritel tidak berani membahas, apalagi ikut membeli saham-saham ini.
Apakah alasannya? Karena setahu kami tidak ada larangan untuk membahas saham-saham ini di forum saham, dan antriannya pun cukup liquid sejak beberapa minggu yang lalu, jadi kalau investor ritel mau, semua bisa dengan mudah membeli saham-saham seperti IPTV, MSIN, dll dan menikmati keuntungan puluhan bahkan ratusan persen. Namun apa yang menyebabkan investor ritel sepertinya tidak berani mengusik saham-saham ini ?
Perilaku investor ritel ini benar-benar membuat kami penasaran, sehingga kami memutuskan untuk melakukan riset lebih mendalam terutama di saham IPTV, dan untuk menarik perhatian investor ritel dan mengetahui apa sebenarnya yang sedang dipikirkan oleh investor ritel terhadap pergerakan Bandar IPTV, minggu lalu kami bahkan sengaja membuat GIF khusus untuk menarik perhatian para pembaca kami pada saham IPTV. Dalam post tersebut kami meminta komentar para pembaca tentang pergerakan Bandar di saham ini.
Dan jika anda melihat komentar-komentar yang diberikan para pembaca website kami, kemungkinan anda akan mengambil keputusan yang sama dengan Team Creative Trader. Terlihat jelas bahwa investor ritel melihat kenaikan ini adalah jebakan yang berbahaya, harga IPTV akan segera dibanting setelah ritel masuk, dan bayak komentar-komentar sejenisnya. Intinya sangat sedikit yang optimis terhadap pergerakan saham IPTV meskipun harga sahamnya sudah naik secara luar biasa. Kami juga tidak melihat ada banyak investor ritel yang ‘menyombongkan’ profit yang didapatnya di saham ini, yang memberikan indikasi memang hanya sebagain kecil investor ritel yang berhasil menikmati keuntungan di saham ini, meskipun harganya sudah naik hampir 200% dalam 2 minggu.
Hal ini menunjukan kalau Bandar IPTV berhasil membuat orang skeptis, sehingga meskipun harga IPTV terus naik dan volume transaksinya sangat besar. Namun ‘somehow’ mayoritas investor ritel tidak berminat membeli saham ini.
Kenapa ?! Bagaimana caranya Bandar bisa menggoreng harga sahamnya di depan mata investor ritel, namun di waktu yang sama membuat investor ritel takut menyentuh saham ini ?
Setelah melakukan riset selama seminggu terakhir, dan mencoba melihat prilaku para investor dan trader-trader ritel di Forum-Forum Saham, akhirnya kami menyadari memang Bandar yang satu ini punya ‘JURUS RAHASIA’ untuk mengusir ritel di saham-saham yang sedang digorengnya.
Untuk memahaminya mari kita pelajari strategi yang biasa digunakan Bandar untuk menggoreng saham-saham yang kurang dikenal publik seperti IPTV ini.
Pertama, harganya dikerek naik tanpa menarik banyak perhatian ritel. Karena tidak banyak investor ritel yang punya saham seperti IPTV, maka proses menaikan harga akan sangatlah mudah bagi bandar, namun tentunya di awal-awal kenaikan harga saham tersebut harusnya dilakukan secara diam-diam, transaksi sahamnya jangan sampai memenuhi running trade.
Salah satu contoh strategi yang terkadang digunakan Bandar adalah dengan mengerek harga di awal-awal perdagangan saja, setelah harga naik sesuai keinginan Bandar, mereka hanya tinggal TEBELIN ANTRIAN BID, supaya harganya tidak turun lagi. Tapi antrian offer sengaja dibuat tipis, jadi ritel nggak bisa ikut beli.
Setelah harganya sudah naik ke level yang diinginkan, maka akan dikeluarkan berita positif mengenai saham ini, supaya para komentator (analis sekuritas) pun bisa dengan mudah mengomentari kenaikan harga saham ini. Karena pada umumnya kalau ada saham yang harganya naik, investor ritel INGIN TAHU KENAPA, harganya naik. Jadi kalau Bandar ingin investor ritel menganggap kenaikan harga saham ini adalah kenaikan yang wajar, maka setelah dinaikan BANDAR wajib mengeluarkan berita yang mendukung kenaikan harga. Benar atau tidak beritanya sama sekali tidak penting, karena selama harganya naik ritel akan percaya. Toh yang menaikan harga dan yang mengeluarkan berita adalah Bandar yang sama, jadi apa pun beritanya tidak penting.
Sebagai contoh, anggaplah saya Bandar dari saham IPTV , ketika minggu lalu harga saham ini sudah naik dari 220 ke 500an, maka saya akan menghubungi beberapa analis sekuritas, dan beberapa wartawan.
Dan saya akan mengatakan :
Ada RUMOR kalau Google sedang melirik saham IPTV, karena google milihat besarnya potensi market Indonesia, dan banyaknya penonton Youtube di Indonesia.
Benar atau tidak rumor tersebut tentunya tidak penting, karena saya sendiri yang baru mengarang rumor tersebut beberapa menit yang lalu. Namun yang pasti para wartawan akan senang mendapat rumor tersebut, karena kalau mereka publish rumor tersebut maka akan banyak pembacanya, bagi wartawan tujuan mereka adalah mencari pembaca. Dan wartawan akan dengan senang hati menyembunyikan identitas pemberi rumor.
Bagi analis adanya rumor tersebut akan membantu mereka dalam untuk menjadi ‘komentator’ pergerakan harga IPTV. Kalau perlu mereka akan tambahkan grafik-grafik pertumbuhan penonton Youtube di Indonesia, pendapatan Ata Halilintar yang merupakan Youtuber no 1 di Indonesia, dll. Supaya reportnya jadi panjang, penuh dengan grafik dan data, kalau perlu dibuatnya pakai bahasa Inggris supaya lebih meyakinkan.
Dengan maraknya pembahasan media mengenai IPTV, dan banyaknya analis yang membahas mengenai saham ini, otomatis para investor ritel akan mulai melirik saham ini, dan supaya lebih meyakinkan Bandar pun bisa menaikan harga saham ini 1 kali lagi, tepat setelah rumor tersebut tersebar ke publik. Karena kenaikan tersebut akan membuat ritel percaya akan berita tersebut.
Di waktu yang sama utusan-utusan Bandar di berbagai forum saham pun akan secara kompak membahas saham ini, sehingga saham ini menjadi tranding topic. Semua ini dilakukan dengan satu tujuan, supaya Bandar bisa mulai jualan saham ini, karena kalau harganya naik namun Ritel nggak mau beli, bagaimana Bandar bisa profit taking ?
Setelah harga naik, ritel masuk, harga dibuat bergerak ‘attractive’ selama beberapa hari supaya ritelnya semangat trading di saham ini, sambil Bandar terus melakukan aksi profit taking, SEBELUM AKHIRNYA DIBANTING.
Bagi anda yang sudah trading minimal 6 bulan, anda tentunya sudah hafal dengan pola-pola Bandar yang seperti itu, besar kemungkinan anda juga sudah pernah menjadi korbannya.
Namun pertanyaan di antara strategi-strategi di atas, yang mana yang sudah dilakukan oleh BANDAR IPTV sampai sejauh ini ? JAWABANNYA TIDAK SATUPUN !!
Itulah uniknya BANDAR yang satu ini, dia tidak bergerak sesuai dengan SOP bandar-bandar pada umumnya, dia bahkan bisa dibilang memutar balikan strategi bandar pada umumnya. Ketika Bandar lokal biasanya lebih senang menggunakan akun lokal untuk mengendalikan harganya supaya tidak menarik perhatian, dia pakai akun asing. Ketika Bandar lokal senang menggunakan broker-broker zombie, dia memilih menggunakan broker EP yang notabene dimiliki oleh Group MNC.
Di awal fase kenaikaikan bandar biasanya menaikan harga dengan diam-diam, dia sengaja ‘membuat keributan’ dengan memenuhi running trade dengan transaksi sesama broker EP dengan jumlah lot kecil namun jumlahnya puluhan ribu transaksi setiap harinya, supaya semua ritel di Indonsia tahu kalau Bandar saham ini sedang menggoreng sahamnya.
Namun yang kita mungkin lupa, sekarang ini investor ritel sudah jauh lebih cerdas, sudah banyak investor yang paham kalau harga saham itu dikendalikan oleh Bandar sahamnya masing-masing, jadi ketika melihat tanda-tanda saham digoreng Bandar secara terang-terangan seperti kasus IPTV ini ritel justru takut untuk masuk, karena merasa Bandar sedang memanggil investor ritel untuk masuk, dan setelah masuk mereka akan dibantai.
Kalau dalam Ilmu Psikologi strategi Bandar MNC ini disebut Reverse Psychology, yang definisinya :
Psikologi terbalik atau reverse psychology adalah seni untuk menarik perhatian orang dengan rangsangan yang berlawanan, sehingga orang lain melakukan hal yang ia inginkan tanpa disadari orang tersebut.
Memang menarik strateginya, dan wajib diacungi jempol karena terbukti berhasil menjebak para investor ritel, dimana harga IPTV dan saham-saham MNC lainnya berhasil dikerek naik secara signifikan, namun tidak banyak investor ritel yang berani melirik saham ini, karena mereka merasa sudah bisa mendeteksi kalau kenaikan tersebut adalah ‘jebakan Bandar’. Tanpa menyadari kalau sebenarnya anda sudah terjebak, karena memang Bandarnya ingin anda berpikir seperti itu, sambil terus mengerek harga sahamnya.
Yang pasti saham IPTV, MSIN, KPIG, BCAP, BMTR, BHIT, BABP, MNCN semuanya sudah terbang tinggi dalam 2 minggu terakhir, dan semuanya digoreng pakai metode yang sama, semuanya dikerek naik oleh broker EP, dan EP juga yang menjadi penjual utamanya dalam kenaikan tersebut, namun seberapa banyak dari investor ritel yang bisa memanfaatkan momentum tersebut, dan seberapa banyak dari saham-saham ini yang pernah jadi trending topic di forum-forum saham ?
Salut Madam…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God