Strategi Underwritter dalam IPO cenderung itu-itu saja, namun sayangnya banyak investor yang terus terjebak dan membeli saham-saham justru turun setelah IPO, atau tidak kebagian ketika saham-saham langsung terbang tinggi setelah IPO.
Artikel di bawah adalah salah satu pembelajaran mengenai bagaimana strategi underwriter dalam IPO di saham-saham yang tidak jelas secara Fundamental namun harganya bisa melambung tinggi pada hari-hari pertama setelah terjadinya IPO.
BANDARMOLOGI DI BALIK PERGERAKAN HARGA STAR
Ada satu saham yang bersinar terang di tengah suramnya kondisi IHSG beberapa bulan terakhir, saham ini menguat sangat tajam dan berhasil menarik banyak investor retail karena kemilaunya.
Bagi para investor yang rajin memantau pergerakan harga dalam beberapa bulan terakhir, pasti mengenal saham STAR, saham ini baru go public bulan Juli lalu, tepatnya tanggal 13 Juli 2011, dengan harga IPO 102 /lembar, konon di harga 100 PER dari saham ini hanya 1X, atau dengan kata lain perusahaan ini akan menghasilkan keuntungan sebasar nilai perusahaannya saat ini di tahun yang akan datang.
Di luar benar atau salah berita tersebut satu hal yang kita tahu pasti, saham ini langsung naik 20% di detik pertama perdagangannya. Harga pembukaan saham ini di level 122, naik 20 point dibanding harga IPOnya, tidak berhenti di situ, dalam 3 bulan pertama saham ini terus naik sampai rekor tertingginya di level 330, dan seperti kita ketahui harga saham ini sekarang adalah 92 (penutupan tanggal 2 Nov 2011).
Saya yakin para fundamentalist memiliki versiya sendiri untuk menjelaskan ada apa dibalik gejolak harga yang begitu besar dalam waktu begitu singkat, sementara para technicalist tidak bisa berkata apa-apa karena saham ini memang baru diterbitkan dan tidak memiliki historical price yang mencukupi untuk dianalisa.
Dalam artikel ini saya akan mencoba memaparkan analisa saya mengenai apa yang terjadi di saham ini, tanpa memakai analisa Technical atau Fundamental, hanya menggunakan ilmu logika jual-beli, atau yang populer disebut bandarmologi.
Untuk memulai mari kita mengidentivikasi pihak-pihak yang ikut serta dalam proses ini:
PIHAK PENJUAL
Seperti kita ketahui, PT. Star Petrochem Tbk. (STAR), menunjuk PT.Andalan Artha Advisindo Sekuritas (BJ) sebagai penjamin emisi atau underwritter. Sebagai underwriter tunggal PT.Andalan Aertha Advisindo Sekuritas (BJ), memiliki kewajiban untuk mejual seluruh saham yang dipercayakan emiten kepada publik.
Secara teori BJ akan menawarkan kepada para nasabahnya, melakukan proses book building dan menjual saham STAR kepada publik melalui proses IPO. Yang menjadi pertanyaan adalah,
Apakah publik memiliki rekening di PT.Andalan Artha Advisindo Sekuritas, sehingga bisa berpartisipasi dalam proses IPO?
Jika kita melihat pada website dari sekuritas yang bersangkutan kita mendapatkan bahwa AAA (sebutan dari sekuritas ini) bukanlah sebuah sekuritas yang menempatkan “publik” atau investor ritel seperti kita dalam target bisnisnya.
Sekuritas ini kemungkinan hanya memiliki 1 kantor pusat, dan tidak memiliki cabang dimanapun, tidak ada tawaran untuk menjadi nasabah dalam websitenya, tidak ada OLT yang ditawarkan, bahkan grafik IHSG yang ditempatkan di halaman depan website ini terakhir di update bulan Juli 2009. Tanpa perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, saya rasa kita bisa menyimpulkan bahwa sekuritas ini, tidak membutuhkan investor ritel seperti kita untuk kelangsungan hidupnya, sekuritas seperti ini kemungkinan hanya memiliki nasabah big player, dan menggunakan jasanya untuk kepentingan tertentu.
Pertanyaan selanjutanya adalah,
Mengapa Perusahaan yang mau go public, menunjuk sekuritas yang tidak bisa menjangkau dan dijangkau publik sebagai penjual sahamnya?
PIHAK PEMBELI
Pertanyaan tersebut akan membawa kita kepada pihak kedua dalam proses ini, yaitu Investor Ritel. Investor Ritel merupakan sasaran utama dari sebuah perusahaan go public, secara logika jika sebuah perusahaan mencari pemodal besar (coorporate) maka perusahaan itu tidak perlu melakukan proses berliku untuk melakukan IPO, cukup mendatangi pemodal besar satu per satu, dan jika perusahaan itu memang menjanjikan maka pemodal besar akan berebut untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa STAR mengincar modal dari publik ketika mereka menunjuk AAA sebagai penjamin emisinya. Artinya AAA juga harus menjual saham yang mereka jamin kepada investor ritel, yang jelas bukan nasabah mereka.
THE REAL IPO
The real IPO adalah proses dimana pendistribusian saham STAR dilakukan, notabene setelah proses IPO resmi berakhir, penjelasan berikut akan menggambarkan bagaimana proses tersebut berlangsung.
Seperti dibahas sebelumnya, kita belum bisa menemukan garis penghubung antara pihak penjual dengan pihak pembeli dalam proses IPO ini, namum kita ketahui faktanya bahwa 4 bulan setelah saham ini go public, STAR sudah menjadi asset (tidak diinginkan) bagi begitu banyak investor ritel di Indonesia.
Dengan kata lain proses IPO yang merupakan proses penjualan saham emiten/underwriter kepada para investor ritel sudah dilaksanakan PT.Andalan Artha Advisindo Sekuritas (BJ) dengan baik, bahkan dengan harga rata-rata hampir 2 kali lipat dari harga IPOnya.
Kejadian ini merupakan contoh bagaimana cara kerja market maker / bandar atau dalam kasus ini underwriter dalam mendistribusi barang yang dimilikinya kepada publik di harga yang tinggi. Berikut ini step-step yang disinyalir terjadi dalam proses The Real IPO di saham Star.
FASE MARK UP HARGA
Di detik pertama perdagangan, saham ini langsung meloncat 20%, hal ini merupakan “aksi marketing” pertama yang dilakukan oleh underwriter dalam proses The Real IPO yang akan dilaksanakannya dalam beberapa waktu kedepan.
Biaya dalam proses ini sangatlah kecil, cenderung mendekati nol, karena kemungukinan mereka hanya memindahkan saham mereka dari satu pihak ke pihak yang lain. Sebagai pemiliki tunggal dari saham ini, mereka bebas men-transaksikan saham ini di harga berapa pun.
Kita tahu bahwa proses ini hanya dapat berlangsung di beberapa detik pertama, karena dalam sekejap para investor ritel yang melihat loncatan harga tersebut akan ikut bergabung pada “pesta” ini, dan ini memang tujuan utama dari market maker.
Namun sebesar apa pun jumlah saham yang dimiliki oleh investor ritel, jumlahnya mutlak di bawah kendali para market maker, dengan kata lain mereka memang membiarkan para investor ritel untuk memperoleh keuntungan, dengan membeli saham yang mereka jual dengan harga yang lebih tinggi, namun jumlahnya akan mereka batasi sesuai dengan strategi yang mereka sudah rancang.
Proses mengangkat harga diperlukan untuk membangun kepercayaan dan menarik minat para investor ritel untuk membeli saham ini, sehingga The Real IPO bisa dilaksanakan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para investor ritel cenderung membeli kembali saham-saham yang pernah memberikan mereka keuntungan, bahkan di harga yang lebih tinggi dari level dimana mereka pernah menjual, inilah yang kelak dimanfaatkan oleh market maker untuk melaksanakan strateginya.
Dalam kasus ini proses kenaikan berlangsung cukup lama, tercatat dari tanggal 13 Juli – 13 September 2011 saham ini bergerak dari level 122 sampai level penutupan tertingginya di level 310 atau 3 kali lipat dari harga IPOnya.
Dalam grafik kita bisa melihat volume perdagangan meningkat menyertai kenaikan harga, hal ini mengindikasikan kepercayaan publik terhadap saham ini terus meningkat selama kenaikan harga terus berlangsung, bahkan pada tanggal 13 September 2011 saham ini diperdagankan dengan harga rata-rata 315, dengan total transaksi sebanyak 267.655 lot.
Jika kita kembali mengingat harga IPO 3 bulan sebelumnya, harga ini adalah harga yang gila, namun dengan bantuan running trade, rumor, berita dan komponen-komponen lainnya, investor ritel bersedia membayar di harga 315 untuk saham yang 3 bulan lalu hanya berharga 102.
Fase ini akan dilakukan ketika kepercayaan publik sudah cukup besar pada saham ini, sehingga market maker bisa mendistribusikan sahamnya secara perlahan, tanpa perlu membelinya kembali di harga yang lebih tinggi seperti yang terjadi di fase mark up. Dalam kondisi ini harga akan turun secara bertahap, seiring dengan melemahnya minat beli investor ritel, dalam proses ini market maker akan berusaha untuk menjaga agar minat publik tetap tinggi pada saham ini, salah satunya dengan menjaga agar range harga harian untuk saham ini tetap tinggi sehingga selalu menarik perhatian para daily trader, terutama di saat saham-saham lain mengalami koreksi besar- besaran
Fase ini kemungkinan dilakukan karena saham ini sudah semakin mulai kehilangan peminatnya seiring dengan terus turunnya harga, sementara market maker masih memiliki banyak saham untuk mereka distribusi, hal itu bisa dilihat dengan semakin menurunnya volume perdangangan di akhir-akhir fase distribusi pertama. Kenaikan harga kembali terjadi hanya dalam 8 hari perdagangan harga naik dari 200 sampai ke 290 dengan volume yang relative kecil.
Fase ini terlihat jauh lebih berhasil daripada fase yang pertama, terlihat dari volume perdagangan yang terus tinggi meskipun harga STAR terus turun. Jika mengingat harga IPO di 102 maka peluang underwriter terus mendistribusi sahamnya selama harga masih di atas level tersebut sangatlah besar. Ketika para investor ritel merasa saham ini sudah sangat murah di ketika mencapai level 200an (karena sebelumnya harga saham ini 300an), underwriter terus melakukan penjualan dan menikmati keuntungan 100% dari harga modal mereka. Proses inilah yang merupakan The Real IPO, dimana ribuan investor ritel membeli saham ini, bahkan di harga yang jauh lebih tinggi dari harga IPOnya.
Inilah yang menjadi alasan mengapa pihak AAA Securities mau menjadi penjamin emisi dari STAR, meskipun mereka tidak memiliki basis publik yang cukup besar untuk menjual sahamnya dalam proses IPO resmi. Karena proses IPO sebenarnya baru terjadi beberapa bulan kemudian dan dengan harga yang jauh lebih tinggi.
BUKTI TERJADINYA THE REAL IPO
Bukti pertama sangatlah sederhana, setiap orang bisa menanyakan kepada diri sendiri atau rekan-rekan kita, seberapa banyak saham STAR yang kita miliki dan di harga berapa kita membeli saham itu. Jika saham itu sudah masuk ke dalam list saham “nyangkut” kita, maka itu merupakan bukti bahwa STAR sudah berhasil go public dan kita merupakan salah satu pembelinya.
Bukti kedua adalah jika kita melihat daftar sekuritas yang menjadi net buyer dan net seller untuk saham ini sejak hari pertama perdagangan.
Dalam daftar di bawah kita bisa melihat 4 broker net seller terbesar saham STAR adalah IN,BJ,PO dan AN dengan jumlah total penjualan sebasar 60M dengan rata-rata harga jual 180/lembar.
Kita tahu BJ adalah kode dari AAA Securities merupakan underwriter saham ini, dan bukanlah yang yang aneh jika BJ berada di urutan atas peringkat net seller. Pertanyaanya, siapakah IN,PO dan AN, dan bagaimana mungkin mereka bisa menjual begitu banyak saham (senilai 48M) bahkan lebih banyak dari underwriternya, siapakah yang ada di balik ketiga broker tersebut?
Jika kita melihat profil masing-masing broker:
Ketiganya bukanlah sekuritas yang dikenal publik, bahkan jika kita masuk ke website masing-masing, ketiganya memeliki ciri-ciri yang hampir serupa dengan AAA , website yang tidak diupdate secara berkala dan minim informasi jelas terlihat bahwa website ini hanyalah sebuah formalitas yang tidak penting bagi perusahaan.
Website Wanteg Securido bahkan belum selesai dibuat, sejak tahun 2007 lalu, satu-satunya yang kita dapatkan hanyalah sebuah blog, ketika saya pertama kali masuk ke blog ini total viewer blog ini adalah 40, dan saya merupakan viewer ke 41 sepanjang sejarah dibuatnya blog tersebut sejak tahun 2008.
Jelas sekali ketiga sekuritas seperti ini tidak akan pernah dipercaya oleh investor ritel seperti kita untuk memegang modal kita, namun faktanya mereka menjual saham STAR senilai 48M kepada publik.
Besar kemungkinan ketiga sekuritas merupakan partner dari BJ dalam mendistribusi barangnya, sehingga aksi jual BJ tidak terlalu menyolok. Kemungkinan hanya ada 1 pihak yang menjadi sutradara di balik aksi yang dilakukan 4 broker tersebut.
Di sisi lain jika kita melihat 5 besar net buyer STAR, semuanya diisi oleh sekuritas favorit public.
YP (etrading), PD (ipot), KK (philipps), NI (BNI sec) dan OD (danareksa), bahkan jumlah net buy dari kelima sekuritas itu hanya sebesar 45M, padalah kemungkinan ada ribuan nasabah di balik kelima sekuritas tersebut, anda mungkin salah satunya.
Dari kasus ini kita bisa mendapat bayangan bagaimana proses “bandarmologi” dilakukan, bagaimana The Real IPO dilaksanakan, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang ukurannya kecil seperti STAR. Bagaimana distribusi yang dilakukan oleh 1 pihak kepada ribuan investor ritel seperti kita.
Saya akan membiarkan anda memutuskan sendiri bagaimana nasib saham ini di masa yang akan datang. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita semua sehingga bisa lebih berhati-hati di masa yang akan datang.
PS: Baca juga Bandarmologi STAR Q & A !!
Saham-saham dalam masa IPO tidak dapat dianalisa secara Technical karena tidak ada historical harga di masa lalu, dan sangat sulit dianalisa secara Fundamental karena keterbatasan data yang tersedia, dan analisa yang ada justru dikeluarkan oleh pihak underwriter yang bertujuan menjual saham yang dijaminnya.
Karena itu Analisa Bandarmologi adalah satu-satunya opsi yang tersedia untuk memprediksi kemana pergerakan harga setelah proses IPO selesai. Jika anda berminat mempelajari Analisa Bandarmologi di saham-saham yang akan IPO, anda bisa mengikuti Bandarmologi Workshop yang kami adakan di hampir semua kota besar di Indonesia. Informasi lebih mengenai apa saja yang diajarkan dalam workshop tersebut bisa dibaca disini.
Atau anda juga bisa mengisi FORM di bawah untuk mendapat undangan ketika diadakan workshop Bandarmologi di kota anda.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
31 comments
Santai saja yg nampungin STAR akan kerek lagi, semoga bisa balik 200 an. ini barang masih hangat msh di goreng lagi
Bentar Lagi SMRU donk , Sama underwriternya
Kriingg….
YiPy : halloo …
PeDy : oiii, lo nyangkut ye di STAR ?
YiPy : iye neh, Bandar dodol gw sampe mual2.
PeDy : itu bandarnya dah habis tuh barangnya.
YiPy : Bener lo ?
PeDy : gw kasi tau kagak percaye wkwkwk
YiPy : Kite goreng yuk ?
PeDy : ayok, tar gw coba kontak2 yg laen yee.
YiPy : Kapan loe siap dah, gw siapin pasukan, copeter n nekater
PeDy : sepp.. sepp…
Wah..! ini sebenarnya bisa di kategorikan kriminal penipuan…! kalau memang actualnya seperti itu
mantab Gan, ulasannya.
Makasih Pak Anton 🙂
Kalau tidak salah harga wajar saham star sekitar Rp 60,- per lembar saham.
Kakek bilang, “Cucuku…naik speed boat kecil memang bisa lebih cepat, namun lebih rentan terhempas ombak besar dan kita tenggelam, Kakek lebih suka naik kapal pesiar yg lambat, besar dan kuat, kemungkinan besar Kakek tetap selamat dan bisa santai menikmati seluruh isinya”.
kata-kata yang bijak Om… thanks 🙂
Very nice info gan,,,
Makasih bos…
http://creativetradingsystem.wordpress.com/2011/11/03/bandarmologi-dibalik-pergerakan-harga-star/
mantap ulasannya… sukses pak…..
mungkin akan lebih baik jika ditambah daftar sekuritas yg meragukan… supaya kita pemula tidak terkecoh lagi seperti kasus STAR..
Saya tidak berani membahas itu pak, biarkan market punya penilaiannya masing-masing.
Saya tertarik dg ulasan bapak, benar2 analisa yg dalam. Namun sy ingin menanyakan mengenai bbrp case perushaan2 yg baru IPO tetapi harganya malah drop seperti martina berto, garuda indonesia, dll.
Mohon pencerahannya mengenai perusahaan2 tersebut
Tks, Erry
Terima Kasih sudah bersedia baca Pak Erry. Saya tidak sempat perhatikan MBTO tapi kalau Garuda saya pernah buat artikel khusus tentang pergerakan hari pertama saham GIAA. Bapak bisa baca di bagian artikel blog ini.
dari pantauan saya, kebanyakan pembeli dgn kode YP, PD, NI, GR, XA adalah sekelompok yg sama juga. bandar lain.. kelompok ini bermain byk di saham CLPI, mice, ekad, dkft, akpi, dan beberapa lagi yang sering meloncat tinggi setengah tahunan ini… kelompok ini juga yang menjadi korban di GREN, GREN-w.. dgn permainan yang sama spt STAR.. tp mengapa mereka bisa tertipu dua kalinya di permainan ini ( sebenarnya lebih dar dua kasus ini cara permainannya persis sama terutama yang mempunyai warannya ) ? saya yang tertipu di BCIP saja, langsung menyadari permainan di GREN dan STAR, dan saya mengikuti dia naik tanpa membeli anaknya kecuali gren-w di 12 rp. kerugian di BCIP dapat ditutupi langsung dari gren-w dan star.. selama volume masih besar, kemungkinan naik star sgt kecil, tunggu dulu volume mengecil seakan2 istirahat dalam waktu relatif lama.. Apakah mungkin YP dan kelompoknya ( maksud saya bukan ritel2 spt kita ) adalah kelompok yang sama dgn mereka atau bandar lainnya ? thks
STAR cuman tunggu MACD GC, ini lagi di buat boring ya hold hehe… gak kuat hold/ cutlos, ngaciiirr dah… enak tenan!
Ulasan yang muantab bro Argha. Sangat memberi pencerahan, terutama bagi para investor ritel yang menjadi nyangkuters agar lebih berhati-hati dalam melangkah… Salam sukses!
saya newbie…dah nyemplung banyak ribuan lot di STAR…baiknya dilepas apa ngak yah…dah hilang 43% ….mohon pencerahan dari senior senior…
permisi..nebeng sharing pengalaman nih mas Arga: buat Mr. Kepen…dulu saya beli bumi saat turun di harga 900, eh masih turun lagi ke 400, itu potensi loss -50% lebih tapi saya hold terus selama 1.5-2 th, akhirnya bumi naik lagi ke 2500 lalu saya jual dan untung 100% lebih. plan saya hold bumi 2 th, kalau 2 th ga naik ya sudah, sell off. waktu itu fundamental bisnis bumi tidak sebagus 2010-2011 ini, dulu nekad aja, newbie juga. untuk star, secara bandar ini mainan baru Pak, menurut saya akan tetap dimainin naik turun. secara bisnis star perusahaan yg growthnya bagus, net profit masih tipis tapi growth asetnya bagus, rasio utang wajar, ini dari laporan keuangan star, isi laporan benar atau tidak saya tidak tahu, semoga itu benar sesuai kenyataan. star jg bagun pabrik baru di boyolali kalau ga salah, nah sekarang kembali ke plan awal Mr. Kepen aja, kalau investor jarang yg mau jual rugi, kalau trading kadang terpaksa jual rugi, ada plus minusnya Pak, semoga membantu, salam.
Hi Om Buffet, thanks for the information, sudah tanya kebeberapa teman ada pangalaman hold sama sdh lima tahun beli 5000 sekarang hanya 500, padahal pada waktu itu perusahaannya sangat baik sekali performancenya…
saya masih tunggu klo sampai harganya menjadi 80…terpaksa cut loss….lumayan buat beli lagi saham lainnya….”Experience is the best teacher” maklum pemula Om…masih terus belajar…thanks once again…dan tetap cuan setiap hari yah…
amin2, okay thats good, thanks Mr. Kepen, happy cuan ^_^
Ulasan yg bagus sekali
Biar kita – kita riteler tidak ke jeblos oleh permainan “Virus” model begini, mohon di ulas untuk emiten yang akan IPO
Salam sukses untuk Anda
Status tgl 22 Maret … STAR berada pada harga 51 (Limapuluh satu) rupiah.
muantap ulasannya..sukses ya
kalau saya hanya mengikuti kemauan bandar saja, kita tidak tau apa yang akan direncanakan oleh BD. begitu BD masuk kita ikut masuk tapi begitu BD distribusi kita harus cuci gudang. tentu semua ini harus dilakukan dengan disiplin.
Terimakasih ilmunya Gan Argha…Sukses selalu.. Ilmunya mangstab
(pengalaman pahit terungkap juga disini)
Kasihan neh skrg STAR jadi bangkai
Pak tolong dibahas juga ttg gama gading development, ini kok kasusnya mirip2 star ya sepertinya
Pak tolong dibahas juga ttg gama gading development, sepertinya kasusnya mirip2 star ya
skr udah dimulai lagi fase akumulasi STAR. tapi blom tau sampai kapan fase ini kemungkinan banyak nyangkuters jadi masih berat buat diangkat…