Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali merevisi target perusahaan yang mencatatkan sahamnya melalui Initial Public Offering (IPO) menjadi hanya 22 dari sebelumnya 32 perusahaan. Lesunya perekonomian menjadi salah satu penyebabnya. Hingga saat ini, baru 14 perusahaan yang telah IPO.
“Target kita revisi jadi 22 di tahun 2015,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat saat ditemui di Gedung BEI, jakarta, Senin (23/11/2015).
Dia menjelaskan, saat ini sudah ada 10 perusahaan yang telah mengajukan untuk melakukan IPO di tahun ini. Dengan pipeline tersebut, target 22 perusahaan di tahun ini bisa tercapai.
“Tahun ini minimal ada 10 lagi, pipeline-nya, yang dicatatkan di tahun ini. Kalau 24 kita aman lah,” katanya.
Meskipun tahun ini target IPO tidak terlalu tinggi, namun Samsul optimistis jika di tahun depan perekonomian Indonesia akan lebih baik sehingga bisa mendorong banyak perusahaan melantai di bursa.
“Tahun depan sudah ada yang masukin 2, tahun depan di pipeline ada 2, salah satunya PT Mitra Pemuda itu 2016. Tahun depan tetap 35, target agresif, optimis,” terang dia.
Di samping itu, Samsul mendorong untuk BUMN mau mencatatkan sahamnya di BEI. Dengan begitu, makin banyak masyarakat Indonesia bisa ikut berpartisipasi memiliki perusahaan-perusahaan pelat merah.
“Tahun depan memang kita ingin agar BUMN menjadi entitas bisnis di Indonesia. BUMN bisa dimiliki oleh banyak masyarakat Indonesia maupun investor sehingga bisa memainkan alat di pasar modal untuk menjadi lebih profesional dalam melaksanakan operasinya dan lebih disclose,” pungkasnya.
Sumber: finance.detik.com
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God