Dalam 8 tahun terakhir team riset kami fokus mempelajari pergerakan Bandar, mempelajari bagaimana cara bandar melakukan akumulasi, bagaimana bandar melakukan distribusi, metode-metode yang dilakukan bandar untuk memindahkan sahamnya dari satu broker ke broker lainnya.
Namun meskipun kami merasa sudah cukup berhasil dalam mengembangkan metode untuk membaca pergerakan Bandar, namun untuk memprediksi strategi apa yang akan dilakukan Bandar kedepan, tidaklah semudah yang dipikirkan banyak orang.
Salah satu alasan sulitnya membaca pergerakan Bandar adalah karena kami tidak memiliki informasi yang sama dengan yang dimiliki Bandar, kami tidak bisa melihat apa yang Bandar lihat, sehingga lebih sulit memprediksi strategi apa yang akan mereka lakukan kedepan.
Jika dianalogikan kalau pergerakan harga adalah sebuah Truck Besar yang sedang dalam perjalanan, kami adalah mobil kecil yang berusaha mengekor di belakang truck tersebut. Fokus kami dalam 8 tahun terakhir hanya mengikuti apa yang sedang dilakukan truck tersebut, jika trucknya belok ke kanan kami akan belok ke kanan, dan jika trucknya belok ke kiri kami akan belok ke kiri.
Namun kami tidak tahu sama sekali kemana tujuan truck tersebut, karena memang kami tidak memiliki pandangan yang sama dengan pengemudi truck tersebut, karena fokus kami memang hanya mengekor dan bukan mengendalikan, kami hanya yakin jika trucknya bagus, besar, dan dipenuhi barang berharga, maka truck tersebut tidak dikendalikan untuk akan dijatuhkan ke jurang (kecuali pengemudi dan barangnya sudah dikeluarkan tersebiih dahulu), jadi tidak ada salahnya mengikuti truck tersebut.
Dalam jangka menengah dan panjang strategi tersebut terbukti cukup berhasil meningkatkan profitabilitas kami dalam trading secara signifikan, namun tetap sulit untuk memprediksi pergerakan jangka pendek, terkadang kami hanya bisa kaget kalau trucknya bergerak lambat atau tiba-tiba banyak bergerak ke kanan dan ke kiri, setelah dipelajari ternyata perubahan itu bukan karena tujuan pengemudinya berubah, namun karena memang kebetulan jalan di depan sedang berlika-liku dan banyak hambatan di jalan.
Jadi kami menyadari bahwa kalau saja kami bisa melihat apa yang sedang dilihat Bandar, maka bukan hanya kami bisa ‘mengekor’ pergerakan Bandar, kami juga bisa memprediksi lebih baik apa yang akan dilakukan Bandar kedepan. Bukan cuma itu jika kami bisa melihat bahwa bandar sedang menghadapi bahaya di depan, kami bisa turun duluan, atau paling tidak kami bisa mempelajari kebiasaan bandar dalam menghadapi kondisi-kondisi tertentu.
Pertanyaannya bagaimana kita bisa mengetahui apa yang dilihat oleh Bandar? Karena kami sadar bahwa kami tidak mungkin memiliki informasi yang sama dengan yang dimiliki bandar, meskipun kami bisa mendeteksi kalau bandar sedang memborong saham tertentu, kami tetap saja tidak bisa tahu kapan harga akan digerakan, dan kalau dinaikan akan naik sampai harga berapa, karena informasi tersebut hanya dimiliki oleh Bandar, tidak ada analisa yang bisa secara akurat menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Bandar.
Kalau pun kami mendapat rumor atau informasi-informasi dari pihak tertentu, informasi tersebut pasti merupakan informasi yang dikeluarkan oleh Bandar karena tentu hanya mereka yang tahu informasi tersebut, dan pasti ada alasan di balik penyebaran informasi tersebut. Intinya informasi-informasi tersebut hanya dimiliki oleh Bandar, dan karena sejauh ini kami tidak tertarik untuk menjadi atau bergabung dengan Bandar, maka kami tidak mungkin mendapatkan informasi tersebut.
Namun kami menyadari bahwa masih ada hal lain yang selama ini dilihat bandar dan kami percaya banyak mempengaruhi pergerakan Bandar tertuama dalam jangka pendek, namun sampai awal tahun lalu terlewatkan dari riset-riset yang kami lakukan selama ini.
Hal yang kami maksud adalah pergerakan Investor Ritel, karena jika anda percaya bahwa pasar modal adalah tempat pertarungan antar investor, karena setiap kali ada yang beli harus ada yang menjual, dan pertarungan terjadi antara pemain besar dengan pemain kecil, antara Bandar dan Ritel, maka Bandar tentu akan sangat memperhatikan pergerakan ‘lawannya’ yang adalah investor ritel.
Itulah sebabnya sejak awal tahun lalu kami membuat team kerja khusus untuk mengamati dan mempelajari pergerakan investor ritel di bursa kita, dimana kami mengamati beberapa forum-forum dan komunitas saham yang ada di bursa kita. Kami melihat saham apa saja yang bayak dibahas di forum-forum, kami mengukur optimisme atau pesimisme investor ritel di suatu saham dari perbincangan dan diskusi yang terbentuk. Kami juga mempelajari bagaimana reaksi para investor ritel terhadap artikel-artikel yang kami rilis, apakah artikel tersebut disukai atau justru lebih banyak dikritik dan mendapat Dislike.
Selain itu untuk mempelajari lebih dalam mengenai pergerakan perilaku investor ritel dan apa yang sedang dipikirkannya, tahun lalu kami juga merilis program ‘Anda Pilih Sahamnya, Kami Buat Analisanya.’, layanan yang memungkinkan para pembaca website kami dan para follower kami di LINE OFFICIAL untuk memilih saham yang diinginkan untuk dibahas di website kami, sehingga kami tahu saham apa yang sedang jadi pusat perhatian investor ritel, kami juga sering kali menambahkan beberapa pertanyaan tambahan untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan investor ritel yang selama ini tidak kami ketahui.
Melalui analisa-analisa terebut kami mulai dapat bayangan apa yang sedang dan akan dilakukan oleh investor ritel, sesuatu yang selama ini hanya dilihat oleh Bandar dan seringkali dijadikan ‘panduan’ pergerakan Bandar dalam jangka pendek, setelah lebih dari 1 tahun mempelajari fakta-fakta tersebut kami mulai menuai hasilnya, pergerakan Bandar ternyata jauh lebih mudah dipelajari dan diikuti jika kita bisa melihat apa yang sedang dilakukan investor ritel, dan jujur sejauh ini kami mendapat bahwa membaca dan memprediksi pergerakan ritel ternyata jauh lebih mudah daripada mempelajari pergerakan Bandar.
Ada beberapa poin penting yang bisa kami share mengenai pembelajaran kami selama ini :
- Pergerakan Bandar sering kali dipengaruhi oleh pergerakan mayoritas investor ritel di saham tersebut, jika ada saham begitu bagus dan sedang di borong bandar namun di saat yang sama investor ritel juga berbondong-bondong ingin membeli saham tersebut, seringkali Bandar melakukan beberapa strategi untuk menenangkan ‘massa’ sebelum kembali melanjutkan akumulasinya. Sebaliknya ketika Bandar sedang mendistribusi besar-besaran, namun Bandar namun minat beli investor ritel sudah menurun, maka sering kami bandar melakukan beberapa strategi untuk kembali ‘meramaikan’ market, terlepas dari seberapa buruk kondisi emiten yang bersangkutan.
- Kami menemukan ada banyak saham yang naik secara signifikan dalam waktu tertentu adalah saham-saham yang tidak banyak dibahas di berbagai forum saham.
- Investor ritel umumnya lebih suka membahas dan memperhatikan saham-saham yang sedang jatuh harganya.
- Jika ada satu saham sedang naik harganya, dan saham tersebut langsung jadi pusat perhatian di berbagai forum saham, maka biasanya itu merupakan tanda kalau ‘umur’ kenaikan saham tersebut sudah tidak panjang lagi.
- Ada banyak forum saham yang edukatif dimana pemilik forum tersebut berusaha mengedukasi para membernya, namun ada juga forum saham yang ‘seakan-akan’ dirancang khusus untuk menjebak para membernya, sehingga hampir semua saham yang sering menjadi trending topik di forum tersebut justru harganya jatuh.
Ok sekarang mari kita lihat hasil survey kami terakhir mengenai perilaku investor ritel dari voting saham yang kami lakukan minggu lalu.
Dalam voting minggu lalu kami mencantumkan 4 saham yang menurut pantauan kami cukup banyak dibahas di berbagai forum saham antara lain BIPI, TRAM, ENRG dan MPPA dan dari 547 pemilih BIPI menjadi saham favorit dengan 38% suara disusul oleh TRAM di peringkat kedua.
Voting ini kami mulai hari Rabu minggu lalu, dan ditutup hari Kamis siang, jika melihat pergerakan harga BIPI dalam periode tersebut saham ini sedang mengalami penurunan setelah sempat naik di awal minggu. Di awal minggu lalu memang keluar berita bahwa keuntungan BIPI naik 170% dari periode yang sama tahun lalu.
Seperti bisa kita lihat dalam grafik BIPI di atas, harga BIPI bergerak cukup volatile pada hari dirilisnya berita mengenai saham ini, jika melihat berita yang begitu bagus dan maraknya pembahasan di berbagai forum saham pada hari tersebut, cukup wajar kita menganggap pada hari tersebut dan beberapa hari setelahnya minat investor ritel di saham BIPI akan meningkat.
Related: Analisa Bandarmologi adalah analisa yang dapat membantu melihat bursa saham dari sudut pandang yang berbeda, menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini tidak terjawab oleh Analisa Fundamental atau Analisa Technical, dan tentunya meningkatkan profit anda dalam trading atau berinvestasi. Terbuka kesempatan bagi anda yang ingin mengikuti Workshop Bandarmologi Akhir Tahun yang dalam 3 bulan kedepan akan diadakan di JOGJA, SURABAYA, JAKARTA, dan secara ONLINE . Informasi lengkap dan pendaftaran klik disini.
Asumsi tersebut dikonfirmasi setelah melihat pergerakan broker-broker ritel pada periode tersebut, 4 broker yang sering kami jadikan acuan dalam menentukan pergerakan investor ritel YP, PD, KK dan PD semuanya masuk dalam 10 besar broker pembeli.
Di satu sisi kita melihat bahwa adalah sesuatu yang wajar dan masuk akal jika banyak investor ritel melakukan pembelian karena optimis setelah mendengar berita kentungan BIPI naik 170%, namun dalam transaksi di bursa saham selalu ada 2 sisi. Karena ketika ada yang membeli artinya di saat yang sama ada juga yang menjual.
Pertanyaannya ketika emiten mengumumkan bahwa profit mereka naik 170% kenapa ada investor yang malah memilih untuk jualan ? Apa alasan mereka jualan ? Dan yang lebih penting lagi, siapa yang sedang jualan ? Apakah mereka adalah sekumpulan orang yang belum membaca berita ? Ataukah mereka adalah kumpulan orang yang justru sudah mendapatkah berita tersebut jauh sebelum berita tersebut dirilis, bahkan mungkin mereka adalah orang yang ‘mengeluarkan’ berita ?
Jika melihat jenis beritanya yaitu berita lonjakan keuntungan sepanjang semester pertama, maka kita tahu berita seperti itu jelas bukan ‘berita baru’, karena keuntungan itu ‘terbentuk’ dari kinerja perusahaan 6 bulan pertama tahun ini, dan berita tersebut baru dirilis tanggal 28 Agustus lalu, jadi menurut saya pribadi adalah sesuatu hal yang sangat wajar jika berita tersebut sudah diketahui oleh orang-orang tertentu, jauh sebelum berita tersebut dirilis ke publik.
Orang-orang tersebut tentu bisa bereaksi lebih dulu, kalau beritanya baik seperti dalam kasus ini mereka bisa melakukan pembelian jauh sebelum berita tersebut dirilis ke publik, dan ketika publik akhirnya diberitahu kalau keuntungan perusahaan naik signifikan dan minat beli investor ritel naik, maka mereka bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk jualan, jadi bisa dibilang ‘win-win solution’ karena percuma saja ada berita bagus dan investor ritel semua mau membeli, kalau tidak ada yang mau jualan, jadi di era kecepatan informasi seperti sekarang, adanya perbedaan informasi antara investor besar dengan investor kecil sangatlah essential untuk pembentukan harga saham.
Itulah sebabnya jika kita melihat dalam broker summary di atas ketika berita keluar broker-broker ritel yang melakukan pembelian, dan broker-broker besar, dan broker mistrius justru melakukan penjualan, dari data begitu sederhana saja seorang trader yang sudah memahami prinsip bandarmologi akan menyadari kalau berita tersebut sebenarnya sudah tersebar lebih dulu, sebelum di share ke publik, artinya kita sebagai investor ritel tidak bisa menelan bulat-bulat berita yang kita baca, karena beritanya sudah tidak ‘fresh’ lagi…
Hanya karena ada berita bagus bukan berarti harga saham akan selalu naik, karena pasar modal bukanlah tempat pemungutan suara dimana mayoritas yang akan menang, hanya karena banyak yang ingin membeli satu saham maka secara otomatis harga akan naik, karena pada akhirnya jumlah saham yang dibeli sama banyaknya dengan yang dijual.
Jika asumsi tentang adanya perbedaan informasi tersebut benar, maka ‘seharusnya’ kita melihat ada akumulasi yang dilakukan oleh BANDAR atau orang-orang tertentu yang memiliki informasi lebih dulu di masa kenaikan harga BIPI yang terjadi sepanjang bulan Juli lalu atau dengan kata lain broker-broker ritel harusnya jualan dalam masa kenaikan harga BIPI dari 80an sampai ke 110an
Dalam grafik di samping anda bisa melihat Broker Summary sejak awal bulan Juli sampai tanggal 28 Juli dinmana harga BIPI mencapai level tertingginya.
Dalam periode tersebut kita melihat broker-broker ritel yang kita bahas di atas memborong BIPI ketika keluarnya berita justru terlihat melakukan penjualan ketika harga BIPI sideways, dan mulai bergerak naik sepanjang bulan Juli lalu.
Jadi terlihat ada pergerakan yang istimewa meskipun pada saat itu berita lonjakan profit belum dirilis, dimana bandar melakukan akumulasi, lalu mengangkat harga saham BIPI jauh sebelum berita dirilis.
PREDIKSI PERGERAKAN BIPI KEDEPAN
Jika melihat Broker Summary saham BIPI pasca keluarnya berita minggu lalu, YP dan PD masih masuk dalam peringkat 5 besar artinya broker-broker ritel masih terus menampung aksi profit taking bandar, seiring dengan keluarnya berita positif dan penurunan harga BIPI.
Dari proyeksi kami menggunakan beberapa metode lainnya jumlah saham yang dijual dalam 2 minggu terakhir sudah hampir sama banyaknya dengan yang di akumulasi sejak awal bulan Juli lalu.
Namun berhubung harga masih relative tinggi dibandingkan awal bulan Juli lalu, dan niat beli ritel terlihat masih besar maka aksi profit taking lanjutan kemungkinan masih bisa terjadi, namun potensi penurunannya sudah mulai terbatas, karena kami belum melihat adanya tanda-tanda bandar akan menjatuhkan harga setelah kesuksesan mereka melakukan aksinya dalam 2 bulan terakhir ini. Namun penurunan yang terbatas tidak secara otomatis bisa siartikan bahwa harga BIPI akan kembali naik di bulan Sepetember ini, bisa saja setelah aksi distribusi selesai dilakukan Bandar, harga kembali bergerak sideways di waktu yang lama.
Related: Jadwal Workshop Bandarmologi yang baru sudah kembali tersedia, dalam 4 bulan kedepan kami akan mengadakan Workshop di Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, bagi anda yang sudah memahami pentingnya Analisa Bandarmologi dan ingin belajar secara mendalam mengenai bagaimana membaca pergerakan bandar, dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita sebagai investor ritel. Anda bisa mendapatkan info lengkapnya disini.
Testimoni Peserta Workshop Bandarmologi Jakarta | 26-27 Agustus 2017
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God