Di Market Indonesia ada mitos yang mengatakan bahwa perdagangan di bursa akan cenderung sepi di saat Bulan Puasa, logika di balik mitos ini memang cukup masuk akal, karena pada Bulan Ramadan cukup wajar kalau produktivitas kerja akan sedikit berkurang, mengingat mayoritas penduduk di Indonesia menganut Agama Islam.
Seperti pembahasan kami sebelumnya mengenai mitos-mitos yang ada di IHSG seperi, Window Dressing, January Effect, Sell in May and Go Away. Hari ini kami akan coba membuktikan mitos ‘sepinya market di bulan puasa‘.
Untuk membuktikan mitos tersebut kami melakukan penelitian sejak tahun 2007 lalu dengan cara membandingkan rata-rata transaksi yang terjadi 1 bulan sebelum Bulan Puasa, dengan transaksi yang terjadi di Bulan Puasa pada IHSG.
Dalam tabel di atas kita bisa melihat perbandingan rata-rata transaksi di IHSG tepat 1 bulan sebelum dimulainya Puasa, dibandingkan dengan transaksi IHSG pada masa bulan Puasa, sampai ke awal masa libur lebaran.
Jika kita melihat kita bisa mendapatkan bahwa volume transaksi terlihat tidak selalu berkurang di masa bulan Puasa, sejak tahun 2007 bahkan tercatat 5 kali IHSG justru mengalami kenaikan volume transaksi di Bulan Ramadhan, dengan kenaikan terbesarnya terjadi di tahun 2014 lalu dimana volume transaksi di bulan Puasa naik dari 3.8 T per hari 1 bulan sebelum Bulan Puasa, menjadi 5.3T per hari di masa bulan puasa.
IHSG hanya mengalami penurunan volume perdagangan sebanyak 4 kali, namun 2 kali di antaranya dalam 3 tahun terakhir.
Namun jika disimpulkan, melihat tabel di atas, kita belum bisa menyimpulkan bahwa mitos market akan menjadi sepi selama bulan Puasa benar adanya, karena dalam 9 tahun terakhir, secara rata-rata volume IHSG justru meningkat 5% di bulan Ramadan jika dibandingkan dengan 1 bulan selanjutnya.
Jadi bisa dibilang mitos tersebut ternyata tidak benar, kita tidak dapat melihat adanya bukti yang cukup kuat kalau volume transaksi IHSG menurun selama bulan Puasa.
Namun jika dibandingkan dengan rata-rata volume sepanjang tahun, memang benar volume di bulan Puasa di bawah rata-rata, namun menurut pandagan kami, penurunan volume tersebut bukan dikarenakan oleh periode puasa, namun lebih karena sejak tahun 2007 sampai tahun ini, Bulan Puasa selalu berlangsung dalam periode bulan Mei-October satu periode yang memang terbukti memiliki kecenderungan IHSG bergerak negatif, dan juga disertai dengan menurunnya volume perdagangan.
Jadi kami menyimpulkan bahwa Efek Bulan Puasa pada sepinya perdagangan di IHSG ternyata tidak terbukti, penurunan volume ternyata lebih disebabkan oleh efek Sell in May and Go Away. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran tambahan memasuki bulan Puasa tahun ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
2 comments
Tapi puasa taun ini bersamaan dgn piala eropa dan piala amerika paka
Saya setuju dgn artikel diatas, malahan bagi mahasiswa Trader lbh produktif jika trading bulan puasa kan libur kuliah hehehhe. Jdi bisa memanfaatkan hal tersebut 🙂