Pada akhir bulan September lalu INCO menjadi salah satu saham yang paling kami sukai dan kami anggap memiliki potensi kenaikan yang cukup tinggi, akumulasi Bandar yang cukup besar di saham ini membuat kami cukup optimis saham ini akan melanjutkan kenaikannya bahkan ketika harganya sudah menembus level tertingginya pada tanggal 3 Oktober lalu.
Dalam Broker Summary di samping kita bisa melihat bahwa masih terlihat adanya indikasi akumulasi pada periode 27 September – 10 Oktober lalu, dimana harganya berhasil mengalami kenaikan sampai level tertingginya.
Kita bisa melihat 6 broker asing tercatat menjadi NET BUYER dalam periode tersebut, dan 2 broker ritel masuk ke dalam 5 besar net sell pada periode yang sama.
Namun pada tanggal 4 Oktober harga INCO mulai mengalami koreksi, tidak lama setelah itu keluarlah berita / rumor yang mengatakan adanya potensi ada indikasi pemerintah akan memperpanjang relaksasi export bijih Nickel, dimana para penambang bisa melnajutkan mengexport bijih Nickel tanpa harus diolah lebih dulu.
Salah satu broker ternama mengatakan berita bahwa kebijakan tersebut akan menguntungkan untuk ANTM yang memiliki persentasi export bijih nickel yang cukup besar, namun merugikan INCO karena berpotensi menurunkan harga Nickel dunia.
Berita tersebut memang langsung di respon dengan penurunan harga INCO, disertai aksi distribusi yang cukup besar di saham ini , pada periode 4-6 Oktober 2016 dimana harga saham ini turun dari 3.150 sampai 2.700 kami melihat adanya aksi distribusi yang cukup besar di saham ini.
Kita melihat dalam broker summary di samping posisi broker-broker asing raksasa berpindah dari ke posisi Top Seller, dalam ilmu bandarmologi broker summary seperti ini mengindikasikan adanya aksi distribusi yang cukup besar.
Namun seiring dengan semakin berkurangnya pemberitaan mengenai potensi diperpanjangnya relaksasi tersebut, harga INCO cenderung mengalami rebound sejak tanggal 7 Oktober sampai perdangangan kemarin (12 Okt), di awal sesi harga saham INCO selalu mengalami kenaikan sekitar 2%, namun kembali mengalami koreksi menjelang penutupan perdagangan, pada hari Rabu pagi keluarlah berita :
Menteri ESDM menegaskan menentang relaksasi ekspor bijih nikel paska diberitakan bahwa saat ini Menteri ESDM berencana untuk merelaksasi aturan yang melarang ekspor bahan mentah tanpa proses. Pada Jan’17, seluruh bahan tambang mentah harus diproses sebelum diekspor.
Berita tersebut langsung direspon dengan kenaikan harga INCO pada perdagangan kemarin, memang secara logika jika rumor sebelumnya sudah dibantah oleh menteri ESDM, INCO akan mendapat sentimen positif, jadi tidak heran jika harganya kembali rebound, dan secara technical potensi harga saham ini kembali ke level 3.000 an.
Namun dari sudut pandang bandarmologi, berita positif tidak selalu bisa direspon dengan adanya akumulasi / pembelian para BIG PLAYER.
Pada Broker Summary di atas kita bisa melihat jelas, CitiGroup justru melakukan penjualan besar-besaran seiring dengan reboundnya harga INCO, dengan total penjualan sebesar 50.7 M dalam 2 hari terakhir pasca dirilisnya bantahan dari menteri ESDM tersebut.
Secara bandarmologi distribusi yang terjadi dalam periode ini bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan distribusi pada saat penurunan harga INCO sebelumnya.
Menurut pengalaman kami ketika terjadi anomali seperti ini, ketika berita positif, namun bandar justru melakukan distribusi, kita harus sangat berhati-hati terhadap pergerakan harga saham ini kedepan.
Karena terlihat bahwa BANDAR justru memanfaatkan keluarnya berita positif ini untuk melakukan penjualan besar-besaran, menurut pengalaman bukan mustahil dalam waktu dekat akan keluar berita negatif lainnya, yang menjelaskan aksi jual tersebut.
Fakta menarik lainnya adalah, jika kita menggunakan metode analisa yang sama terhadap saham ANTM, kita menemukan bahwa saham ANTM justru banyak di akumulasi dalam 2 hari terakhir. Harga ANTM sendiri berhasil mencapai level tertingginya dalam 1 tahun terakhir dalam perdagangan kemarin.
Sangat menarik untuk terus memperhatikan pergerakan BANDAR di saham ini, terutama dengan ramainya pemberitaan mengenai sector ini. Pagi ini ketiga koran ekonomi dalam negeri serempak membahas kebijakan tersebut, seakan-akan untuk mengundang semakin banyak orang lagi untuk membeli INCO.
Saran kami selama aksi DISTRIBUSI BANDAR masih berlanjut di saham ini, sebaiknya kita menjauhi saham ini terlebih dahulu, dalam kondisi seperti ini berita positif, justru adalah indikasi negatif untuk saham yang bersangkutan.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market