Saya melewatkan sepanjang minggu lalu di Jawa Timur, dengan upaya menjalin kerjasama dengan salah satu team investasi yang cukup besar di Indonesia. Selama seminggu di sana saya berdiskusi dengan beberapa trader kelas besar dan analis-analis fundamental meskipun hampir tidak pernah “sounding” di forum atau koran, namun memiliki kualitas analisa yang di atas rata-rata.
Obrolan berkisar antara prospek IHSG kedepan dan beberapa perusahaan yang mereka sedang “pitching” untuk tahun ini. Beberapa hal yang saya dapatkan di sana akan saya share ke pada rekan-rekan beberapa hari kedepan.
Untuk sementara mari kita kembali dulu ke kondisi IHSG untuk minggu ini. Penutupan indeks Jumat lalu bagi saya sangat memuaskan, dan meninggalkan optimisme yang cukup besar kepada saya pribadi. Jujur saya sudah lama tidak seoptimis ini pada kondisi indeks. Kamis lalu saya sempat posting mengenai 100% bullish, yang menunjukan optimisme saya pada kondisi market.
Secara technical penutupan perdagangan hari Jumat lalu, IHSG berhasil ditutup di atas kisaran resisten 4.015 level resisten yang sepanjang tahun ini selalu gagal di tembus. Melalui Grafik di bawah kita bisa melihat betapa menariknya pegerakan yang terjadi sepanjang minggu kemarin. Koreksi yang terjadi pada hari Kamis dan Jumat juga terlihat masih sangat terbatas, dan terlihat hanya sebagai pull back, apalagi kalau dilihat dalam 2 hari itu pihak asing terus melakukan akumulasi.
Jika kita membandingkan pergerakan indeks di atas dengan arus dana asing harian pada periode yang sama, kita juga mendapat konfirmasi bahwa penembusan resisten kali ini didukung dengan banyaknya dana asing yang mengalir masuk ke indeks. Aksi akumulasi yang dimulai pada akhir Februari lalu setelah false break terjadi, Asing secara tiba-tiba berbalik arah dan melakukan akumulasi tanpa henti sampai hari Jumat lalu.
Selain itu minggu lalu inflow dana asing mencetak record sebagai weekly inflow (di pasar regular) terbesar sepanjang sejarah IHSG, hal tersebut juga menunjukan bahwa indeks saat ini memang sedang bertenaga untuk naik.
Dengan melihat perbandingan ketiga grafik tersebut saya semakin optimis bahwa indeks akan bisa mencapai level 4.200 dalam waktu 1 bulan kedepan. Melihat arah indeks yang sudah jauh lebih jelas, menarik untuk diperhatikan adalah sector apa yang bisa menjadi motor indeks ke arah tersebut.
ASII, sebagai saham terbesar di Indonesia saham ini punya kekuatan yang luar biasa besar, untuk menggerakan indeks. Hari Kamis lalu saham sudah berada di level 44.000, namun koreksi hari Jumat membuat saham ini kembali ke level 71.000. Jika melihat volume penurunan dan jumlah dana asing yang keluar pada perdagangan hari Jumat, saham ini saya prediksi masih akan menjadi salah satu motor indeks untuk naik ke atas, meskipun mungkin peran sertanya tidak lagi sebesar tahun lalu. Saham ini masih uptrend untuk jangka 1-2 bulan kedepan. Sentimen naiknya BBM masih akan terus “menghiasi” pergerakan saham ini, namun kondisi ini menarik untuk diperhatikan, karena pada masa-masa ketidakpastian umumnya para big player bergerak untuk mengakumulasi atau mendistribusi suatu saham.
BANKING semua saham perbankan besar terus dikoleksi asing dalam 1 bulan terakhir. Jumlah dana yang masuk sangat besar di saham-saham utama perbankan. Sector ini yang saya anggap dapat menjadi fondasi indeks, meskipun kenaikan sector kemungkinan tidak akan terlalu cepat, namun aliran dana yang masuk ke sector ini menjadi fondasi yang melindungi indeks dari kejatuhan yang berarti.
PROPERTY, saham-saham sector ini terus berjaya di masa sideways indeks sepanjang tahun 2012, memang kemungkinan tahun ini akan menjadi “the year of property and construction”, beberapa hari kedepan saya akan sharing mengenai hal tersebut, menjabarkan analisa salah satu analis fundamental terbaik di Indonesia.
CONSTRUCTION, saham –saham semen juga kemunkinan masih dapat melanjutkan trend uptrendnya, SMGR dan INTP kemungkinan bisa menari-nari searah dengan pergerakan indeks. Sementara SMCB bisa bergerak lebih elegan.
MINING, setelah sebulan yang lalu saya memprediksi bahwa saham-saham ini dapat menjadi motor indeks yang baru, sekarang saya cukup pesimis terhadap saham-saham di sector ini.
CONSUMER, mungkin masih akan bergerak sideways, namun setelah bullish sudah matang, saham-saham ini dapat dipakai untuk menjadi motor indeks.
Overall saya merasa indeks kita sudah dalam masa bullish, kemungkinan kenaikan indeks tidak akan bergerak secepat tahun-tahun sebelumnya karena motor kenaikan indeks kemungkinan akan lebih bervariasi, namun paling tidak saya optimis bahwa fondasi indeks sudah cukup kuat.
Ok let’s hope for the best.
Quote of the day:
Never ruin an apology by adding an excuse.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Way to go bro Argha, maen saham emang harus berkolaborasi dengan grup2 besar, dengan itu informasi dan analisa menjadi lebih akurat. Terlebih lagi dengan rumus sukses trading ato invest di pasar modal ‘MONEY = FUNDAMENTAL X POWER’ bila kita trading sendiri, banyak saham kita colek, contoh FREN, STAR, GIAA, CNKO berdasar info2 dari oknum2 tidak bertanggung jawap, maka bisa di pastikan 90% kita berakhir RUGI, karena saham begituan fundamentalnya 0 besar; kedua, tanpa power -> CASH, CROWD walaupun perusahaan tersebut berfundamental sekuat baja contoh FAST, DLTA maka harga akan diam di tempat seperti patung belaka
‘MONEY = FUNDAMENTAL x POWER’ jadi saya sarankan bro Argha untuk mulai serius membangun crowd yg ber visi sama di pasar modal kita. ibarat sapu lidi, 1 batang akan sangat mudah dipatahkan, tetapi kalau di gabungkan 1000 lidi, maka musthail kita patahkan dengan kekuatan yg biasa2 saja.
Tahun ini akan menjadi tahun untuk properti dan infrastruktur. sekedar info hari ini, permintaan KPR di bank2 besar meningkat sebesr 40%.