Aksi buyback terus dilakukan berbagai emiten bursa kita, hari Selasa kemarin LINK mengumumkan bahwa emiten mempersiapkan dana sebesar 1.5T untuk aksi buyback menyusul penurunan saham LINK dalam beberapa bulan terakhir. Namun melihat beberapa data yang kami miliki kami menganggap berita ini cukup sulit untuk menjadi kenyataan. Berikut ini beberapa alasan yang menjadi dasar pemikiran kami.
PETA KEPEMILIKAN LINK
Dari data KSEI yang dirilis di akhir bulan Februari lalu kepemilikan saham ini tidak terlalu tersebar dengan baik, 66% saham ini dimiliki oleh investor asing, namun setengah dari kepemilikan tersebut dimiliki oleh investor koorporasi yang menurut prediksi kami adalah group lippo sendiri, hanya 8% yang dimiliki oleh reksadana asing, untuk kepemilikan lokal sendiri, dari 34% yang dimiliki oleh investor lokal 33%nya dimiliki oleh investor koorporasi, dan hanya 0.4%nya dimiliki oleh reksadana lokal, kepemilikan investor individual seperti kita hanya sebesar 0.2%.
Jika disimpulkan kepemilikan saham LINK tidak tersebar secara merata, mayoritas kemungkinan dimiliki oleh Group Lippo sendiri. Jumlah yang dimiliki oleh pihak-pihak lain sangat sedikit sehingga secara logika sebenarnya perusahaan tidak perlu melakukan aksi buyback karena kepemilikan mereka sudah cukup besar, jadi alasan aksi buyback ini kemungkinan hanya untuk memberikan sentimen positif demi mengangkat harga sahamnya.
TIDAK CUKUP LIQUID
Rata-rata transaksi harian LINK hanya sekitar 2.5 M sehari, jadi bisa dibilang dana 1.5 Triliyun yang disiapkan untuk melakukan buyback sangatlah besar dan berlebihan yang setara dengan transaksi 600 hari terakhir. Dengan alasan ini kami tidak terlalu yakin bahwa dana sebesar itu akan seluruhnya digunakan untuk melakukan buyback di saham ini, kemungkinan angka tersebut hanya ‘ gertakan’ saja untuk memberikan angin segar di market, melihat peta kepemilikan saham ini, kemungkinan hanya dibutuhkan 10 – 20% dari alokasi dana tersebut untuk mengangkat saham ini kembali ke level 5000an.
SUDAH DI ANTISIPASI SEBELUMNYA
Jika melihat grafik ini telihat bahwa harga LINK sudah naik dari 3000 ke 3.960 dalam 1 bulan kebelakang, kemungkinan sudah mengantisipasi keluarnya berita ini, secara bandarmologi dalam jangka menengah saham ini sudah cukup murah, namun kami menyarankan untuk berhati-hati membeli saham ini karena meskipun peluang kenaikannya cukup besar, pergerakan hargannya bisa sangat liar dan sulit terprediksi.
Berita buyback LINK dari Kontan.com
PT Link Net Tbk (LINK) menyiapkan dana hingga Rp 1,5 triliun untuk membeli kembali (buyback) sahamnya di pasar. LINK akan membeli kembali sahamnya maksimal sebesar 304,26 juta saham atau 10% dari modal disetor perseroan.
“Pelaksanaan buyback saham ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja saham perseroan,” ujar manajemen LINK dalam keterbukaan informasi, Selasa (8/3).
Rencananya, periode buyback ini akan dilakukan paling lama 18 bulan setelah perseroan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yakni dimulai pada 15 April 2016 hingga 15 Oktober 2017.
Nantinya, saham buyback akan disimpan sebagai treasury stock yang bisa dijual kembali. Dalam pembelian saham ini, LINK membatasi harga buyback maksimal sebesar Rp 5.000 per saham.
Perseroan mencatat laba bersih per saham sebesar Rp 210. Setelah buyback, laba bersih per saham diperkirakan bisa naik maksimum sebesar Rp 233 per saham. Saat ini, harga saham LINK ditutup naik 0,25% ke level Rp 3.960 per saham. Sumber : Kontan.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market