Sejak kami pertama kali merilis layanan ANDA PILIH SAHAMNYA, KAMI BUAT ANALISA awal tahun 2016 lalu, kami mendapati bahwa saham yang mendapat suara terbanyak dari pembaca sekalian hampir selalu saham-saham yang harganya sedang turun, dan banyak di distribusi Bandar. Itu sebabnya dalam setahun terakhir pembahasan kami umumnya berputar-putar di saham BEKS, WSBP, BUMI, AISA, AGRO sampai PGAS, karena memang saham-saham itulah yang selalu memenangkan voting. Karena memang fokus perhatian investor ritel umumnya tertuju pada saham-saham yang sedang turun, dan menjebak banyak investor ritel di dalam penurunan tersebut.
Jadi terpilihnya saham WSKT dalam voting minggu ini bisa dibilang cukup istimewa, karena seperti kita ketahui harga saham WSKT baru saja naik cukup signifikan minggu ini. Harga WSKT sudah naik dari level 1.865 pada penutupan minggu lalu, sampai ke level 2.100 pada penutupan hari Kamis kemarin. Sebagai catatan kenaikan yang terjadi minggu ini adalah kenaikan harga mingguan terbesar yang pernah terjadi di saham WSKT sepanjang tahun 2017 ini.
Sekarang kita sudah mengetahui bahwa kenaikan WSKT saat ini tersebut didorong oleh sentimen rilisnya laporan keuangan WSKT pada kuartal 3, seperti dilaporkan kontan.co.id bahwa pada kuartal ketiga tahun ini laba WSKT naik 136% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Namun dalam artikel ini kami ingin membahas dari sudut pandang lain, bukan isi beritanya namun dari kapan berita tersebut pertama keluar, siapa duluan yang tahu, dan kapan investor ritel seperti kita ‘diberi tahu’ berita tersebut. Karena tentu kita semua setuju berita naiknya keuntungan yang dialami oleh WSKT adalah berita positif yang membuat orang ingin membeli saham ini, apalagi jika melihat harga saham ini yang sudah turun dari 2.600an di awal tahun ke 1.700an di akhir bulan September lalu.
Namun kita juga tahu di bursa saham, sebuah berita ‘sebaiknya’ tidak diterima oleh semua pihak secara di waktu bersamaan. Karena kalau berita positif diterima oleh semua orang di waktu yang bersamaan, dan menyebabkan semua orang mau beli saham ini di waktu yang bersamaan, maka siapa yang mau jualan ? Itu sebabnya di bursa saham ada yang namanya ‘rantai informasi’, sebuah berita baik positif maupun negatif umumnya lebih dulu diterima oleh pemain besar, lalu ke pemain menengah, baru akhirnya disebar ke publik melalui Media Massa dan Forum-Forum Saham.
Jadi meskipun informasi yang diterima sama, namun karena waktu diterimanya informasi berbeda, otomatis waktu bereaksinya juga berbeda. Jadi ketika investor ritel mau beli karena mendengar ada berita positif, pemain besar yang sudah lebih dulu beli bisa mulai jualan, hal ini membuat market bisa bergerak dengan lebih sehat, tidak dipenuhi Gap Up dan Gap Down setiap kali rilis berita.
Kembali ke kasus WSKT berita lonjakan laba kuartal ketiga tersebut pertama kali kami baca di Channel Hot Info pada hari Senin, jam 09.15 pagi. Jika anda belum tahu Channel Hot Info ini dibuat oleh salah satu partner kami yang bekerja di salah satu Sekuritas ternama, dan memiliki akses informasi yang umumnya lebih cepat daripada informasi di media masa.
Seperti kita ketahui saham WSKT naik 9.4% pada perdagangan hari Senin. Sementara jika kita googling di website kontan.co.id mengenai berita kenaikan laba WSKT tersebut, beritanya baru dirilis pada hari Selasa jam 11.00. Anda bisa membaca beritanya di sini. Jadi ada jarak waktu 1 hari antara keluarnya berita di Channel CTS HOT INFO dengan berita di Kontan.co.id, dan yang paling penting adalah ketika berita tersebut keluar di website kontan, harga WSKT sudah naik hampir 10% dibandingkan dengan penutupan hari Jumat.
Namun diantara kedua waktu tersebut, pada hari Senin jam 10.33 pagi, atas seizin dari Team CTS HOT INFO kami mem-broadcast informasi ini ke 9500 follower LINE OFFICIAL kami, dan beberapa menit kemudian kami juga Broadcast di Channel Telegram kami yang memiliki 1500 follower.
Selain itu seperti bisa dibaca dalam Broadcastnya pada gambar di samping, pada jam 10.33 tersebut kami melihat bahwa saham WSKT dan WSBP sudah DI AKUMULASI BANDAR.
Kita tahu kalau Bandar pastinya tidak mendapatkan informasi tersebut dari Channel Hot Info, karena berita yang umumnya kami terima oleh Team CTS HOT INFO biasanya merupakan ring 2 atau ring 3 dari rantai informasi. Jadi sebelum kami, pasti ada pihak-pihak lainnya yang lebih dulu menerima informasi tersebut, dan kami sadar kami juga bukan satu-satunya investor ritel yang menerima informasi tersebut, pasti ada banyak investor lain yang memiliki sumber informasi yang kurang lebih sama dengan kami, yang juga mendapat informasi tersebut sebelum beritanya disebar ke media massa.
Jadi sudah pasti akumulasi BANDAR sudah dimulai sebelum keluarnya berita tersebut, kemungkinan itulah sebabnya kenapa pada hari Senin harga WSKT dibuka GAP UP, pada hari Jumat harganya saham ini ditutup di 1.865 dan dibuka di level 1.895 pada hari Senin.
Karena BANDAR masih terus melakukan akumulasi pada hari Senin lalu, dapat kita lihat dalam grafik intraday WSKT pada hari Senin di atas, harga saham ini terus naik bergerak naik sejak pembukaan sampai menjelang penutupan hari Senin, dan harganya ditutup naik 9.4% disertai akumulasi BANDAR yang cukup besar.
Jadi kita tahu BANDAR sudah mengakumulasi sejak awal perdagangan hari Senin, dan terus memborong saham ini sepanjang perdagangan hari Senin. Namun bukan berarti akumulasi baru mulai dilakukan pada hari Senin. Bisa saja akumulasi sebenarnya sudah dilakukan sejak 1 minggu bahkan mungkin 2 minggu sebelumnya.
PERGERAKAN BANDAR SEBELUM HARGA WSKT NAIK
Untuk mendeteksi kemungkinan tersebut kita perlu menganalisa pergerakan BANDAR 1 minggu sebelum kenaikan harga, karena kalau BANDAR sudah mengetahui berita ini sebelumnya maka akan terlihat ada indikasi akumulasi di saham ini pada periode tersebut.
Jika kita menganalisa Broker Summart WSKT minggu lalu, kita melihat broker-broker asing mendominasi pembelian di saham ini. DB, FG dan CS tercatat menjadi top buyer sebelum harga saham ini naik. Sementara di posisi seller didominasi oleh broker-broker BUMN. Broker-broker ritel tidak terlihat aktif di saham ini 1 minggu sebelum kenaikannya.
Namun jika mempertimbangkan WSKT adalah perusahaan BUMN, sementara kita melihat broker – broker BUMN seperti CC, OD dan DX justru jualan, bisa kami simpulkan secara Bandarmologi kami tidak melihat ada indikasi akumulasi yang signifikan pada perdagangan minggu lalu.
PERGERAKAN BANDAR SETELAH KELUARNYA BERITA
Dalam kenaikan harga WSKT minggu ini kita melihat broker-broker asing raksasa kembali mendominasi posisi 5 besar Top Buyer. Yang berbeda adalah di posisi Seller, karena 3 Broker Ritel muncul. Top Seller diduduki oleh IPOT, di peringkat ke 5 YP, dan ke 8 NI.
Jadi terlihat jelas sedang terjadi akumulasi di saham ini sepanjang minggu ini, dan akumulasi tersebutlah yang membuat saham ini naik signifikan sepanjang minggu ini.
Kelihaian BANDAR memainkan pergerakan harga dan berita sepanjang minggu ini juga menjadi faktor yang membantu lancarnya proses akumulasi mereka. Seperti kita ketahui pada hari Selasa ketika berita dirilis ke publik harga WSKT justru turun, dan disusul penurunan hari Rabu. Baru dalam perdagangan kemarin BANDAR kembali melanjutkan akumulasinya diikuti dengan kenaikan harga yang juga signifikan.
Related: Akhir tahun ini kami akan mengadakan Workshop Bandarmologi di Jakarta (16-17 Des), Surabaya (9-10 Des) dan secara ONLINE (3-6 Nov). Bagi anda yang tertarik mempelajari Ilmu Bandarmologi secara mendalam seperti yang kami gunakan dalam artikel ini, anda bisa mendapatkan informasinya disini.
Hal menarik lainnya di saham ini adalah, jika kita melihat pergerakan Bandar dalam perdagangan kemarin, ketika harga saham ini kembali naik signifikan. Indikasi akumulasi justru terlihat semakin besar.
Broker DB dan KZ, memborong saham ini hampir 200 ribu lot, sementara broker-broker ritel semakin semangat jualan saham ini di tengah kenaikan harganya kemarin.
KESIMPULAN
Dalam melaksanakan aksinya adalah hal yang sangat wajar BANDAR mengendalikan pergerakan harga, dan timing keluarnya berita, namun tidak semua berita bisa diketahui Bandar dari juah-jauh hari. Dalam kasus WSKT ini kemungkinan informasi kenaikan laba ‘bocor’ terlalu cepat, itu sebabnya sejak hari Senin lalu BANDAR langsung melakukan akumulasi secara aggresive, pada saat keluarnya berita di media massa hari Selasa harga ‘sengaja dibuat turun’ selama 2 hari, dan akumulasi baru kembali berlanjut kemarin.
Hal positif yang bisa kita dapatkan adalah, karena sampai perdagangan kemarin BANDAR masih terus melakukan akumulasi di saham ini, maka kemungkinan saham ini akan terus melanjutkan kenaikannya dalam beberapa minggu kedepan masih cukup besar. Bagi anda yang berminat untuk membeli saham ini, namun sampai perdagangan kemarin belum sempat masuk, anda bisa memanfaatkan masa-masa ‘cooling down’ yang selalu terjadi dalam setiap fase akumulasi BANDAR seperti yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu lalu, ketika harga turun, namun tidak disertai aksi distribusi BANDAR.
Related: Jadwal Workshop Bandarmologi yang baru sudah kembali tersedia, dalam 4 bulan kedepan kami akan mengadakan Workshop di Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, bagi anda yang sudah memahami pentingnya Analisa Bandarmologi dan ingin belajar secara mendalam mengenai bagaimana membaca pergerakan bandar, dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita sebagai investor ritel. Anda bisa mendapatkan info lengkapnya disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
analisa yg bagus bray ( setelah kejadian ),hehe kalo TLKM piye jal analisanya?kek PGAS apa WSKT?
Thx