Kemarin kami membaca salah satu perdebatan yang manarik di Stockbit, sebuah forum saham yang paling cepat pertumbuhannya di Indonesia. Perdebatannya dimulai dengan menunjukan grafik Foreign Flow saham TRAM, saham yang harganya turun dari 1900 dalam satu tahun terakhir.
Dalam perdebatan tersebut dikatakan bahwa saham saham TRAM tetap turun meskipun Investor Asing terus mengumpulkan saham ini. Asumsi ini diambil dengan melihat grafik di atas dimana Candle berwarna Orange menunjukan Harga dan Garis biru menunjukan pembelian pembelian Investor Asing di saham ini sejak tahun 2011. Sistem Foreign Flow kami mencatat dana asing di saham ini sejak akhir 2010 sampai sekarang masih dalam posisi NET BUY sebesar 407 Milyar. Sementara harganya sendiri turun ke level 50.
Melihat grafik ini secara otomatis munculah argumen bahwa :
Investor Asing di saham TRAM ini adalah Investor Asing Palsu atau yang biasa di sebut Aseng
Pertanyaannya bagaimana cara mengetahui investor asing yang benar-benar Asing atau investor Aseng ?! Apakah kita harus menunggu sahamnya turun dulu seperti TRAM baru dapat memutuskan investor di saham ini adalah investor Aseng, dan bukan Asing yang dapat menggerakan harga ?!
Hari ini kami akan melakukan analisa lebih mendalam secara Foreign Flow untuk saham TRAM ini, sebagai share trick bagaimana memprediksi asing atau aseng sebelum harganya ‘karaml seperti saham TRAM ini. [follow_me]
STEP PERTAMA
LAKUKAN ANALISA BERDASARKAN VOLUME JUAL-BELI ASING dan bukan VALUE JUAL BELI
Analisa menggunakan value memang sering kali lebih mudah untuk dicerna karena satuannya dalam satuan rupiah dan bukan dalam satuan lot, namun analisa Foreign Flow menggunakan Value di saham yang jatuh seperti TRAM ini dapat memberikan pandangan yang jauh berbeda, kerena secara logika inflow yang terjadi ketika harga 1900 tentu secara rupiah akan lebih besar dibandingkan dengan outflow yang terjadi di harga 100 meskipun jumlah saham yang dijual di harga 100 jauh lebih banyak.
Dalam grafik di atas kami tunjukan grafik Foreign Flow dalam periode yang saham namun menggunakan volume transaksi asing. Jika kita melihat seperti ini kita dapat melihat bahwa saham TRAM yang sebelumnya di akumulasi asing sudah hampir habis dijual. Sistem kami mencatat jumlah saham yang tersisa yang dimiliki asing hanya sebesar 25.930 lot lagi.
Jumlah ini jika di konversi ke rupiah dengan harga 51 rupiah per lembar hanya sebesar 132 juta, sangat jauh berbeda dengan nilai di atas yang sebesar 407 Milyar. Angka ini bisa memberikan bayangan seberapa besar kerugian ASING atau ASENG di saham ini, karena menjual sahamnya di harga sangat rendah. [follow_me]
LANGKAH KEDUA
HITUNG SEBERAPA BESAR PARTISIPASI ASING DALAM SAHAM TERSEBUT
Menurut perhitungan di sistem kami dalam rata-rata transaksi asing dalam 200 hari kebelakan di saham TRAM hanya mencerminkan 1.6% dari keseluruhan transaksi. Angka ini memberikan kita pandangan yang lebih bahwa 1.6% kekuatan tidak mungkin memiliki kekuatan untuk menggerakan harga. Jadi jika kita mengikuti transaksi asing di saham ini kita sedang mengikuti 1.6% kekuatan market dan menutup mata dari 98.4% nya.
Jadi meskipun asing terus mengakumulasi saham ini, jumlahnya tidak akan signifikan dibandingkan keseluruhan transaksi saham ini. CTS FOREIGN FLOW PRO kami secara otomatis menghitung seberapa besar partisipasi asing di suatu saham, dapat dilihat dalam pita PINK dalam grafik di atas yang menunjukan bahwa TRAM masuk dalam kategori ‘LOW FOREIGN FLOW TRANSACTION” jadi secara otomatis menjelaskan pada anda bahwa partisipasi asing di saham ini tidak besar.
Kita tidak mungkin bisa tahu siapa pemiliki sebenarnya di balik transaksi Asing yang terjadi apakah benar investor Asing atau hanya Aseng. Namun kita bisa mengukur seberapa besar partisipasi asing di suatu saham dan apakah kita layak mengikutinya atau tidak. [follow_me]
LANGKAH KETIGA
ANALISA PETA KEPEMILIKAN SAHAM
Grafik di atas merupakan grafik dari data kepemilikan saham TRAM yang dirilis oleh otoritas bursa di akhir bulan April 2015. Garis putih di atas menunjukan harga, dan histogram di atas menunjukan peta kepemilikannya.
- WARNA ORANGE merupakan INVESTOR ASING
- WARNA KUNING merupakan INVESTOR LOCAL NON INDIVIDUAL
- WARNA PUTIH merupakan INVESTOR LOCAL INDIVIDUAL
Dari data di atas kita bisa melihat bahwa kepemilikan asing di saham ini tidaklah besar, yang lebih menarik adalah kepemilikan Local Individual terus meningkat seiring dengan turunnya harga saham ini beberapa bulan terakhir, hal ini menjelaskan bahwa investor ritel sedang menampung barang-barang buangan para big player. Sesuatu yang kami juga katakan dalam analisa Bandarmologi yang kami katakan di saham ini beberapa bulan yang lalu.
Data ini dirilis oleh otoritas bursa berdasarkan dana pemegang saham TRAM per bulan lalu. Suatu data tambahan yang kami jadikan informasi tambahan dalam Sistem Foreign Flow yang kami kembangkan beberapa tahun terakhir.
Kami harap analisa ini dapat membantu anda untuk melihat lebih dalam dalam menggunakan analisa Foreign Flow, karena pada akhirnya Asing memang benar-benar menggerakan pasar modal kita, hanya saja dibutuhkan studi dan analisa yang mendalam untuk mempelajari dan menganalisanya.
Anda memiliki kesempatan untuk mempelajari lebih dalam mengenai FOREIGN FLOW ANALYSIS dan menggunakan system yang sama dengan yang kami gunakan di atas dengan mengikuti FOREIGN FLOW WORKSHOP yang akan kami adakan di beberapa kota besar di Indonesia. Informasi lebih lanjut, klik disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market