BUMI adalah saham pertama yang terpilih dalam voting ANDA PILIH SAHAMNYA, KAMI BUAT ANALISANYA di bulan Desember lalu, dan setelah 1,5 bulan kami ‘suspend’ (tidak boleh dipilih dalam voting mingguan), minggu ini ketika suspendnya dibuka BUMI, langsung kembali menduduki peringkat 1 dalam voting minggu ini. Hal ini menunjukan tingginya popularitas saham ini di mata investor ritel dalam beberapa bulan terakhir.
Jika anda masih ingat, pembahasan pertama kami mengenai BUMI di bulan Desember lalu berjudul “Inikah Tanda Kebangkitan BUMI ?” , pada saat itu saham ini masih di harga 290an, dan kami melihat beberapa Broker Besar Asing getol mengakumulasi saham ini, indikasi adanya akumulasi semakin terkonfirmasi karena di sisi lain broker-broker ritel justru melakukan aksi jual di saat yang sama.
Seperti kita lihat pada grafik di bawah waktu kami merilis Artikel Tanda Kembangkitan BUMI. Artikel tersebut langsung dibaca oleh ribuan investor dalam waktu singkat, dan entah kebetulan atau tidak pasca dirilisnya artikel tersebut kepemilikan Broker-broker ritel di saham BUMI langsung meningkat, dan bukan cuma itu BANDAR langsung menurunkan harga BUMI dari 290an ke level 240an dalam waktu singkat. Kemungkinan untuk mendatangkan kepanikan investor ritel yang sebelumnya optimis bahwa BUMI akan benar-benar bangkit seperti di prediksi dalam artikel tersebut.
Seperti kita ketahui BUMI memang benar-benar bangkit dan harganya naik dari 290 ke 500 hanya dalam waktu 1 bulan paska dirilisnya analisa tersebut, namun ironisnya kalau kita melihat grafik kepemilikan broker ritel di atas, kepemilikan Broker-Broker Ritel justru lansung turun secara drastis ketika harganya mulai bangkit dari level 240an.
Artinya di saat kebangkitan yang luar biasa saham BUMI di bulan Januari lalu,BANDAR memang sedang mengakumulasi saham ini (seperti kami bahas sejak awal tahun melalui Broadcast yang kami berikan via LINE OFFICIAL @creative-trader).
Jika kita pelajari lebih mendetail kita juga bisa melihat bahwa grafik kepemilikan broker-broker ritel terlihat terus bergerak turun, seiring dengan terus naiknya harga BUMI ke level 500, artinya memang pergerakan tersebut dimotori oleh AKUMULASI BANDAR. Yang lebih menarik adalah dalam 1 minggu terakhir, ketika BUMI sudah sangat mendekati level 500 kepemilikan broker-broker ritel justru meningkat lagi. Artinya trader-trader ritel yang sebelumnya menjual BUMI di 250 an – 300an terlihat bersemangat untuk BUYBACK saham ini di harga mendekati 500.
Pergerakan ritel ini cukup mirip dengan pergerakan ritel di awal bulan November lalu ketika kepemilikan justru meningkat drastis ketika harga BUMI mendekati level 300, yang artinya BANDAR memanfaatkan momentum optimisnya investor ritel untuk melakukan aksi Profit Taking ketika harga BUMI bergerak naik ke level Psikologis 300. Pasca pembelian tersebut kita melihat harga BUMI justru turun, disertai aksi jual (mungkin cut loss) para investor ritel, sebelum harganya bangkit ke 500an seperti kami bahas di atas.
Artinya kita menemukan ada indikasi yang menyerupai kejadian di bulan November lalu, saat ini euforia di saham Bakrie Group kami lihat sedang tinggi-tingginya, terlihat dari ketika harga BUMI sudah naik 1000% dalam waktu kurang dari 5 bulan, investor ritel justru berbondong-bondong melakukan pembelian dalam beberapa hari terakhir.
Namun yang lebih menarik adalah artikel ini justru dirilis ketika BANDAR mulai melakukan aksi distribusinya, jika artikel sebelumnya kemungkinan berhasil membuat bandar melakukan Manuver Signifikan dengan cara menurunkan harga, untuk membeli di harga rendah. Sangat menarik melihat bagaimana manuver Bandar setelah artikel ini dirilis.
Apakah dengan artikel ini niat beli investor ritel akan berkurang yang akan memaksa bandar untuk merubah strateginya jika mereka ingin melakukan profit taking ? Ataukah Bandar justru akan mengerek tinggi-tinggi saham ini untuk menghapus keraguan investor ritel ? Ataukah harga BUMI justru akan dijatuhkan dulu sementara seperti efek dari artikel kami sebelumnya.
Satu hal yang kita ketahui, dalam kondisi saat ini BUMI justru berpotensi mendatangkan kerugian bagi investor ritel, jadi bagi rekan-rekan yang berharap BUMI dapat terus naik, perubahan strategi Bandar sangatlah diperlukan, dan kita bisa menyebarkan artikel ini untuk semakin meningkatkan efek dari tulisan ini terhadap strategi para investor ritel dalam jangka pendek.
Well pada akhirnya pasar saham adalah tempat saling menggocek antara BANDAR dan RITEL, BANDAR umumnya menjadi pemenang, dan seharusnya demikian, namun di sisi lain segelintir invetor ritel dapat memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dengan membaca dan memanfaatkan pergerakan Bandar. Itulah alasannya kenapa kami memutuskan untuk memperdalam analisa Bandarmologi, dan sangat enjoy dalam merilis artikel seperti ini 🙂
Baca kelanjutan dari artikel ini di : Menunggu Serangan Balasan BANDAR BUMI
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market