PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) tengah bernegosiasi dengan Credit Suisse AG Singapura dan lima institusi lokal terkait pembelian saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). CMNP berpeluang menguasai 71% saham perusahaan infrastruktur tersebut.
Credit Suisse kini mengantongi 43% saham Nusantara Infrastructure. Sedangkan lima institusi lokal memiliki 28% saham. “Hingga kini, belum ada kesepakatan harga akuisisi. Credit Suisse meminta harga Rp 200 per saham,” kata Yusuf Hamka, sekretaris perusahaan PT Citra Marga Nusantara Persada, induk usaha CMNP, kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu.
Yusuf menegaskan, harga akuisisi Rp 200 per saham tergolong mahal, dibandingkan harga saham Nusantara Infrastructure di pasar. Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham berkode META tersebut bertengger pada harga Rp 76.
“Kami hanya mau bersedia menerima harga Rp 200 per saham, apabila pembayaran pembelian tersebut bisa dicicil tanpa bunga selama 10 tahun,” ujar dia.
Adapun harga jual saham Nusantara Infrastructure yang dipasang oleh lima institusi lokal hanya sebesar Rp 90 per saham. “Sedangkan harga permintaan kami sebesar Rp 50 per saham, sehingga belum ada kesepakatan sampai saat ini,” tutur Yusuf.
Lebih lanjut dia mengatakan, CMNP tetap tertarik untuk mengakuisisi mayoritas saham Nusantara Infrastructure. Hal ini sebagai upaya perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangan secara anorganik dalam jangka panjang. Akuisisi juga sebagai upaya untuk menambah kepemilikan ruas tol perseroan dalam jangka panjang.
Terkait pendanaan akuisisi, dia mengatakan bahwa itu akan diambil dari kas internal dan dana hasil rights issue CMNP. Aksi rights issue segera dilaksanakan, setelah ditandatanganinya perjanjian jual beli bersyarat saham Nusantara Infrastructure dan mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB.
Jika akuisisi rampung, Yusuf mengatakan, CMNP kemungkinan hanya mengambil bisnis jalan tolnya. Bisnis lain kemungkinaan didivestasi. “Akuisisi bertujuan untuk memperkuat bisnis tol CMNP ke depan, sehingga bisnis lainnya didivestasi,” ujar dia.
Sebelumnya, Managing Director Rajawali Corpora Darjoto Setyawan mengatakan, proses divestasi saham Nusantara Infrastructure ditangani langsung oleh investment bank yang ditunjuk. “Hal itu dilakukan secara tertutup dan rahasia, sehingga tidak bisa disebutkan siapa saja,” ujar Darjoto.
Selain CMNP, dua perusahaan sempat dikabarkan berminat membeli saham Nusantara Infrastructure. Mereka adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Astratel Nusantara.
Sumber: Investor Daily
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market