Dalam 4 hari terakhir IHSG terus mengalami koreksi, tidak terasa indeks sudah kembali ke bawah level 5.200an, penurunan ini memang sesuatu yang wajar jika mempetimbangkan bahwa bulan Desember ini saja total dana asing yang keluar sudah sebesar 3.8 Triliyun, sementara di saat yang sama IHSG masih dalam posisi menguat cukup sekitar 1/2 persen di bulan ini.
Jika kita melihat dari sudut pandang Foreign Flow IHSG memang sewajarnya sudah berada di bawah 5.000an, namun seperti kami bahas di awal bulan ini dana asing bukan satu-satunya kekuatan yang memiliki pengaruh besar terhadap IHSG, sejarah mengatakan Effect Window Dressing memiliki pengaruh yang tidak kalah besarnya dengan Foreign Flow. Bahkan dalam beberapa kasus efek window dressing terlihat bisa mengalahkan foreign flow.
Seperti kita lihat pada tabel di atas bahwa dalam 4 tahun terakhir dana asing selalu keluar dari bursa kita di bulan Desember, namun dalam waktu yang sama IHSG masih mampu menguat di bulan Desember. Namun kondisi saat ini diperumit dengan adanya outflow luar biasa besar di bulan November lalu (13.6 Triliyun), jadi bisa dikatakan beban Window Dressing di tahun ini akan jauh lebih berat karena outflow yang jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Itulah sebabnya di awal bulan ini kami memprediksi sekaligus mengharapkan bahwa IHSG akan terkoreksi dulu di awal bulan Desember, untuk mengurangi beban keluarnya dana asing yang harus ditanggung oleh IHSG, sehingga efek Window Dressing bisa berjalan dengan lancar menjelang penutupan tahun ini.
Namun kenyataannya justru terbalik, di awal bulan IHSG justru menguat disertai dengan terus keluarnya dana asing, membuat beban IHSG justru bertambah berat. Baru dalam seminggu terakhir IHSG terlihat tidak kuat menahan arus keluar dana asing yang semakin besar.
Seperti terlihat dalam grafik Foreign Flow IHSG di atas, sepanjang bulan Desember indeks mengalami penguatan dan terus disertai dengan keluarnya dana asing, karena dana asing adalah fondasi dari IHSG maka ketika IHSG naik dan Fondasi Turun secara otomatis resiko penurunan IHSG terus meningkat. Jika melihat bahwa posisi Foreign Flow IHSG sudah berada di bawah level Foreign Flow ketika IHSG di 5.100an, maka besar kemungkinan IHSG masih akan melanjutkan penurunannya ke bawah level 5.100.
Namun menjelang akhir tahun seperti ini, pertanyaan terbesarnya adalah kapan koreksi tersebut terjadi, karena secara statistik 2 minggu terakhir menjelang penutupan tahun adalah 2 minggu dengan kinerja terbaik pada IHSG dalam 10 tahun terakhir. Karena dalam periode inilah aksi Window Dressing aktif dilaksanakan.
Menurut prediksi kami, kemungkinan IHSG masih bisa turun paling lama 1-2 hari lagi, dengan penurunan lanjutan maka IHSG akan masuk ke zona merah sepanjang bulan Desember ini, dan jika itu terjadi, kondisi itulah yang merupakan momentum yang ideal untuk kita melakukan pembelian, sambil mengharapkan ‘tarikan’ Window Dressing menjelang tutup tahun.
Namun meskipun kondisi tersebut benar-benar menjadi kenyataan, efek ini hanya bisa bertahan sampai akhir tahun, setelahnya IHSG akan berada dalam bahaya koreksi yang sangat besar di bulan Januari nanti. Kecuali dana asing berbalik arah, sangat kecil peluang IHSG bisa menguat di bulan Januari nanti.
Sebagai investor ritel kita bisa saja memanfaatkan momentum jangka pendek ini untuk memperoleh keuntungan, atau bisa juga memutuskan untuk berlibur lebih cepat, mengingat adanya bahaya yang begitu besar di IHSG dalam beberapa waktu kedepan.
Ikuti acara Investor Gathering di Palembang, tanggal 21 Desember 2016 yang akan diadakan atas kerjasama antara CTS dengan Bursa Efek Indonesia. Baca info lengkapnya di sini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
2 comments
Dalam 4 hari terakhir IHSG terus mengalami koreksi, tidak terasa indeks sudah kembali ke bawah level 4.200an..
4.200 ???? Hellooo….
Dear bung Argha,
Excellent review,
saya cuma mau menanyakan apakah ada jadwal acara di Surabaya?