Standard & Poor’s Ratings Services (S&P) memperkirakan tahun ini masih menjadi tahun yang berat untuk korporasi di Indonesia. Tren rating negatif yang sudah diberikan sejak enam bulan lalu, masih akan berpotensi menurun pada tahun ini.
S&P telah memberikan outlook negatif terhadap delapan perusahaan di Indonesia. Rating negatif ini mengindikasikan ekspektasi tren kredit yang tak menguntungkan terus berlanjut paling tidak dalam 12 bulan ke depan.
Xavier Jean, Analis S&P mengatakan, kebanyakan dari rating negatif di beberapa perusahaan Indonesia sampai dengan Kuartal I tahun lalu banyak disebabkan faktor struktural, seperti modal investasi yang tinggi dan meningkatnya utang di tengah kondisi operasional yang melemah.
Delapan perusahaan yang mendapat outlook negatif ini kebanyakan berasal dari sektor komoditas dan sisanya dari sektor ritel, manufaktur, media, dan properti. Xavier mencontohkan, default yang terjadi pada PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) terhadap obligasinya menunjukkan efek dari depresiasi nilai tukar dan kondisi pasar yang kurang kondusif.
“Di sektor properti, kami melihat marketing sales pada tahun ini akan flat,” ujar Xavier, Selasa (19/1).
S&P memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar 4,9%, akan lebih tinggi dari tahun lalu. Meski sudah ada beberapa kebijakan untuk menggairahkan ekonomi, Xavier masih belum yakin dampaknya ke korporasi dalam negeri akan signifikan.
Ia mengatakan, total utang perusahaan-perusahaan di Indonesia pada tahun ini masih tak terlalu tinggi, atau kurang dari US$ 1 miliar. Namun, nampaknya dalam beberapa tahun ke depan akan ada banyak perusahaan yang melakukan refinancing terhadap utang dollarnya.
Sebelumnya, S&P sudah memangkas outlook PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjadi negatif (BB-) karena adanya penjualan aset yang tertunda. Lalu, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) juga direvisi menjadi negatif (BB-) karena adanya likuiditas yang menurun.
Outlook PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) juga sudah direvisi menjadi BB-. Begitu pula dengan PT MNC Investama Tbk (BHIT) yang diturunkan menjadi B dan axB+.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market