“ZP” semakin menyukai TBLA (TP Rp1,900) karena pabrik pengolahan gula yang baru di Terbanggi dan Way Lunik yang telah beroperasi membuat TBLA menjadi salah satu pemain gula yang terintegrasi di Indonesia. Pabrik tersebut beroperasi dengan baik mengolah 2,500 ton tebu per hari di bulan Apr’17 dan telah dioptimasi agar mampu mengolah 8,000 ton tebu per hari, lebih tinggi dari ekspektasi “ZP”.
Selain pabrik pengolahan, daerah Way Lunik terdapat perkebunan tebu, pabrik untuk impor gula mentah, pabrik pemurnian dan pelabuhan kecil untuk distribusi. Integrasi tersebut menjadi nilai tambah TBLA sebagai pemain gula.
Pada 1Q17, jumlah gula yang dimurnikan tumbuh 346% YoY. Meski demikian, volum CPO yang diproduksi turun 20% YoY namun penjualan berhasil meningkat 53% YoY karena mengambil dari persediaan. Produksi CPO untuk minyak goreng tumbuh 3% YoY dan untuk biodiesel tumbuh 84% QoQ sehingga hal tersebut menjadi tambahan penghasilan untuk TBLA. Memasuki 2Q17, pendapatan TBLA sangat mungkin ditopang oleh segmen gula.
Pandangan dari Tim Creative Trader :
Chart TBLA disamping diupdate per 31 Mei 2017.
Sejauh ini kami melihat TBLA masih dalam trend naik jangka panjangnya. Saham ini pun sanagt menarik dari sudut pandang foreign flow, meningat dalam beberapa pekan terakhir asing selalu mengakumulasi saham ini secara konsisten. Selain itu naiknya saham ini tidak banyak dibahas di forum-forum, dan yang membuat saham ini semakin menarik adalah inflow yang terjadi kemarin 31 Mei 2017 yang mencapai 17 Miliar Rupiah. Secara foreign flow average akumulasi asing berada pada level harga 1.397.
” Informasi ini dikirimkan pertama kali ke Hot Info tanggal 29 Mei 2017. Untuk mendapatkan informasi ini secara Real Time, anda bisa mendapatkan info berlangganan di sini “
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market