Pengendalian resiko adalah hal yang mutlak dilakukan oleh seorang trader, kita harus selalu menjaga agar modal kita cukup terlindungi jika hasil analisa kita salah, karena sebagai seorang trader kita mencari uang dengan menggunakan uang. jika modal kita habis bagaimana caranya kita bisa trading lagi?
Usahakan agar dalam setiap transaksi kita bisa mengambil risk yang seminimal mungkin dengan target gain seoptimal mungkin , jangan sampai membiarkan loss kecil semakin berkembang menjad loss besar, jauh lebih mudah untuk mengembalikan kerugian 10% daripada kerugian 30%. Jika kita loss 10% kita harus gain 11% supaya bisa kembali ke modal awal kita, tapi jika kita loss 30% kita harus gain 43% supaya bisa kembali ke modal awal, loss 50% kita harus gain 100% untuk bisa menutupinya.
BEBERAPA CARA PENGENGALIAN RISK
1. EQUAL-PORTIONS MODEL
kita membagi total modal kita menjadi beberapa bagian yg sama besar, misalnya modal kita 100 juta, kita membagi menjadi 8, artinya untuk setiap transaksi kita menggunakan 12.5 juta untuk 1 jenis saham, kekurangan model ini adalah kita tidak memperhitungkan resiko individual dari saham yg kita beli, karena ada saham yang gerakannya sangat liar, dan ada saham yg gerakannya moderat
2. CAPITAL ALLOCATION MODEL
Pertama-tama kita harus mengenali karakteristik trading kita, apakah kita termasuk orang yg berani mengambil resiko tinggi atau orang yang moderat, setelah kita mengenal style trading kita, kita akan membagi modal sesuai dengan risk tolerance kita, misalkan anda adalah orang yg berani mengambil resiko, kita bisa membagi menjadi 60% modal dialokasikan untuk saham yg beresiko tinggi, 30% untuk saham yg swingnya moderat, 10% untuk saham yg defensif, penentuan besaran alokasi modal ini kembali kepada karakter anda masing2
3. PERCENTAGE RISK MODEL
dalam model ini terlebih dahulu kita menentukan berapa % alokasi risk yang berani kita ambil dari total modal kita, misalkan modal kita 100 jt, dan kita mengambil risk 1%, artinya dalam setiap trade, jika kita terpaksa cut loss, maka kita akan rugi 1 jt ( 1% * 100 jt)
4. DYNAMIC RISK
Ini adalah variasi dari percentage risk, modifikasi dari model no.3 intinya tetap sama, tapi perbedaannya ada pada besaran risk yang diambil, jika pada no 3 risk yang diambil adalah tetap untuk setiap trade, jika anda telah menetapkan mengambil risk 1%, maka untuk semua trade, risk anda akan selalu sama.
Dalam dynamic risk, kami berusaha untuk memasukkan juga faktor2 lain dalam proses perhitungan risk, diantaranya:
a.Kondisi market secara keseluruhan ( semakin bullish market, maka kita bisa mengambil risk lebih besar demikian pula sebaliknya jika market jelek kita akan berusaha agar membeli sesedikit mungkin)
b.Performance dari 5 transaksi terakhir, jika kita sedang berada dalam winning streak, kita akan mengambil risk lebih besar, tapi jika dalam 5 transaksi terakhir kita kebanyakan adalah loss melulu, risk harus lebih kecil. dalam kondisi losing streak kita harus selalu mengurangi bobot pembelian.
c.Karakteristik individual saham, saham yang swingnya jelas, gampang diikuti, termasuk dalam elite team, bisa kita beli lebih banyak, tapi untuk saham yg memberi sinyal entry tapi selama ini swingnya susah diikuti, kita bisa tetap beli tapi harus lebih sedikit.
d. Kualitas sinyal entry, kadang sinyal yang dihasilkan oleh system kita belum searah, jika anda menggunakan beberapa indicator , mungkin ada indicator yang memberi sinyal buy, tapi indicator lain malah memberikan sinyal sell, jika keadaan seperti ini kita harus mengurangi bobot pembelian, tapi jika semua sinyal indicator searah maka kita bisa membeli lebih banyak.
Semua faktor tersebut diberikan bobot dalam poin, sebelum entry kita akan memperhitungkan semuanya, dan total dari poin tersebut akan menjadi dynamic risk (DR) kita, yang akan digunakan untuk menghitung berapa lot yg sebaiknya kita beli. sehingga untuk masing-masing saham akan berbeda DR nya, semakin aman sebuah saham, DR nya akan semakin besar, yang artinya kita bisa beli semakin banyak.
contoh format rekomendasi : beli TLKM 15.000 CL 14150 DR 0.6
Source : jsxtrader.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Dear Creative Trader, mau tanya di point 2 diatas, contoh saham yang beresiko tinggi, saham yang swingnya moderat,saham yang defensif, contohnya saham apa aja yang masuk kategori saham tsb…?
Trims sebelumnya