Banyak investor tahu bahwa saham adalah salah satu investasi yang memiliki perkembangan yang cepat dibandingkan perubahan tingkat inflasi. Ini benar, itu mengapa banyak orang yang berinvestasi di saham, baik berupa reksa dana, dana yang biasa diperdagangkan di bursa (ETFs) atau instrumen lainnya. Investasi dengan saham dapat dibagi menjadi 2 cara, yaitu dengan melihat Pertumbuhan atau Nilai suatu perusahaan.
Growth Investing, yaitu strategi investasi dimana dalam pemilihan instrumen keuangan atau produk investasi yang didasarkan pada tingkat pertumbuhannya yang di atas rata-rata meski secara valuasi, bisa saja harga instrumen keuangan atau produk investasi tersebut sudah relatif mahal. Investor dengan orientasi pertumbuhan mencari perusahaan dengan laju pertumbuhan di atas rata-rata kompetitornya. Ketika para pemodal mengharapkan peningkatan laju pertumbuhan, umumnya harga saham akan naik. Kebanyakan investasi yang berorientasi pertumbuhan lebih agresif daripada investasi yang berorientasi nilai, dan dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
Sementara itu, investasi yang berorientasi nilai lebih fokus pada kriteria kuantitatif misalnya analisis nilai aset perusahaan, arus kas, dan proyeksi sekarang untuk laba di masa mendatang. Investor akan mencari saham yang diperdagangkan dibawah nilai wajar. Dengan harapan seiring berjalannya waktu, investor mengharapkan nilai dari perusahaan tersebut akan semakin meningkat melewati batas wajar. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kekeliruan dalam estimasi nilai.
[tabs type=”horizontal”][tabs_head][tab_title]Growth[/tab_title][tab_title]Value[/tab_title][/tabs_head][/tabs]
Jadi, saat akan berinvestasi di instrumen saham, mana yang lebih baik? Mempertimbangkan Pertumbuhan atau Nilai? Dalam memilih produk investasi, kita memerlukan strategi dalam memilih produk, bukan saja untuk memperoleh keuntungan, namun bagaimana cara kita mencapainya dan apakah kita nyaman dengan cara tersebut. Kita sudah mengetahui, produk investasi yang memberikan keuntungan akan berbanding lurus dengan resiko yang didapatkan.
Untuk meminimalisir kerugian yang akan kita dapatkan, kita bisa melakukan diversifikasi, yaitu usaha penganekaragaman jenis investasi yang dilakukan oleh seorang investor untuk memaksimalkan keuntungan sehingga pendapatan keuntungan dari investasi bisa lebih stabil, ini dilakukan seorang investor untuk meminimalisir resiko kemungkinan salah satu instrumen investasi mengalami kerugian, masih ada instrumen investasi lain yang bisa menutupi kerugian. Diversifikasi investasi ini biasa dicatat dalam portofolio investasi untuk memudahkan.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market