Perusahaan pertambangan asal Australia-Inggris, Rio Tinto Plc, menjual aset tambang batubara Mount Pleasant kepada MACH Energy Australia Pty Ltd, yang dikendalikan Grup Salim. Nilai penjualan sekitar US$ 224 juta plus royalti.
Mount Pleasant merupakan tambang batubara yang terletak di kawasan Hunter Valley, New South Wales, Australia. Tambang ini memilki cadangan berharga sebanyak 474 juta ton. “Kami percaya Mount Pleasant dapat memiliki masa depan yang positif di bawah pemilik baru, dengan prioritas pengembangan dan alokasi modal yang berbeda,” kata Copper & Coal Chief Executive Rio Tinto Jean-Sebastien Jacques dalam keterangan resmi, Rabu (27/1).
Aksi divestasi tersebut merupakan rangkaian dari aksi Rio Tinto melepas aset tambangnya sejak 2013. Nilai divestasi perseroan telah mencapai US$ 4,7 miliar. Sebagai informasi, Rio Tinto mengelola tiga operasi tambang batubara Coal & Allied, yang mencakup Mount Thorley Warkworth, Hunter Valley Operations, dan Bengalla.
Tahun lalu, Rio Tinto menjual 40% kepemilikan sahamnya pada perusahaan patungan di Australia, Bengalla, kepada New Hope Corporation Ltd senilai US$ 606 juta. Dengan demikian, perseroan telah menjual aset tambang Coal & Allied hingga US$ 830 juta. “Perjanjian dengan nilai lebih dari US$ 800 juta dalam penjualan aset ini memberikan nilai yang signifikan kepada pemegang saham. Mereka mendapatkan royalti dari Mount Pleasant,” kata Jacques.
Adapun Rio Tinto dan Grup Salim menargetkan transaksi jual beli Mount Pleasant rampung pada kuartal II-2016. Transaksi ini tengah menunggu izin dari pemerintah setempat serta restrukturisasi tambang Coal & Allied.
Adapun perjanjian tersebut meliputi pembayaran pada saat penyelesaian transaksi senilai US$ 83 juta. Lalu, Grup Salim akan melakukan dua pembayaran ditangguhkan tanpa syarat masing-masing senilai US$ 58 juta, yang disetor pada 8 dan 16 bulan setelah penyelesaian. Selanjutnya, Grup Salim juga melakukan pembayaran bersyarat senilai US$ 25 juta.
Lebih jauh, royalti akan dibayarkan ketika harga batubara mencapai US$ 72,50 per ton. Harga tersebut cukup jauh dibanding saat ini yang masih bertengger di kisaran US$ 47 per ton.
Sesuai rencana, Rio Tinto bakal menggunakan hasil penjualan tambang untuk keperluan umum perseroan. Proyek Mount Pleasant memiliki aset bruto sebesar US$ 144 juta, dan tidak menghasilkan keuntungan per Juni 2015.
CAB Cakaran
Dengan pembelian aset batubara ini, Grup Salim tercatat semakin agresif dalam melakukan aksi akuisisi. Saat ini, Grup Salim dalam proses membeli 9,1% saham perusahaan peternakan asal Malaysia, CAB Cakaran Corp Bhd, senilai 31,18 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 99 miliar.
CAB Cakaran akan melangsungkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau non-preemptive rights issue sebanyak 15 juta saham baru pada harga 2,07 ringgit Malaysia per saham. Harga saham CAB Cakaran yang diterbitkan tergolong premium.
Harga itu mencerminkan 26,22% dari harga saham perseroan akhir pekan lalu. CAB Cakaran telah sepakat dengan anak usaha Grup Salim, Plant Wealth Holdings Ltd, untuk menjalankan transaksi tersebut. Plant Wealth Holdings merupakan anak usaha KMP Investments Pte Ltd, yang 67% sahamnya dikuasai oleh Grup Salim.
Nantinya, CAB Cakaran akan menggunakan dana hasil non-preemptive rights issue untuk membayar sebagian utang. “Kami akan menggunakan dana itu untuk mengurangi utang perseroan dari sebelumnya sebesar 193,13 juta ringgit Malaysia pada September menjadi 183,13 juta ringgit Malaysia,” jelas manajemen CAB Cakaran dalam keterangan resminya, baru-baru ini.
Lebih lanjut, manajemen CAB Cakaran menjelaskan, melalui transaksi tersebut, aset bersih perseroan juga akan meningkat dari sebelumnya sebesar 184,17 juta ringgit Malaysia per September menjadi sebesar 245,89 juta ringgit Malaysia.
Selain membayar sebagian utang, dana hasil transaksi akan digunakan unuk menambah modal kerja CAB Cakaran. Dana tersebut menguntungkan karena tidak terdapat bunga, sehingga perseroan mampu memanfaatkan dana kas unuk re-investment atau kegiatan operasional perseroan lainnya.
Sebelumnya, CAB Cakaran menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan KMP Private Ltd. Kedua perusahaan menjajaki pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) di bisnis pakan ternak (poultry) di Indonesia. MoU tersebut diteken pada 6 Desember 2015.
KMP merupakan perusahaan investasi asal Singapura. Perusahaan ini menaungi investasi perusahaan Grup Salim di sektor pangan, agribisnis, distribusi, retail, serta fast moving consumer goods.
Sumber: Berita Satu
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God