Keputusan PT United Tractors Tbk (UNTR) memasuki bisnis pembangkit listrik membawa secercah harapan terhadap kinerja keuangan dalam jangka panjang. Keputusan itu secara tidak langsung akan mendongkrak bisnis kontraktor dan pertambangan batubara perseroan yang bisa berdampak positif bagi kinerja keuangan United Tractors.
United Trators sebelumnya telah membentuk konsorsium menggandeng perusahaan asal Jepang Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc memasuki bisnis pembangkit listrik berkapasitas 2.000 megawatt (MW) di Jawa Tengah. Konsorsium ini sudah menyepakati pengembangan proyek Tanjung Jati B Pembangkit tenaga listrik batubara unit 5 dan 6 pada 21 Desember 2015.
Ketiga perusahaan (sponsor) telah menandatangani perjanjian pengikatan jual bei listrik (PPA) dengan PT Perushaan Listrik Negara (PLN). Konsorsium juga bakal mengoperasikan dan memelihara dua pembangkit listrik itu dan memasok lisrik kepada PLN untuk periode 25 tahun, terhitung sejak dimulainya operasi komrseial dua pembangkit listrik tersebut.
“Proyek pembangkit listrik Tanjung Jati akan membawa efek berganda (multiplier effects) bagi United Tractors dalam jangka panjang,” tulis analis RHB OSK Securities Hariyanto Wijaya dalam risetnya, baru-baru ini.
Proyek pembangkit listrik yang menelan dana sekitar US$ 4 miliar tersebut, menurut dia, bakal berdampak positif terhadap bisnis konstruksi perseroan melalui anak usahanya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Acset diyakini akan mendapatkan kontrak pembangunan pembangkit tersebut. Apalagi, perseroan sudah berpengalaman dalam pembangunan Tanjung Jati unit 2 dan 4.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market