Pada hari pertama perdagangan pasca libur lebaran kemarin IHSG langsung dibuka terkoreksi signifikan hanya dalam waktu 1 jam pertama perdagangan sesi 1 kemarin indeks sudah terkoreksi lebih dari 2%, penurunan tersebut memang sudah dapat diprediksi sebelumnya, seperti ulasan kami kemarin pagi penyebab kejatuhan IHSG kemarin lagi-lagi disebabkan karena aksi jual besar-besaran investor asing di IHSG.
Aksi jual besar-besaran sudah dimulai pada hari terakhir perdagangan sebelum libur lebaran dimana ketika pada investor lokal sudah mengalihkan fokusnya ke masa libur panjang, investor asing secara tiba-tiba melakukan aksi net sell yang luar biasa besar, pada hari Jumat sebelum libur tersebut investor asing melakukan aksi jual sebesar 2.4 Triliun, sebagai catatan aksi jual tersebut adalah net sell harian terbesar sejak tahun 2017.
Seperti kita ketahui aksi jual massive investor asing umumnya dilakukan lebih dari 1 hari, dan itulah yang terjadi dalam perdagangan kemarin, ketika investor lokal masih berada dalam suasana lebaran di hari pertama bursa, investor asing langsung melanjutkan aksi massive sellingnya, dan pada perdagangan kemarin IHSG kembali terkoreksi 1.8% dengan Net Sell asing sebesar 1.9 Triliun dalam 1 hari.
Jadi secara total net sell asing dalam 2 hari terakhir sudah sebesar 4.3 Triliun, jumlah tersebut adalah jumlah yang luar biasa besar, dalam sejarah net sell 2 hari ini berada di peringkat kedua, hanya kalah pada net sell 2 hari di akhir tahun 2016 lalu, sebagai catatan pada periode tersebut IHSG turun lebih dari 8% dalam 2 hari.
Dalam grafik di pergerakan dana asing di atas kita bisa melihat betapa besarnya aksi jual asing dibanding aksi jual asing di hari-hari lainnya sepanjang tahun 2018 ini. Guyuran investor asing dalam 2 hari terakhir ini seperti menyiramkan 1 galon air untuk mematikan api lilin.
Jika anda masih ingat di akhir bulan Mei lalu IHSG sempat berada dalam kondisi cukup kondusif karena investor asing sempat melakukan aksi beli dalam beberapa hari, hasilnya pun langsung terlihat secara instan, dimana IHSG langsung naik dari 5.700an ke 6.100an, namun inflow tersebut perlahan-lahan padam di karena di akhir bulan Mei dan awal Juni kemarin investor asing memutuskan untuk kembali jualan, dan guyuran investor asing dalam 2 hari terakhir ini langsung mengguyur semua harapan bahwa investor asing sudah mulai masuk ke dalam fase akumulasi di IHSG.
Efek dari net sell besar-besaran tersebut cukup jelas, IHSG berpotensi kembali turun ke bawah level terendahnya tahun ini searah dengan level Foreign Flow dan Foreign Action IHSG yang sudah berada di level terendahnya sepanjang tahun. Sebagai investor lokal kita hanya bisa pasrah dan ikut keluar dari market, jika kita memang sudah sempat masuk memanfaatkan momentum inflow asing bulan Mei lalu.
Sebagai investor lokal yang fokus mengikut pergerakan investor asing, sekarang strategi kita adalah kembali menunggu meredanya aksi jual investor asing, karena pada akhirnya kemana arah IHSG sepenuhnya diputuskan oleh investor asing. Kejadian 2 hari terakhir ini adalah salah satu contohnya, secara fundamental tidak ada yang berubah dengan kondisi ekonomi Indonesia, namun karena asing memutuskan untuk kembali menurunkan IHSG, dengan aksi jualan mereka, maka IHSG tidak punya pilihan selain turun, dan selama aksi jual seperti 2 hari terakhir masih berlansung IHSG akan terus turun.
Dalam waktu dekat IHSG berpotensi kembali turun menuju level 5.750, dan dalam 1-2 minggu kedepan bukan mustahil indeks kita sudah berada di bawah level 5.700, bagi anda yang sudah terbiasa dengan kondisi ini, dan mau memanfaatkan momentum mark up investor asing, saran kami lebih baik menunggu sampai IHSG turun di hari ketiga, jadi anda bisa mulai melakukan buy on weakness hari ini, jika IHSG kembali turun signifikan, atau menunggu sampai besok.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God