Pergerakan saham-saham Bakrie Group sepanjang bulan Februari ini benar-benar sesuai dengan prediksi kami sepanjang bulan ini. Pada tanggal 2 Februari lalu kami merilis artikel yang mengatakan bahwa kami melihat Bandar sudah mulai melakukan Profit Taking di saham BUMI, dan kecuali ada perubahan aksi signifikan dari aksi investor ritel yang pada saat itu sedang euforia untuk membeli saham BUMI karena percaya harganya akan naik ke 900an, maka besar kemungkinan harga saham ini akan terus bergerak turun.
Sayangnya meskipun sudah dibaca ribuan investor, efek dari artikel yang kami rilis tersebut hanya berlansung selama 2 hari saja dimana terlihat ada aksi jual para investor ritel di saham ini. Setelah itu tingginya volatilitas harian saham ini, dan begitu banyaknya para praktisi saham yang merekomendasikan saham ini membuat para investor ritel kembali memborong saham ini, dengan jumlah yang jauh lebih besar dari aksi jual sebelumnya.
Saat ini harga saham BUMI sudah berada di level 362, sudah turun 23% du banding harga saat dirilisnya artikel tersebut, investor mulai panik dan hari semakin banyak investor yang menghubungi kami menanyakan nasib saham ini kedepan, karena sudah dalam posisi nyangkut cukup tinggi.
Bukan cuma BUMI, saham anak-anak Bakrie Group juga kami prediksi turun, pada tanggal 8 Februari lalu kami merilis artikel : Inikah Awal Kejatuhan Anak-Anak Bakrie Group ?
Pada paragraf terakhir dalam artikel tersebut kami menulis :
Bagi kami pertanyaan yang tersisa adalah sampai kapan fase distribusi ini akan berakhir, apakah sampai harga-harganya kembali ke 50 atau hanya merupakan profit taking sesaat untuk kembali mengumpulkan dana segar yang nantinya dipakai untuk mengerek harga saham-saham ini ke level tertinggi barunya tahun ini. Yang pasti kami hanya akan kembali tertarik di saham ini setelah aksi distribusi yang terjadi saat ini berakhir, dan aksi akumulasi yang besar kembali datang.
Dan seperti biasa, artikel tersebut juga mengundang banyak respon negatif di berbagai media sosial, dan forum saham, karena memang pada saat itu anak-anak Bakrie Group sedang hot-hotnya, bahkan pada hari dimana artikel tersebut dirilis beberapa saham tersebut sempat naik sampai 20% menyebabkan euforia, di berbagai forum saham yang kami pantau.
Namun seperti kita ketahui hanya 1 1/2 minggu pasca dirilisnya artikel tersebut beberapa anak Bakrie Group sudah berada di level 50an. Fase euforia sudah berubah ke fase desperado, mimpi indah yang sempat terbangun berharap saham-saham tersebut naik mengejar induknya BUMI, sudah berubah menjadi ketakutan akan kembali parkirnya saham-saham ini di harga 50.
Inilah pertanyaan terbesar untuk Bakrie Group saat ini, terutama bagi mereka yang sudah terlanjur dalam posisi nyangkut pada saham-saham ini : Inikah Akhir Perjalanan Saham-Saham Bakrie Group atau penurunan saat ini hanya merupakan aksi profit taking BANDAR, namun ketika sudah terkumpul keuntungan yang cukup besar mereka akan kembali ‘memainkan’ saham-saham Group ini.
Seperti kami katakan setelah merilis artikel terakhir mengenai Anak-Anak saham Bakrie Group, untuk beberapa waktu kedepan kami akan memilih untuk tidak banyak ‘menggangu’ pergerakan Bandar ini, karena satu hal yang mungkin tidak banyak diketahui para pembaca setia kami, bahwa kami di sini tidak ingin menjadi musuhnya bandar, kami hanya berusaha menjadi Follower dari Bandar yang kami percaya memiliki kekuatan untuk menggerakan harga.
Jadi jika Bandar yang kami ikuti mengalami kerugian, besar kemungkinan kami juga akan mengalami kerugian, jadi kami selalu berusaha untuk berada di satu titik dimana kami dapat membantu para pembaca setia kami untuk bisa survive dan memperoleh keuntungan di pasar modal, namun kami juga akan berusaha agar tulisan-tulisan kami tidak terlalu menggangu pergerakan Bandar yang sedang menggerakan saham yang bersangkutan.
Itulah sebabnya sepanjang minggu lalu ketika saham-saham Bakrie berguguran, kami lebih memilih untuk tidak merilis analisa apa pun di website kami, karena kami merasa sudah memberikan ‘warning’ pada para investor ritel sebelum jatuhnya saham ini, dan tidak ingin menggangu pergerakan Bandar yang sedang melangsungkan aksi profit taking mereka setelah bekerja keras selama lebih dari 1 bulan di saham anak-anak perusahaan Bakrie Group.
Related : Anda bisa mempelajari cara mendeteksi pergerakan Bandar dan bagaimana cara mengikutinya, dalam Workshop Bandarmologi yang akan kami adakan di Bandung (25-26 Feb 2017), daftarkan diri anda dan lihat jadwal di kota lainnya disini.
Hari ini pun kami hanya akan memberikan beberapa fakta yang menurut kami dapat membantu rekan-rekan Investor Ritel untuk memprediksi arah pergerakan harga saham-saham Bakrie Group kedepan :
- Dalam 1 1/2 minggu terakhir ada distribusi besar-besaran di anak-anak perusahaan Bakrie Group anatara lain UNSP, ENRG, BRMS, DEWA dan ELTY. seperti kami bahas di LINE OFFICIAL kami sepanjang minggu lalu, aksi profit taking Bandar ini terjadi di tengah tingginya volatilitas harga, baik ketika harga sahamnya sedang naik atau turun.
- Sampai 2 hari terakhir di minggu lalu, kami melihat distribusi masih terus berlangsung, dan 2 saham yang harganya sudah di 50 adalah 2 saham yang paling banyak di distribusi dalam 2 hari terakhir. Menurut perhitungan kami BANDAR sudah memperoleh keuntungan yang besar, di hampir semua saham-saham yang kai sebut di atas, hanya saham ELTY yang harganya harus ‘dijaga’ jika BANDAR ingin terus melakukan aksi profit taking karena seperti kami bahas sebelumnya sempat ada akumulasi di saham ini pada tanggal 8 Februari lalu.
- Dalam beberapa hari terakhir kejatuhan saham BUMI, kami tidak melihat adanya aksi distribusi di saham ini, melalui system BANDARMOLOGI PRO yang kami ciptakan dan bisa dilihat pada grafik di atas bahwa kepemilikan broker-broker ritel justru turun cukup drastis dalam 2 hari terakhir, hal ini mengindikasikan bahwa sudah terjadi aksi cut loss oleh para investor ritel di saham BUMI, seperti pembelian investor ritel sebelumnya dilakukan ketika harga BUMI di kisaran 440 – 490, dan terlihat di cut loss ketika harga BUMI turun ke bawah level 400.
- Dari pantauan kami di berbagai media sosial dan forum saham, popularitas saham -saham group ini masih sangat tinggi, dan meskipun kepanikan memang sudah menyebar pasca jatuhnya saham Bakrie dalam seminggu terakhir, namun kami melihat kepanikan tersebut dapat kembali ‘dirubah’ menjadi euforia jika harga saham-saham group ini kembali bangkit minggu ini. Dalam teori Bandarmologi kondisi seperti saat ini masih sangat mungkin dimanfaatkan oleh para Bandar untuk terus terus beraksi dan mempermainkan emosi para Investor Ritel dengan cara mebuat harga saham ini terus menari-nari dalam beberapa waktu kedepan, sambil terus melanjutkan aksi distribusi mereka.
KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya meskipun kondisi sudah jauh berubah, dibandingkan dengan bulan lalu, namun potensi harga saham-saham Group ini untuk rebound dalam jangka pendek masih cukup besar, jika memang terjadi kenaikan harga kemungkinan tidak akan mencapai level tertinggi sebelumnya lagi, namun masih bisa dimanfaatkan untuk para investor yang sudah sepat jualan di harga atas untuk kembali ber-spekulasi, atau bagi mereka yang nyangkut untuk bisa keluar dari saham-saham ini.
Bagaimana Nasih Para Trader Lain si saham Bakrie Group ? Ikuti voting dan lihat hasilnya disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Saya senang sekali dengan penjelasan ny. Minggu lalu ada artikel dengan kata2 hati2 bandar ini bisa membaca pergerakan anda. Bisa diulas secara detail ke email saya pribadi memang saya investor retail menggunakan mnc sekuritas / EP. Tks. GBU