Kemarin Indeks China kembali turun 7%, tadi malam Dow Jones futures sempat berada di kisaran +3.3% malah ditutup turun di level 1.29%, pembalikan arah Dow Jones sebesar 645 point yang terakhir terjadi di masa krisis di tahun 2008.
Pemerintah Indonesia yang sebelumnya seakan-akan acuh dengan penurunan IHSG tiba-tiba bertindak cepat, mencanangkan program buyback saham BUMN senilai 10T. Peraturan auto reject bawah juga dirubah untuk mencoba menahan penurunan lanjutan IHSG.
Ketakutan akan terjadinya kejatuhan seperti tahun 2008 lalu terlihat semakin nyata, benarkah ini baru awal dari kejatuhan bursa dunia, simak ulasannya pada slide-slide selanjutnya.
DOW JONES
Volatilitas indeks Amerika seperti yang terjadi tadi malam adalah ciri-ciri yang kuat bahwa Bursa Amerika sudah berada dalam masa kiris, beberapa penurunan Dow Jones yang terjadi dalam 1 minggu terakhir sangatlah besar dan hanya bisa dibandingkan dengan kejatuhan Market Amerika di tahun 2008 lalu.
Melihat masih tingginya level Dow Jones saat ini setelah melalui 6 tahun masa bullish membuat banyak analis memperdiksikan bahwa penurunan ini hanya merupakan awal dari masa bearish yang jauh lebih panjang dan dalam.
Secara Technical penurnan indeks Amerika saat ini sudah mendekati supportnya di MA200 (pada grafik weekly) seperti dapat dilihat pada chart di atas. Penunan yang berhasil menembus level MA200 pada grafik weekly hanya pernah terjadi di masa krisis 2008, dan beberapa kali terlihat menjadi support dan resisten dari trend jangka menengah Dow Jones. Jika tidak ada perubahan signifikan pada kondisi indeks dunia makan Dow Jones kemunkinan akan menembus support tersebut pada dalam minggu ini atau minggu depan, jika hal itu terjadi maka secara technical bisa dikatakan Market Amerika sudah masuk ke dalam masa krisis.
Berikut ini adalah grafik intraday bursa Dow Jones kemarin menunjukan besarnya volatilitas yang terjadi dalam perdaganan terakhir, indikasi lain yang mengindikasikan bahwa Dow Jones sudah kembali ke masa krisis.
SHANGHAI COMPOSITE
Ada dau sudut pandang dalam melihat pegerakan bursa China :
Pertama : Bursa Saham China menunjukan bahwa Ekomomi China secara kesuluruhan berada dalam masalah besar, penurunan Index Shanghai lebih dai 40% dari level tertingginya menunjukan seberapa buruk outlook terhadap kondisi ekonomi China saat ini.
Asumsi ini didukung oleh adanya beberapa kebijakan masa darurat yang dilakukan pemerintah China dalam 1 bulan terakhir, termasuk intervensi besar-besaran terhadap penutunan indeks negaranya Kejatuhan indeks ini dalam 2 hari terakhir menunjukan seberapa besar kekhawatiran investor saat ini sehingga intervensi besar-besaran yang dilakukan pemerintah dalam sebulan terakhir pun gagal menahan indeks terjun bebas.
Sudut pandang ini menunjukan dengan jelas bahwa China sudah masuk dalam masa krisis penurunan indeks lebih dari 7% dalam 2 hari berturut-turut adalah indikasi yang sangat kuat satu negara berada dalam masa krsisi.
Kedua : Jika kita melihat grafik indeks Shanghai tahun ini, kita bisa melihat bahwa saat ini indeks China sebenarnya baru turun 10% jika dibandingkan dengan pembukaannya di awal tahun.
Artinya kinerja indeks tahun 2015 sebenarnnya jauh lebih baik dari indeks-indeks utama dunia termasuk Dow Jones dan juga IHSG, dari sudut pandang ini bisa dikatakan kondisi China sebenarnya masih lebih baik dibandingkan dengan kondisi di Amerika dan Indonesia.
Jika kita menggunakan sudut pandang ini kejatuhan yang terjadi di indeks China lebih disebabkan karena bubble yang pecah di indeks China, kenaikan sebebsar 50% di awal tahun 2015 ini menunjulan bahwa index Shanghai Composite di awal tahun sudah masuk dalam masa bubble dan bubble tersebut pecah dalam semester kedua tahun ini membuat indeksnya kembali turun. Kejatuhan harga setelah terjadinya bubble adalah sesuatu yang normal di bursa saham, jadi bisa dikatakan dari sudut pandang ini koreksi yang terjadi di Bursa China masih merupakan sesuatu yang normal.
KESIMPULAN
Koreksi yang terjadi di IHSG saat ini bukanlah koreksi yang normal, resiko penurunan lanjutan masih cukup besar. Apakah market dunia sudah masuk ke dalam masa krisis saat ini masih merupakan perdebatan, namun yang pasti jika market dunia masuk ke dalam masa krisis koreksi saat ini hanya merupakan awal dari penurunan yang lebih dalam.
Jika Market Dunia tidak jadi masuk ke dalam masa krisis pun belum terlihat adanya potensi perubahan trend jangka pendek, strategi terbaik untuk saat ini adalah menunggu.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market