Sepanjang kuartal 2 2017 publik di sibukkan dengan pilkada DKI Jakarta yang terbilang cukup panas. Banyak peristiwa yang terjadi sepanjang masa kampanye maupun masa setelah pilkada, salah satu yang menyita perhatian adalah aksi berjilid yang dilakukan oleh gabungan beberapa organisasi masyarakat.
3 Bulan berlalu, banyak cerita yang tertinggal dari rangkaian aksi tersebut. Salah satunya adalah aksi boikot yang ditujukan kepada PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) atau yang produknya kita kenal dengan sari roti. Aksi boikot ini berawal dari adanya beberapa gerobak sari roti yang menggratiskan produk sari roti sebagai bentuk dukungan terhadap aksi tersebut, namun ternyata aksi menggratiskan roti tersebut tidak diketahui dan tanpa seijin ROTI. Akhirnya ROTI membuat klarifikasi di website resminya dengan inti tidak terlibat dalam pembagian produk sari roti tersebut. Namun klarifikasi tersebut justru membuat Sari Roti diboikot oleh sejumlah ormas masyarakat.
Retur Penjualan Naik 100%
Aksi boikot ini ternyata menjadi batu sandungan sendiri bagi kinerja perusahaan, terutama pada Kuartal 1 2017. Untuk menganalisa efek dari boikot ini serta bagaimana analisa mengenai kondisi terkini kami membagi tabel presentase tingkat pengembalian produk terhadap pendapatan menjadi 3 bagian seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
1. 3 Bulan Setelah aksi Boikot (Des ’16 – Feb ’17)
Pada masa ini telihat terjadi trend penurunan pendapatan perusahaan secara berturut-turut. Selain karena indeks kepercayaan yang saat itu turun penurunan ini juga diduga dampak dari aksi boikot yang terjadi karena aksi pada awal Desember 2016. Namun yang menarik seiring dengan penurunan trend terjadi penurunan presentase retur barang, hal ini bertolak belakang dari Efek yang seharusnya terjadi karena efek boikot karena logikanya jika memang di boikot maka tingkat pengembalian produk akan ikut naik.
Dari beberapa info yang kami dapat kemungkinan penurunan tingkat retur ini disebabkan oleh adanya sekelompok masyarakat yang merasa empati dan berusaha membantu dengan membeli produk sari roti dengan tujuan membantu pedagang roti keliling, tentu hal ini membantu pendapatan ROTI untuk tidak turun lebih dalam.
2. Periode Menjelang Pilkada (Mar ’17 – Jun ’17)
Pada periode ini kondisi politik semakin tegang menjelang pilkada yang akan dilaksanakan pada pertengahan April. Pada periode Maret hingga Mei penjualan kembali stabil, hal ini disebabkan karena meningkatnya indeks kepercayaan konsumen dari periode sebelumnya. Namun pada bulan Juni indeks kepercayaan konsumen turun cukup drastis dari level 125.9 ke level 122.4, selain itu faktor bulan puasa pun menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap produk sari roti pun ikut turun yang ini berdampak pada menurunnya penjualan pada bulan Juni 2017.
3. Periode Pasca Puasa (Jul ’17)
Pada periode ini terlihat indeks kepercayaan konsumen kembali naik, selain itu daya beli masyarakat pun kembali naik pasca bulan puasa sepanjang bulan Juni lalu. Hal ini tercermin dari penjualan bulanan yang kembali naik, selain itu tingkat pengembalian produk pun kembali ke level 15,5%. Nampaknya pada periode ini masyarakat sudah mulai melupakan aksi boikot sehingga penjualan pun diharapkan akan kembali stabil bahkan naik untuk sisa tahun 2017 ini.
Aksi Ekspansi yang Tertutup Aksi Boikot
Dibalik aksi boikot yang membayangi penjualan ROTI sepanjang semester 1 2017 ternyata ada beberapa aksi ekspansi dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun untuk tahun 2017 ROTI berencana melaunching 45 produk baru dengan tujuan untuk memenuhi setiap elemen masyarakat, dari data yang kami dapatkan per bulan Maret sendiri produk baru yang sudah diresmikan dan dijual kepasaran terdapat 4 jenis. Selain itu aksi lain yang dilakukan perusahaan adalah menambah jumlah rak di gerai minimarket. Dari peluncuran produk baru dan penambahan rak ini diharapkan awarness masyarkat akan produk sari roti meningkat, dan tentunya pendapatan diharapakan ikut naik. Namun sayangnya, kedua aksi ini tertutup oleh berita boikot.
Pergerakan Harga Saham ROTI
Pergerakan saham ROTI sepanjang periode boikot bergerak dalam trend sideways besar (Des ’16 – Apr ’17), dan puncaknya pada Mei hingga Juli harga saham ROTI terus turun tajam. Pada periode Mei hingga Juli sendiri saham ROTI telah turun sebesar 23%, salah satu penyebab penurunan ini adalah karena rencana perusahaan melakukan right issue, pada saat itu berita right isuee ini direspon negatif oleh pasar. hal ini menjadi sesuatu yang menarik mengingat secara fundamental sendiri ROTI tidak mengalami perubahan yang signifikan, selain itu aksi right issuenya pun untuk mendukung aksi ekspansi ROTI dalam membangun 5 pabrik baru di Indonesia dan Filipina. Untuk jadwal right issue sendiri rencananya akan dilaksanakan pada awal Oktober 2017 mendatang.
Pergerakan Bandar Disaham ROTI
Pada periode penurunannya pada periode Mei hingga Juli terlihat bandar melakukan distribusi yang cukup besar terhadap investor ritel, dari indikator yang kami miliki partisipasi serta kepemilikan investor retail terus naik sepanjang periode penurunan di saham ROTI. Namun pada periode pertengahan Juli hingga awal bulan September ini kami melihat adanya aksi buyback yang dilakukan bandar, terlihat investor retail pun terus jualan beriringan dengan naiknya harga saham ROTI.
Strategi di Saham ROTI
Saham ROTI sendiri sudah breakout dari trend turun jangka pendeknya disertai akumulasi bandar yang cukup konsisten. Selain itu alasan tidak adanya perubahan fundamental dari efek boikot ini menjadi alasan menariknya saham ROTI. Berdasarkan teknikal support dan resisten terdapat pada gambar chart, menjelang right issue biasanya fluktuasi harga akan terjadi, sebagai informasi harga pelaksanaan right issue berada pada range harga 1.200-1.300. Sedangkan untuk level harga ROTI saat ini di 1.235 sudah cukup menarik, mengingat resiko secara teknikal pun sudah terbatas karena tidak terlalu jauh dari titik supportnya.
Related: Jika anda tertarik untuk mempelajari bagaimana membaca pergerakan Bandar dan bagaimana memanfaatkannya untuk keuntungan anda dalam trading maupun berinvestasi, ikuti Workshop Bandarmologi Akhir Tahun yang dalam 3 bulan kedepan akan diadakan di JOGJA, SURABAYA, JAKARTA, dan secara ONLINE . Informasi lengkap dan pendaftaran klik disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market