Bagi sebagian besar investor ritel pergerakan IHSG pada hari jumat lalu mungkin seperti sebuat pergerakan yang sangat biasa bahkan cenderung membosankan. Pada perdagangan di akhir minggu lalu IHSG ditutup di level yang kurang lebih sama dengan level pembukaannya di pagi hari, sepanjang perdagangan pun IHSG hanya bergerak terbatas.
Namun kita semua tentunya tahu pergerakan harga bukanlah hal yang terpenting jika tujuan kita memprediksi kemana arah market selanjutnya, yang jauh lebih penting adalah apa yang menyebabkan pergerakan harga tersebut. Dan jika kita berbicara tentang IHSG sudah terbukti sejak lama bahwa tidak ada faktor yang lebih mempengaruhi pergerakan IHSG daripada pergerakan investor asing. Karena memang investor asingkah yang ‘bertugas’ memutuskan kemana arah IHSG kedepan.
Dan jika kita membahas mengenai pergerakan investor asing di IHSG, di balik pergerakan terbatas IHSG pada hari Jumat lalu, sebenarnya sedang terjadi sesuatu yang sangat special dari sudut padang Foreign Flow. Pada perdagangan hari Jumat kemarin investor asing tercatat melakukan pembelian sebesar 1.1 Trilun dalam satu hari.
Inflow tersebut adalah inflow terbesar di IHSG selama lebih dari 1 tahun terakhir, terakhir kali asing tercatat melakukan pembelian lebih dari 1 Trilyun dalam 1 hari terjadi di bulan Mei tahun 2017 lalu, sebagai catatan pada saat itu IHSG ada di level 5.700an dan 7 bulan setelah inflow tersebut IHSG naik 1000 point dan berada di kisaran 6.700 di awal tahun 2018.
Dalam Teori Foreign Flow kita mempelajari bahwa dalam sejarah IHSG, adanya Inflow lebih dari 1 T dalam 1 hari selalu menjadi indikasi yang sangat positif buat IHSG kedepan, dimana jika inflow ini terjadi di dalam fase distribusi atau fase transisi investor asing, inflow ini umumnya menjadi tanda awal berubahnya strategi Investor Asing di IHSG, dimana asing berubah dari fase distribusi ke fase akumulasi.
Dan karena pergerakan IHSG ditentukan oleh pergerakan investor asing, maka jika investor asing masuk ke dalam fase akumulasi maka IHSG bisa dipastikan akan naik sepanjang periode tersebut. Itulah sebabnya seperti bisa kita lihat dalam Grafik Foreign Flow IHSG dalam Sistem Foreign Flow Pro versi 2018 yang baru kami rilis minggu lalu, sistem ini akan secara otomatis memberika ‘warning’ ketika terjadi inflow di atas 1 T seperti bisa kita lihat dalam grafik di bawah.
Jika mempelajari lebih mendalam dari grafik Foreign Flow IHSG di atas, kita bisa melihat bahwa dalam 3 bulan terakhir indikator foreign flow IHSG masih hanya bergerak di kisaran sempit (bagian warna kuning pada grafik utama di atas) , hal ini menunjukan kalau memang dalam periode tersebut investor asing sedang dalam fase transisi dimana mereka hanya keluar masuk dari market dalam jumlah yang terbatas.
Di saat investor asing melakukan pembelian memang IHSG selalu bergerak naik, namun karena aksi pembelian tidak berlangsung lama dan disusul dengan aksi jual, maka ketika asing jualan IHSG pun jatuh lagi. Itu sebabnya seperti terlihat jelas di atas bahwa IHSG seperti sengaja dinaik-turunkan investor asing di kisaran 5.650 – 6.100 sejak pertengahan bulan July lalu seiring dengan asing yang hanya keluar masuk saja di level yang sama.
Melihat kondisi IHSG yang seperti ini justru membuat inflow di IHSG yang terjadi hari Jumat yang lalu menjadi sebuah titik terang buat kondisi IHSG saat ini, karena sejarah mengajarkan kita bahwa Inflow di atas 1 Triliun adalah indikasi yang kuat kalau Asing sudah atau akan masuk ke dalam fase akumulasi, artinya jika asing masuk ke dalam fase akumulasi yang panjang maka kenaikan IHSG pun bisa berlangsung dalam waktu yang lama dan signifikan juga. Bagi investor atau trader yang sudah paham mengenai analisa foreign flow, kita tentunya tahu kalau trading dalam fase akumulasi yang panjang adalah trading yang sangat menyenangkan karena ada puluhan saham yang dibandari asing yang akan naik puluhan persen, dan kita dengan mudah bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk menunggangi kenaikan harga yang dimotori oleh investor asing tersebut.
Tentunya untuk asing masuk ke dalam fase akumulasi tidak cukup hanya ada Inflow sebesar 1 T dalam 1 hari, dibutuhkan juga akumulasi yang konsisten meskipun jumlahnya tidak perlu sebesar Jumat lalu.
Dalam fase akamulasi asing umumnya akan melakukan akumulasi hampir setiap hari, dan di masa akumulasi tersebut IHSG mungkin bergerak naik mungkin juga turun sebentar (biasanya 1-2 hari). Akumulasi juga mungkin dilakukan ketika keluar berita baik atau justru berita buruk. Intinya selama asing secara konsisten melakukan akumulasi, itu artinya arah IHSG pasti akan menuju ke atas.
Dan Percayalah jika asing sudah terus memborong saham dan IHSG terus naik maka para analis-analis sekuritas tidak akan lagi heboh membahas mengenai perang dagang, atau nilai tukar rupiah. Karena kedua alasan tersebut hanya cocok ketika IHSG stagnan atau turun, jika IHSGnya naik maka mereka akan mencari pembahasan-pembahasan yang positif mengenai IHSG, meskipun di saat yang sama perang dagang belum mereda, atau Dollar di 15 ribu atau siapa tahu di 16 ribuan. Karena pada akhirnya IHSG digerakan oleh aksi investor asing, bukan oleh nilai tukar rupiah, apalagi berita perang dagang.
Jadi intinya inflow yang terjadi pada hari Jumat kemarin adalah Start yang sangat baik untuk IHSG, start yang jauh lebih baik daripada inflow-inflow jangka pendek yang sudah pernah terjadi 3 bulan terakhir. Namun untuk memengankan perlombaan start yang baik hanya sebagian dari kesuksesan, masih dibutuhkan inflow-inflow lanjutan dalam paling tidak seminggu kedepan untuk memberi kita keyakinan lebih bahwa asing sudah benar-benar masuk ke dalam fase akumulasi, setelah hal tersebut terkonfirmasi maka profit akan dengan sendirinya mendatangi rekan-rekan yang menggunakan sistem Foreign Flow.
Mari kita sama-sama berharap supaya kali ini investor asing benar-benar serius untuk kembali memborong saham-saham di bursa kita, dan membuat IHSG bukan hanya kembali ke level 6.000an bahkan bisa mendekati level 7.000an
Related: Dalam fase akumulasi asing akan ada puluhan saham yang digerakan oleh investor asing yang akan naik secara signifikan, bagi anda yang sampai saat ini belum memahami bagaimana cara mengikuti pergerakan investor asing, masih terbuka kesempatan anda untuk belajar secara mendalam mengenai bagaimana memanfaatkan pergerakan investor asing untuk keuntungan anda di market dalam Workshop Foreign Flow yang akan diadakan di Surabaya (6 Oktober 2018) dan Jakarta (13 Oktober 2018)
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
3 comments
Yes bagus sekali..inspiratif…
parlino51
oke, tapi intfow dan ouflow asing juga hampir seimbang.
Sangat membuka wawasan bagi para investor ritel kecil pemula seperti aku , Salam