Tebak-tebakan 2 Saham yang diakumulasi Bandar kemarin, mendapat respon yang luar biasa dari pembaca, viewers kami meningkat hampir dua kali lipat dari viewer rata-rata harian kami. Konsep rekomendasi hanya dengan menunjukan grafik tanpa menyebutkan nama saham tersebut ternyata cukup disukai oleh sejumlah pembaca.
Namun kami juga mendapat begitu banyak pertanyaan mengenai saham apakah yang kami posting tersebut, dan mengapa nama sahamnya harus di-rahasiakan.
Demi keadilan untuk para pembaca yang sudah susah payah mencari saham tersebut, kami tidak akan menjawab pertanyaan mengenai saham apa yang kami posting kemarin. Namun kami akan memberikan kisi-kisi tambahan yang dapat membatu rekan-rekan semua menemukan saham-saham tersebut :
1. Kedua saham tersebut bergerak naik dalam perdaganan kemarin.
2. Keduanya merupakan Emiten dengan kapitalisasi menengah dengan Market Cap di kisara 7-25 T
3. Ketiganya merupakan saham yang liquid dengan rata-rata transaksi harian lebih dari 15M
Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa harus dirahasiakan ?!
Jawabannya untuk mengurangi jumlah ‘penumpang’ gelap yang masuk ke dalam saham tersebut, hal ini penting karena Bandar Saham memiliki posisi yang berbeda dengan market ritel seperti kita.
Seperti kita ketahui sebagai investor ritel kita memiliki posisi yang bisa dibilang kecil dibandingkan jumlah saham atau jumlah Bid / Offer yang ada di market setiap harinya. Itu sebabnyna sering kali kita tidak menyadari bagaimana sulitnya menjadi Bandar.
Proses seorang investor ritel dalam mencari keuntungan umumnya seperti ini :
1. Membeli saham
2. Menunggu naik
3. Menjual dalam keadaan untung / rugi
Periode yang dibutuhkan untuk ketiga proses tersebut umumnya sangat tergantung, dengan seberapa lama saham yang kita beli naik. Sementara proses membeli atau menjualnya sendiri umumnya hanya memerlukan waktu kurang dalam 1 menit.
Namun kondisi yang berbeda akan dialami jika anda menjadi Bandar, karena untuk memperoleh keuntungan seorang Bandar harus menggerakan harga saham yang dimilikinya, dan untuk menggerakan harga di saham tentulah bukan proses yang gampang dan murah.
Bukan hanya itu berbeda dengan investor ritel, untuk seorang Bandar harga naik saja tidak cukup untuk memperoleh keuntungan, karena setelah harganya naik, market maker harus bisa menjual sahamnya ke market tanpa membuat harganya kembali turun, atau paling tidak menjaga agar harganya tidak turun di bawah modal akumulasi yang mereka lakukan sebelumnya ketika menggerakan harga.
Itu sebabnya bandar berusaha menyembunyikan aksi-aksi yang dilakukannya terutama jika mereka sedang melakukan akumulasi, karena jika jumlah investor ritel yang ‘ numpang’ di masa akumulasi terlalu besar maka keadaan tersebut akan mempersulit bandar untuk melaksanakan strateginya untuk memperoleh keuntungan.
Karena penumpang gelap tentunya tidak akan membantu dalam mengangkat harga, namun akan lebih dulu keluar ketika harganya sudah mulai turun, itu sebabnya bandar sering kali merubah strategi jangka pendeknya ketika ada terlalu banyak investor ritel yang masuk dalam masa akumulasi. Perubahan strategi tersebut bisa berupa penurunan harga, atau sekedar memaikan tempo untuk membuat para investor ritel bosan menunggu.
Artinya semakin banyak investor ritel yang masuk ke dalam saham tersebut, semakin kecil peluang saham tersebut naik dalam jangka pendek. Itu sebabnya kami mohon untuk tidak memberikan jawaban yang sudah anda temukan di social media, karena hal tersebut justru dapat ‘mencelakakan’ investor yang membacanya.
[follow_me]
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
saya tertarik mempelajari Bandarmology, yang ingin saya tanyakan
– untuk melihat market broker summary bagusnya di tanggal berapa ya?atau ada rentang waktunya dari tanggal sekian sampai sekian, soalnya setiap harinya kan berbeda beda sekuritas yang beli dan jumlah lotnya
– klo broker yang di bid dan sell dua-dua nya ada dan lotnya besar juga berarti apa?