Aksi jual asing yang terus terjadi dalam 5 hari terakhir, membuat IHSG turun 5 hari berturut-turut, penurunan ini bisa dibilang cukup wajar dan sudah berulang kali kami prediksi dalam analisa-analisa yang kami rilis di LINE OFFICIAL dalam 2 minggu terakhir. Karena seperti kita ketahui 2 minggu yang lalu IHSG sedang berada di kisaran tertingginya sepanjang sejarah, dan sejarah juga membuktikan untuk IHSG masuk dalam trend bullish diperlukan INFLOW dana asing yang mengerek kenaikan hargany, dan itu yang tidak terjadi 2 minggu lalu.
Artinya memang wajar setelahnya IHSG akan bergerak turun dan menghapus semua kenaikan sebelumnya, karena pada intinya IHSG hanya kembali ke level wajarnya secara Foreign Flow. Dalam grafik di bawah kita bisa melihat jelas bahwa ketika Foreign Flow IHSG (curva merah) bergerak sideways maka IHSG ‘tidak punya pilihan’ selain untuk bergerak sideways, karena memang IHSG digerakan oleh keluar masuknya dana asing.
Namun meskipun IHSG hanya bisa bergerak sideways, bukan berarti kita kehilangan kesempatan untuk trading, memanfaatkan kondisi ini. Justru bagi investor berpengalaman trend seperti inilah yang paling ideal untuk trading jangka pendek, karena harga saham umumnya hanya bergerak di satu kisaran harga yang cukup terprediksi, sehingga lebih mudah untuk membeli di harga bawah dan menjual di harga atas.
Kondisi yang sama tidak terjadi di masa bullish, ketika para investor berpengalaman umumnya melakukan strategi BUY AND HOLD untuk memaksimalkan profit, dan ketika bearish dimana investor berpengalam biasanya memilih keluar dari market sambil menunggu peluang untuk menyicil saham di harga murah.
Namun bukan berarti semua saham bisa kita beli ketika IHSG sedang terkoreksi seperti saat ini, untuk meminimalisasi resiko kami dari Team Creative Trader biasanya berfokus dengan saham-saham yang memenuhi 2 Syarat.
- Sedang di akumulasi sebelum terjadinya penurunan IHSG, setelah cukup lama kami palajari kami mendapatkan bahwa saham dengan resiko paling rendah adalah saham yang sedang di akumulasi oleh BANDAR/ASING, jadi dalam trading dan investasi kami selalu fokus membeli saham-saham yang sedang di akumulasi. Karena ketika orang membeli saham, tujuannya selalu untuk bisa menjual di harga tinggi, sama halnya dengan BIG PLAYER, artinya ketika mereka membeli saham maka pada akhirnya mereka akan berusaha menggerakan harga untuk menjual saham yang mereka beli di level harga yang lebih tinggi dari modal mereka, dan karena kami percaya BIG PLAYER bisa menggerakan harga, karena itulah kami selalu berfokus ke saham-saham yang sedang mereka kumpulkan, dan menjauhi saham yang sedang mereka jual.
- Cari saham yang sedang berada di bawah average akumulasi Bandar / Asing, hanya karena bandar bisa menggerakan harga bukan berarti bandar akan selalu menjaga harga saham yang dibelinya selalu dalam posisi untung, atau supaya semua saham yang mereka beli langsung bergerak naik. Justru sebaliknya, jika anda bisa menggerakan harga, anda akan menciptakan satu manuver pergerakan harga yang dapat memaksimalkan profit anda. Jika tujuan anda mengakumulasi, maka anda akan berusaha membeli saham sebanyak mungkin di level harga serendah mungkin, jika anda berencana membeli 100 ribu lot saham, anda tidak akan senang jika ketika anda baru membeli 10 ribu lot harga sudah langsung terbang.Itu sebabnya karena ketika Bandar dalam FASE AKUMULASI adalah satu hal yang wajar jika harga sahamnya bergerak sideways, namun karena sulit untuk bandar melakukan pembelian dalam jumlah besar tanpa membuat harga naik pada hari tersebut, maka sering kali ketika Bandar/Asing mengakumulasi harganya naik, namun besoknya harganya sengaja diturunkan, supaya pembelian bisa kembali dilakukan di harga rendah.
Saham-saham seperti itulah yang kami selalu cari dalam kondisi seperti saat ini, saham yang sedang di akumulasi, dan harganya diturunkan tanpa terjadi aksi distribusi, dengan cara seperti ini kita bisa mendapatkan saham-saham yang berada di bawah average akumulasi bandar/asing.
Untuk hari ini kami akan memberikan contoh 3 saham yang masuk dalam kategori tersebut, dan untuk mempermudah pembahasan kami hanya akan menggunakan Analisa Foreign Flow dan mencari saham-saham yang saat ini sudah dibawah average akumulasi Asing.
INTP
Salah satu saham yang paling menarik secara Foreign Flow dalam 1 bulan terakhir. Terlihat jelas dalam gradik di atas bahwa INTP terus diborong asing sejak bulan Mei lalu, dan karena saham ini dikuasai oleh asing, harga saham ini juga terus naik dalam fase akumulasi ini.
Namun jika diperhatikan lebih detail kita melihat beberapa kali saham ini juga mengalami penurunan dalam fase akumulasi ini, penurunan tersebut adalah penurunan seperti yang kami bahas di atas, dimana harga sengaja diturunkan asing supaya mereka bisa melanjutkan pembelian di harga bawah.
Dan hal itulah yang sedang terjadi saat ini, dalam 2 hari terakhir harga INTP turun cukup tajam namun di saat yang sama tidak terlihat ada aksi jual asing di saham ini. Hal ini yang membuat INTP sangat menarik untuk trading jangka pendek, karena memenuhi semua syarat yang kami sebutkan di atas.
Jika kita hitung average akumulasi asing sejak awal Agustus lalu, secara total investor asing sudah membeli saham ini sebanyak 281 M dan average harga pembeliannya ada di level 19.360, artinya jika kita membeli saham ini sekarang, modal pembelian kita sudah dibawah modal pembelian investor asing.
BDMN
Saham ini juga berada dalam posisi yang kurang lebih sama dengan INTP, kita lihat sejak pergtengahan bulan Juli lalu investor asing terus mengumpulkan saham ini (terlihat dari curva orange yang terus naik) , namun di saat yang sama harga BDMN hanya bergerak sideways, dan penurunan IHSG beberapa hari terakhir membuat harga BDMN juga ikut terkoreksi, tanpa disertai distribusi asing.
Dari perhitungan sistem Foreign Flow kami sejak awal akumulasinya di bulan Juli investor asing sudah mengumpulkan saham ini senilai 82 Milyar, dengan average di 5.446, artinya di saham ini juga bisa dikatakan asing sedang ‘nyangkut’.
BBNI
Saham lainnya yang sedang getol di akumulasi aisng, sejak awal akumulasi di awal bulan Juli lalu Asing sudah memborong saham ini sebanyak 1.01 Triliun, dan average pembelian asing di saham ini ada di kisaran 7.331, dan dalam penutupan sesi 1 tadi harga BBNI sudah 7.100 arinya meskipun asing sudah momborong saham ini sebanyak 1.1 T, asing tetap membiarkan dirinya Nyangkut di saham
UPDATE PERGERAKAN ASING DI KETIGA SAHAM DI ATAS : 6 September 2017 (12.30)
INTP
Harga INTP kembali turun pada perdagangan sesi 1 hari ini, namun sampai sekarang tidak terlihat adanya aksi jual asing dalam penurunan harga 3 hari terakhir. Artinya DISKON di saham ini justru bertambah besar, karena total akumulasi asing yang kita bahas sebelumnya sebanyak 281 M dan Average harga pembeliannya ada di level 19.360
Saat ini harga INTP sudah diskon 1.000 rupiah dari average akumulasi asing, jadi meskipun harganya turun INTP justru menjadi lebih menarik untuk trading jangka pendek.
BDMN
Penurun IHSG hari ini membuat BDMN juga terseret penurunan namun di saham ini juga tidak terlihat adanya aksi jual investor asing dalam 4 hari terakhir. Diskon di saham ini kurang lebih sama dengan diskon di INTP, mengingat sejak awal akumulasinya di bulan Juli investor asing sudah mengumpulkan saham ini senilai 82 Milyar, dengan average harga di 5.446.
Namun jika dibandingkan dengan INTP, kami melihat akumulasi asing INTP sudah berlangsung lebih lama, jadi saham ini tidak menarik saham sebelumnya.
BBNI
Ada outflow yang cukup signifikan di BBNI dalam 3 hari terakhir (terutama dalam perdagangan hari ini, total dana asing yang keluar sudah sebesar 116 Milyar. Penjualan ini dilakukan sedikit di bawah average harga akumulasi asing sebelumnya di kisaran 7.331 sebanyak 1.1 Triliun.
Kami belum menganggap ini sebagai aksi Cutloss yang dilakukan oleh asing, namun karena hari ini harga BBNI tidak banyak turun sementara asing melakukan penjualan yang besar, kami menyarankan untuk HOLD bagi rekan-rekan yang sudah membeli saham ini kemarin, dan wait and see bagi yang belum beli, sambil menunggu pergerakan dana asing selanjutnya.
Analisa di atas adalah salah satu contoh penggunaan Analisa Foreign Flow dalam kondisi koreksi IHSG seperti yang terjadi saat ini, jika anda tertarik mempelajari tentang ilmu yang mendalami pergerakan Investor Asing di bursa kita, anda bisa mempelajarinya dalam WORKSHOP FOREIGN FLOW Akhir Tahun yang akan diadakan di MEDAN (23/9), JAKARTA (14/10), SURABAYA (21/10), dan secara ONLINE. Info lengkapnya bisa dilihat disiini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market