Seperti kita ketahui pasca pelaksanaan pemilihan presiden hingga 20 Mei IHSG terus mengalami penurunan dan penurunan IHSG telah mencapai 8.86% dari level tertingginya pasca pilpres. Dibalik penurunan ini tentu saja menyebabkan banyak saham-saham bluechip berguguran misalnya saja BBRI, BBNI dan UNVR yang sudah turun lebih dari 10%. Dalam salah satu pembahasan dalam workshop workshop bandarmologi membahas mengenai adanya kemungkinan BANDAR dalam posisi NYANGKUT dalam kondisi seperti saat ini. Kelihatannya ilmu ini bisa diterapkan pada kondisi sekarang dan kami akan coba sedikit memberikan sedikit analisa kami tentang bandar yang nyangkut di satu saham. Dalam contoh kasus kali ini kami hanya akan memention satu dari beberapa saham sektor ini dimana ada bandar nyangkut. Saham itu adalah WTON.
Kebangkitan Saham WTON di Awal Tahun
Seperti kita ketahui saham WTON mengalami trend penurunan yang luar biasa sejak 2015, tercatat dari titik tertingginya WTON 1440 hingga titik terendahnya pada harga 298. Kami pun banyak mendengar informasi bahwa banyak investor ritel yang nyangkut di kisaran harga 1.000. Sebelum pemilihan presiden saham ini kelihatannya mulai bangkit dan terus merangkak naik, tercatat semenjak awal 2019 hingga 16 April 2019 (1 hari sebelum pilpres) saham ini naik sebesar 72,87%, kenaikan yang luar biasa dalam kurun waktu hanya 3 bulan.
Dan sepanjang periode kenaikan tersebut saham WTON kelihatannya diakumulasi BANDAR walau tidak dalam jumlah yang besar seperti bisa kita lihat dalam broker summary dibawah ini. Kita bisa melihat broker-broker asing terlepas dari tidak semuanya digunakan oleh investor asing cukup aktive mengumpulkan saham WTON sejak awal tahun, sampai sehari menjelang Pemilu. Di sisi lain broker YP yang merupakan salah satu broker yang paling banyak digunakan oleh investor ritel terlihat berada dalam posisi kedua dalam posisi TOP SELLER. Artinya sudah ada indikasi ritel-ritel cut loss dalam periode kebankitan WTON tersbut.
WTON Jatuh dan BANDAR NYANGKUT
Pasca pemilu IHSG terus turun. Dan saham WTON pun ikut mengalami penurunan. Tercatat pasca pilpres hingga 20 Mei kemarin saham WTON turun dari titik tertinggi 680 hingga titik terendah 460 atau turun sebesar 25%.
Hal yang menarik dalam penurunan yang terjadi terlihat TIDAK ADA AKSI DISTRIBUSI BANDAR, justru yang banyak melakukan penjualan pada periode penurunan tersebut adalah investor ritel. Terlihat dari broker summary di bawah ini bagaimana investor ritel kompak melakukan penjualan.
Dari broker summary diatas kita dapat melihat bagaimana investor ritel kompak melakukan penjualan di saham WTON dalam periode penurunan yang tarjadi. Di sisi lain Bandar juga terlihat tidak memiliki niat untuk menjaga harga saham ini dan membiarkan harganya jatuh terseret dengan sentimen penurunan IHSG.
Dalam posisi krisis strategi seperti ini tidak jarang dilakukan oleh Bandar, karena perlu kita ingat Bandar memiliki kekuatan untuk menaikan atau menurunkan harga, jadi kalau dalam 3 hari kedepan dia mau sudah dalam posisi untung kembali pun tidak susah baginya. Artinya mereka juga tidak terlalu peduli dengan harga saat ini, apalagi kalau tujuan jangka panjang mereka adalah melakukan akumulasi, semakin murah harganya tentunya semakin baik untuk proses akumulasi mareka.
Jadi sebenarnya kondisi ini merupakan hal yang baik bagi pergerakan harga saham WTON kedepan. Jadi bagi rekan-rekan yang belum memiliki saham ini harga sekarang ini bisa menjadi opportunity yang baik untuk mulai melakukan akumulasi, apalagi jika kondisi seperti ini masih terus berlangsung dimana IHSG masih terus turun, dan saham-saham konstruksi ‘dibiarkan’ Bandar untuk ikut turun.
Semoga dengan ulasan singkat ini rekan-rekan yang sudah punya maupun yang belum punya posisi dapat terbantu dan rekan-rekan dapat menangkap satu pesan tersembunyi di artikel ini. 🙂
Semoga Bermanfaat.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market