Pasca kenaikan luar biasa pada 2 hari pertama minggu ini, dan penurunan harga kemarin, banyak sekali yang meminta kami untuk membahas kembali pergerakan BANDAR TCPI. Seperti kami katakan pada artikel hari Jumat siang lalu, kami menganggap membahas pergerakan BANDAR ini sebenarnya tidak terlalu etis, dan berpotensi membuat pihak-pihak tertentu tidak senang.
Itu sebabnya dalam artikel sebelumnya kami menggunakan banyak ‘istilah-istilah tersembunyi’ untuk merekomendasikan saham ini ke rekan-rekan yang sudah memahami Analisa Bandarmologi dengan baik : (Pastikan anda sudah pernah membaca artikel tersebut sebelum anda lanjut membaca artikel ini)
Berikut beberapa statement kami dari artikel dan makna dibaliknya :
Kami melihat adanya indikasi pergerakan di saham TCPI sejak awal IPO sampai masa suspensinya depenihi transaksi fiktif, dimana kecurigaan yang sama juga dimiliki oleh OJK dan BEI, sehingga pihak otoritas bursa tersebut sempat men-suspen transaksi saham ini karena mereka mencurigai adanya aksi menggoreng saham.
Dari statement di atas kami sedang mengatakan bahwa harga saham ini DIGORENG BANDAR dari harga IPOnya di 138 ke 4.000an, artinya pergerakan harga saham ini sepenuhnya dikendalikan oleh BANDAR, jadi jika anda mau menganalisa saham ini tidak perlu pusing-pusing menganalisa fundamental dan technicalnya, karena bandar ingin menggerakan saham ini, ke situlah harga akan bergerak, tanpa peduli fundamental perusahaannya bagaimana, apalagi technicalnya. Fokuslah sepenuhnya menggunakan Analisa Bandarmologi.
Pergerakan saham ini dari sisi bandarmologi sangatlah menarik, dan jika anda memahami Ilmu Bandarmologi sebenarnya tidak terlalu sulit untuk ditebak apa yang sedang dilakukan BANDAR dan yang akan dilakukannya dalam beberapa bulan kedepan.
Namun karena aksi bandar ini masih ‘ON GOING’ dan ‘MASIH JAUH DARI SELESAI’ jadi tentunya sangat tidak etis atau bahkan berbahaya untuk membahas strategi BANDAR di saham ini di Forum Umum, karena bisa menyebabkan para investor ritel melakukan satu aksi yang sama, dan pergerakan RITEL tersebut tentu dapat menggangu BANDAR.
Meskipun kemana harga bergerak diputuskan sepenuhnya oleh Bandar, namun tetap saja bandar pun menggerakan harga bukan untuk main-main, mereka pun punya tujuan, dan tujuan investor saham baik bandar atau ritel adalah untuk mencari keuntungan, dan untuk bandar mendapat keuntungan mereka harus menjual saham yang digorengnya di harga yang lebih tinggi dari harga belinya + biaya menggoreng saham. Dan jangan lupa BANDAR juga punya BARANG sangat banyak, jadi harga sudah naik saja tidak cukup mereka harus bisa menjual di harga atas tersebut dalam jumlah sangat besar ratusan ribu sampai juataan lot. Artinya bukan hanya harus menaikan harga, bandar pun harus mempopulerkan saham yang sedang digorengnya supaya banyak yang mau beli.
Itulah sebabnya kami mengatakan bahwa aksi bandar ini masih ‘ON GOING’ dan ‘MASIH JAUH DARI SELESAI’ dengan mengatakan hal itu kami ingin menyampaikan pada rekan-rekan bahwa bandar TCPI masih perlu jualan, karena barangnya belum habis, dan untuk itu mereka harus membuat harga saham itu menarik lagi di mata investor ritel.
Dan melihat harga TCPI yang di suspend cukup lama dan dibuka langsung Auto Reject Bawah 2 kali, (sebelum akhirnya rebound di hari Jumat siang pasca artikel kami dirilis). Saham seperti itu jelas tidak masuk kategori saham yang menarik atau mau dibeli oleh Investor Ritel, artinya BANDARnya pun tidak bisa jualan, kalau kondisi tersebut masih berlangsung.
Itu sebabnya pada hari Jumat lalu kami mengatakan bahwa “Pergerakan saham ini secara Bandarmologi sangat menarik” , karena kami sangat yakin harga saham ini tidak mungkin terus diturunkan begitu saja karena kalau harganya terus turun drastis tidak ada ritel yang mau beli, berarti bandar pun tidak bisa melakukan tujuannya.
Itulah analisa Bandarmolgi, analisa ini fokus langsung ke inti atau ‘jantung’ dari pergerakan harga saham, dan ketika anda memahami betul apa yang menyebabkan harga bergerak. Maka peluang-peluang seperti yang ada di TCPI hari Jumat siang lalu ini pun akan berdatangan.
Related : Anda juga bisa memahami dan mempelajari secara mendalam mengenai Analisa Bandarmologi dan berburu kesempatan-kesempatan lain yang akan selalu ada di market, dengan cara mengikuti Workshop Bandarmologi yang akan diadakan di Surabaya (1-2 Sept 2018), Jakarta (8-9 Sept 2018), Online (2-5 November 2018). Info lengkap dan pendaftaran klik disini.
Sebagai tambahan bagi rekan-rekan yang sudah memahami Ilmu Bandarmologi, kami ingin membahas mengenai :
ALASAN MENGAPA BANDAR SERING MEMBUAT HARGA SAHAM YANG DIGORENGNYA AUTO REJECT ATAS (ARA)
Seperti kita ketahui saham TCPI pun sempat ARA pada hari Selasa lalu, lalu apa alasan BANDAR membuat saham ini ARA ?!
Jika anda sudah cukup lama di market anda mengetahui bahwa saham yang harganya naik sangat tinggi sampai naik ke level batas kenaikannya hariannya atau biasa disebut ARA umumnya adalah saham-saham GORENGAN seperti TCPI.
Dan hampir tidak pernah ada saham bluechip atau saham dari perusahaan yang sudah mapan dan dikenal publik yang harganya bisa naik sampai 25% dalam 1 hari, karena memang sangat sedikit alasan logis yang bisa menyababkan suatu perusahaan naik nilainya 25% dalam 1 hari. Meskipun ada berita-berita signifikan seperti akuisisi atau profit yang naik signifikan, kita tahu jenis berita tersebut adalah jenis berita yang mudah bahkan hampir pasti bocor ke BANDAR sebelum publik diberi tahu melalui media masa. jadi harga sahamnya kemungkinan sudah naik perlahan-lahan tersebih dahulu, sebelum beritanya keluar.
Jadi memang sangat jarang ada alasan Fundamental yang kuat di balik saham yang sedang ARA, kerena ARA adalah murni strategi yang sering digunakan oleh BANDAR.
Kami yakin beberapa dari kita masih ingat saham TAXI yang harganya sem pat ARA beberapa hari berturut-turut pada bulan Maret tahun ini dimana harganya naik dari 50 sampai ke 250an, padahal kita tahu perusahaan ini sedang krisis berat dan usahanya pun sudah hampir berhenti beroperasi, pada saat itu RUMOR yang disebar BANDAR adalah perusahaan ini mau di akuisisi oleh GOJEK.
Sekarang kita tahu akusisi Gojek tidak pernah terjadi, bahkan tidak lama setelahnya harganya terjun bebas lagi, perusahaan ini gagal bayar obligasi, dan sekarang harganya di suspend di harga 90. Jadi rumor itu memang hanya rumor di sebar bandar melalui krucil-krucilnya.
Lalu apa tujuannya BANDAR menerbangkan saham dari perusahaan yang mungkin sebentar lagi tutup. Jawabannya sederhana, supaya bisa jualan, supaya para investor ritel tertarik membeli saham TAXI meskipun usahannya dalam krisis, dan supaya ritel percaya akan rumor tidak masuk akal yang ditiupkan BANDAR.
Bahkan karena dalam 2 tahun terakhir Team Creative Trader juga mendalami tentang Psikologi trading untuk riset Workshop Psikologi Trading dan mempelajari cara kerja otak manusia, kami mendapati bahwa secara alamiah saham yang ARA juga memicu salah satu bagian dari otak manusia, yang membuat manusia secara reflek berbuat tindakan yang tidak masuk logika bagi orang tersebut.
Itulah sebabnya, ada begitu banyak investor ritel yang rugi besar-besaran di saham yang pernah ARA, mungkin itu juga sebabnya kenapa BEI sering mensuspensi saham yang sedang ARA. Karena pihak otoritas bursa pun tidak terlalu suka dan ingin membatasi strategi BANDAR yang satu ini.
Kembali ke TCPI, setelah saham ini ARA hari Selasa, kami melihat saham ini menjadi pantauan para investor ritel lagi, banyak trader-trader ritel yang kembali berani beli saham ini, artinya BANDARnya pun sudah bisa jualan lagi…
Jika kita melihat pergerakan TCPI di awal perdagangan hari ini (jam 9.24) saham ini sudah kembali terkoreksi cukup dalam (-7.7%), setelah tadi pagi sempat naik signifikan (=9%). Hal ini mengkonfirmasi semua point-point dari prinsip bandarmologi yang kami bahas di atas, kami harap anda juga mengerti kira-kira strategi apa yang akan digunakan BANDAR TCPI beberapa hari kedepan.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
Sama percis dgan kasus AISA diangkat harga tinggi2 lalu pelang2 d jatuhkan. Tapi sayang sekali masih bnyak retail yg kurang paham strategi bndar akibat nya bnyak yg tersangkut sudah jelas2 bisnis usaha nya merugi masih juga mau beli sahamnya..