Tanggal 31 October 2011, hari itu adalah terakhir kalinya saya membuat tulisan yang tidak berkaitan dengan saham, 4 tahun sudah berlalu, dalam periode tersebut hampir 70% dari waktu saya, saya dedikasikan untuk pekerjaan, puluhan ribu jam dihabiskan untuk research, menganalisa, trading, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang hampir semuanya berhubungan dengan saham. Namun beberapa bulan terakhir muncul kerinduan yang sangat besar untuk kembali menulis. Menulis sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan saham, bandar, asing, dll. Akhirnya malam ini tanggal 24 November 2015, kerinduan tersebut akhirnya menjadi kenyataan, mungkin kedepannya saya akan menuliskan ini dalam blog atau web yang terpisah, namun untuk sementara saya akan satukan dulu dan saya masukan ke dalam kategori Galeri.
Tulisan ini merupakan pengalaman, pembelajaran dan perenungan pribadi saya dalam menajalani kehidupan 4 tahun terakhir, saya berharap tulisan ini dapat berguna dan menjadi berkat buat anda semua. Selamat membaca.
Kita semua pasti pernah berada di persimpangan jalan dimana kita harus memilih antara berbuat benar dan tidak. Baik dalam bisnis atau pekerjaan kita semua pasti pernah berada di ‘persimpangan jalan’ tersebut , antara memilih berbuat benar (sesuai dengan aturan hukum atau kepercayaan kita masing-masing) namun hasilnya lambat, repot dan berliku-liku. Atau memilih berbuat yang salah (tidak sesuai aturan hukum atau Tuhan kita) namun hasilnya lebih instan dan prosesnya lebih mudah.
Saya tidak sedang mananyakan, pilihan mana yang anda pilih, karena kita pasti pernah memilih keduanya. Namun pernahkah terlintas dalam pikiran anda bahwa karena jalan yang benar selalu lebih sulit dan berliku, itu sebabnya orang yang memilih untuk ‘hidup benar’ akan sulit untuk maju.
Dengan kata lain jika kita ingin cepat sukses, kaya atau terkenal kita harus bersedia untuk melewati jalan pintas yang mungkin tidak sesuai dengan aturan hukum atau agama.
Jadi bisa disimpulkan kita memiliki 2 pilihan : Mau Hidup Benar atau Hidup Sukses.
Setujukah anda dengan kesimpulan itu ? Setujukah anda bahwa karena ketatnya persaingan dan terbatasnya waktu, kita tidak bisa memilih keduanya kita hanya bisa memilih salah satunya. Setujukah anda bahwa anda harus memilih antara jalan kesuksesan atau jalan Tuhan yang anda sembah. Karena keduanya memiliki tujuan yang berbeda.
Setujukah anda bahwa jalan yang benar membawa kita bahagia di Surga setelah kita meninggal nanti, sementara jalan yang salah akan membuat kita bahagia dalam kehidupan kita sekarang. Jika anda percaya bahwa seperti itulah realita dalam kehidupan, dan jika anda selama ini selalu berusaha memilih jalan yang benar dan merasakan sulitnya hidup benar, maukah anda dipanggil Tuhan saat ini juga ?
Itulah ironi kehidupan orang yang taat kepada Tuhan, karena meskipun mungkin kita telah hidup di jalan yang benar, dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan kita upah di Surga nanti untuk semua perbuatan baik yang sudah kita lakukan dalam hidup dan kesulitan yang kita alami di dunia ini. Tetap saja mayoritas dari kita menolak, jika kita ditawarkan untuk mati saat ini juga.
Jadi pointnya apa? Apakah susah jadi kaya adalah nasib yang harus kita terima jika ingin hidup benar.
Benarkah dunia ini sudah begitu rusak, sehingga kekuatan dan berkat Tuhan pun tidak cukup membuat kita lebih cepat sukses dari orang yang menolak hidup sesuai ajaran Tuhan.
Pertanyaan itu berulang kali muncul dalam pikiran saya pribadi, ketika saya melihat orang yang lebih muda dari saya, namun sudah jauh lebih sukses karena orang tersebut bersedia melalui jalan-jalan yang tidak mau saya lalui. Ketika saya kerja dari Pagi – Siang – Malam, namun masih saja tidak sanggup menyusul mereka yang kerjanya liburan.
Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab kurang lebih seminggu yang lalu ketika saya membaca satu ayat yang berkata kurang lebih seperti ini :
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Ini bukan pertama kalinya saya membaca ayat tersebut, beberapa point dari ayat tersebut yang sudah saya pahami antara lain :
- Jika kita hidup benar, kita tidak perlu takut akan badai (kesulitan atau masalah) karena Tuhan akan selalu menolong kita, dan tidak akan membiarkan kita hancur.
- Hidup benar tidak akan membuat hidup kita bebas dari masalah, karena dalam ayat tersebut dikatakan badai akan menerjang baik orang benar maupun yang tidak.
Namun minggu lalu saya mendapatkan satu poin tambahan dari ayat tersebut yang berasal dari kata ‘HUJAN’ .
Ayat di atas ternyata tidak hanya sedang membahas mengenai BADAI yang identik dengan masalah, tantangan dan musibah. Ayat tersebut juga membahas mengenai HUJAN.
Berbeda dengan badai, HUJAN tidak sedang membahas tentang masalah, namun identik dengan berkat, itulah sebabnya kita sering mendengar istilah seperti hujan berkat, atau hujan rejeki. Karena memang sejak dulu Hujan selalu diidentikan dengan berkat dan kekayaan.
Ternyata sejak ribuan tahun yang lalu Tuhan sudah menjawab pertanyaan kita di atas: KENAPA ORANG BENAR SUSAH KAYA ?!
Jawabannya karena Tuhan kita adalah Tuhan yang paham benar bahwa kehidupan kita tidak hanya bisa hancur oleh masalah dan badai kehidupan, tetapi juga oleh berkat, kesuksesan dan kekayaan.
Kunci untuk meraih kesuksesan dalam hidup selalu sama untuk semua orang :
- Jangan pernah menyerah, apa pun masalah yang dihadapi
- Kalau jatuh, bangun lagi
- Kalau gagal, coba lagi
- dst
Tidak perlu takut akan Tuhan untuk mengetahui ajaran-ajaran tersebut, karena semua buku motivasi dan pengembangan diri akan mengajarkan kita hal yang sama.
Namun ironisnya dunia justru tidak banyak mengajarkan apa yang harus kita lakukan ketika kesuksesan sudah datang dalam kehidupan kita. Buku berjudul “10 Cara Menjadi Cepat Kaya” tentu akan jauh lebih laku dibanding buku berjudul “10 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Anda Jadi Kaya” .
Sering kali kita fokus untuk menggapai kesuksesan secepat mungkin, namun kita sama sekali tidak tahu apa yang akan kita lakukan kalau kesuksesan itu tiba di hidup kita. Seperti kata ayat di atas, butuh fondasi yang kuat untuk bisa hidup dalam kesuksesan, untuk menerima hujan berkat namun tetap menjaga kehidupan kita tetap kokoh.
Butuh fondasi yang kuat untuk bisa menjadi kaya namun tetap bisa memberikan waktu dan perhatian untuk keluarga dan Tuhan, butuh fondasi yang kuat untuk tetap memilih hal-hal yang baik dan benar, ketika kita bisa memiliki semua yang kita lihat, butuh fondasi untuk bisa rendah hati di tengah keberhasilan yang datang silih-berganti.
Dunia tidak mengajarkan kita untuk membangun fondasi tersebut, dunia hanya mengajarkan kita untuk naik dan terus naik, karena membangun fondasi bukanlah pekerjaan yang menyenangkan dan menantang.
Sebagai orang benar, kita memiliki Tuhan sebagai Project Manager kita, yang berfokus pada fondasi kehidupan kita, semakin tinggi mimpi kita, semakin tinggi permintaan kita kepadaNya, semakin dalam dan kuat Fondasi yang harus dibangun. Itulah sebabnya ORANG BENAR SUSAH KAYA ?! Karena kita memiliki Tuhan yang mengasihi kita, yang tidak membiarkan kita naik sebelum kita memiliki fondasi yang cukup kuat untuk berada di atas.
Jika anda ingin naik mulailah melihat ke bawah, bangunlah fondasi untuk kesuksesan anda sehingga ketika hujan berkat mendatangi anda, kehidupan anda tidak hancur oleh berkat tersebut.
Jika anda menyukai tulisan ini mohon bantu untuk share tulisan ini sehingga dapat memberkati orang-orang yang anda kasihi.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
14 comments
Ilustrasi gambar pertama mengingatkanku akan banyaknya instrumen investasi abal2 baik berbentuk kerjasama dalam agrobisnis, LM, money game, MLM, BPR, Koperasi dan bahkan sekuritas. Dan konyolnya setiap tahun minimal ada 2 sampai 3 kasus besar yg meledak seperti bom waktu. Ntah kenapa regulasi dari otoritas2 yang bersangkutan tidak mampu memberikan proteksi
We have something in common. Our point of view about life is almost the same, I am also an equity analyst. Really appreciate your articles and I am looking forward to meet you just to get to know each other
Thank you bro….
Saya juga akan senang sekali kalau bisa ketemu rekan satu profesi yang punya pandangan yang sama tentang hidup… terima kasih juga sudah meluangkan waktunya untuk membaca…
Saya kirim kontak saya via email ya bro….
Untuk mwndapatkan sebuah “Pelangi” kehidupan dibutuhkan panas dan hujan untuk membentuk … niscaya akan indah pada waktunya … 🙂
Terimakasih bro tulisan anda persis seperti keadaan saya dan mungkin sebagian besar orang yg sedang berjuang untuk hidup benar dihadapan Tuhan. Ijin share ya Gbu
Artikel ini sangat bagus banget dan benar banget, itulah juga yg sedang saya terapkan dibisnis onlineshop saya, tetap jujur dihadapan Tuhan, terhadap customer.
Juga dalam hal memasarkan produk.
Sering kali saya tergoda untuk melalui jalan pintas dlm hal mempromosikan produk. Tetapi saya sll diingatkan kembali bahwa saya punya Tuhan yg akan menuntun jalan hidup saya dan bener banget saya sedang membangun fondasi yg kuat.
Thq bro, semoga selalu menghasilkan artikel2 yg dapat menjadi berkat buat orang lain.
Gbu
Thx bro buat artikelñya. Cocok dengan kondisi yg saya alami hari2 ini.Sangat memberkati. Semoga nama Tuhan dimuliakan bnyk org oleh artikel ini. GBU
Like dizzz!!!
God bless, Pak 🙂
Mungkin kita mulai menghapus KAYA atau KEKAYAAN sebagai Purpose atau Tujuan, menghapusnya sebagai ukuran kehidupan atau kesuksesan.
Buat saya simple, ada ayat yang berkata seluruh kitab para nabi terangkum dalam 2 hal :
Berbuat baik pada Allah.
Berbuat baik pada SEMUA manusia.
Just Make life that simple.
Demikianlah, menurut al kisah. Orang senang hidup sukses. Namun bagi orang yang memiliki filsafat hidup yang mendalam, ia akan mengenal satu jalan Tuhan yang di tulis oleh saudara kita Arga Jonathan Karo- Karo. Seseorang dapat hidup dengan sukses, namun belum tentu melalui jalan hidup yang benar (Jalan Allah). Sebaliknya orang yang memilih hidup dalam jalan kebenaran belum tentu hidupnya sukses, karena prosesnya, jalan kehidupan yang dilaluinya akan panjang, banyak onak, duri dan kerikil tajam, sebelum semua ini kelak menjati bukit batu besar yang kekal. Kalau di jaman yang lampau, kakekku sering berkata:” Jadilah orang yang pandai, cerdas dan benar. Walau, dalam hidupmu kau hanya memakan bubur”. Pada abad informasi ini, banyak orang memuja kekayaan dan kesuksesan, termasuk jabatan. Bahkan pendidik pun serupa (tidak semua). Kakek dan orang tua mereka yang mengharap keturunannya hidup dengan sukses, berkata:”Jadilah orang kaya yang sukses (dengan cara apapun), sebab kesuksesan lebih utama dari pada kepandaian. Jika kau tidak kaya, maka nanti setiap hari kau akan memakan bubur”. Demikianlah filosofi ini banyak menghinggapi persepsi dan opini penduduk bangsa kita. Sebagai akibatnya, kita jauh tertinggal oleh bangsa- bangsa yang hidup sebagai tetangga kita. Ambil contoh, Laos. Tadi pagi saya membaca sebuah koran Kompas tertanggal 19 atau 20 Agustus 2016, yang meberitakan bahwa negeri tersebut yang baru bangkit dari jajahan kekuasaan militernya, menjadi negara yang terdemokratis didunia. Kata demokrasi berasal dari: ” Demo” dan “Kratos”. Kalau kebenaran, sungguh- sungguh dijunjung tinggi, akan lahir demokrasi bukan? Bukannya intimidasi demi menuju suatu kesuksesan. Bukan jalan diluar kebenaran yang menuju suatu kesuksesan.
Sdr. Argha
Salam kenal,
Saya adalah orang yang masih belajar mengenai dunia keuangan dan investasi. Impian saya juga bisa berkarir di bidang investasi seperti Sdr. Argha. Saya mendapat link ke website sdr ketika mempelajari tentang bandarmologi. Tapi yang menarik minat saya untuk berkomentar adalah ketika membaca artikel ini.
Dari situ saya merasa bahwa Sdr. Argha punya kualitas unik yang berbeda dengan orang lain yang mengajarkan topik yang sama. Sungguh tulisan yang menginspirasi. Saya berharap bisa lebih banyak berkomunikasi dan berbagi pemikiran dengan Anda. Semoga Sdr. Argha berkenan.
Gbu
-Han-
Terimakasih atas tulisan nya, Tuhan Memberkati.
Pesan moral yang hebat ! God Bless You Pak Argha
Nice…tulisannya bagus & mengena 👍