Kenapa Corona Virus gak ngefek ke bursa saham ?
Pertanyaan ini sering kali kami dapatkan dalam sebulan terakhir. Memang saat ini banyak yang bingung mengapa bursa-bursa saham di seluruh dunia tampaknya tidak peduli sama sekali dengan ancaman Corona Virus ? Bahkan Bursa China dan Hongkong yang jelas-jelas terkena dampak sangat besar dari virus tersebut pun tidak menunjukan penurunan yang signifikan.
Kalau kita berpikir menggunakan teori-teori Ekonomi, memang idealnya bursa saham turun tajam akibat wabah Corona ini.
Karena terlepas dari bagaimana penanganan virus ini kedepan, kapan vaksin ditemukan, dan berapa korban yang akan jatuh, faktanya seluruh kejadian ini sudah cukup melumpuhkan Ekonomi di China selama lebih dari 1 bulan, pabrik-pabrik tutup, orang-orang di China ketakutan dan tidak berani keluar rumah, dll.
Dan kita tahu Ekonomi China adalah Ekonomi yang pengaruhnya paling besar terhadap Ekonomi dunia secara keseluruhan, jadi kejatuhan pertumbuhan Ekonomi China akan berdampak langsung pada kejatuhan pertumbuhan Ekonomi Dunia.
Namun dalam kejadian ini juga kita bisa belajar bahwa bursa saham TIDAK DIWAJIBKAN untuk mengikuti kondisi Ekonomi dalam negeri, atau ekonomi global.
Karena Bursa Saham bukanlah Ujian Ekonomi yang hasilnya ditentukan oleh Dosen Ekonomi berdasarkan teori-teori yang ditulis di buku Ekonomi.
Pasar Modal adalah pasar yang digerakan oleh modal, atau lebih tepatnya oleh pemodal besar.
Pemodal besar adalah mereka yang punya saham dalam jumlah besar dan uang dalam jumlah besar. Sehingga pergerakan yang mereka lakukan akan menggerakan harga saham, atau yang sering kita sebut sebagai Bandar Saham.
Itu faktanya, itu kenyataannya dan akan selalu seperti itu.
Selama ini pergerakan harga saham hanya dicocok-cocokan oleh para Analis dan para akademisi dengan kondisi Ekonomi yang ada, kalau lagi naik dicocokan dengan berita positif, kalau turun dicocokan dengan berita negatif.
Namun seperti terbukti saat ini, meskipun kondisi Ekonomi Dunia sedang mengkhawatirkan, namun bursa saham tetap baik-baik saja.
Alasannya sederhana, karena untuk bursa saham jatuh, dibutuhkan adanya aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh pemain besar, kalau istilah marketnya (buang kiri) dalam jumlah besar. Itulah dan hanya itulah yang akan bisa membuat harga saham akan bergerak turun, bukan virus, bukan ekonomi, politik, dll.
Dan faktanya sejauh ini para pemodal besar tidak memutuskan untuk melakukan itu, jadi bursa saham pun tidak bisa turun.
Kenapa pada pemodal besar tidak mau melakukan aksi jual besar-besaran ?
Well itu keputusan mereka, jadi hanya mereka yang tahu alasannya. Mungkin mereka memang sama sekali tidak peduli dengan virus corona, mungkin mereka merasa belum saatnya bursa saham jatuh, atau mungkin mereka sedang tidak pengen aja jualan…
Sebagai pemodal kecil kita hanya bisa berharap-harap cemas saja, dan berdoa untuk yang terbaik…
Sebagai pemodal kecil kita juga diberi kebebasan, kalau kita mau jualan semua saham kita, silahkan ! Kalau kita mau memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan pembelian, silahkan juga. Atau kita mau sibuk menebak-nebak kapan jatuhnya, kenapa tidak jatuh, dll.
Tapi sebagai pemodal kecil, apa pun yang kita lakukan tidak akan ada efeknya untuk pergerakan bursa secara keseluruhan, karena yang mengatur harga itu mereka, kita sih nerima aja sama harga yang ada…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God