Salah satu emiten batubara terbesar di Indonesia, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan penurunan kinerja pada tahun 2015 sebesar 14,31% menjadi USD152,44 juta atau USD0,00477 (dilusian USD0,00444) dibandingkan USD183,24 juta atau USD0,00556 (dilusian USD0,00518) juta per saham.
Penurunan kinerja ADRO pada tahun 2015 tersebut disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 7% dan penurunan harga jual rata- rata sebesar 14%, sehingga pendapatan Pokok Perseroan mengalami penurunan 19,52% menjadi USD2,68 miliar pada tahun 2015 dibandingkan USD3,33 miliar pada periode yang sama tahun 2014, berikut ini adalah rincian penjualan Perseroan pada tahun 2015 dan tahun 2014 yaitu
- Pertambangan dan perdagangan batubara – USD2,50 miliar dan USD3,11 miliar.
- Jasa Pertambangan – USD433,84 juta dan USD487,04 juta.
- Logistik – USD181,29 juta dan USD195,72 juta.
- Lainnya – USD96,92 juta dan USD103,74 juta.
- Eliminasi – USD(527,53) juta dan USD(573,87) juta.
Ekspor merupakan pasar utama Perseroan dengan penjualan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar USD1,97 miliar dan USD2,45 miliar, sedangkan domestic USD0,71 miliar dan USD0,88 miliar, di bawah ini adalah rincian pasar ekpor ADRO, yaitu
- Tiongkok – USD359,39 juta dan USD304,70 juta.
- India – USD301,21 juta dan USD478,74 juta.
- Jepang – USD274,70 juta dan USD351,35 juta.
- Korea – USD236,10 juta dan USD300,79 juta.
- Lain-lain – USD801,69 juta dan USD1,01 miliar.
Beban Pokok Perseroan menurun dari USD2,61 miliar menjadi USD2,14 miliar, dan beban usaha mengalami penurunan dari USD229,90 juta menjadi USD211,42 juta, serta Beban Keuangan menurun dari USD164,46 juta menjadi USD48,90 juta.
Untuk Beban Pajak Perseroan mengalami penurunan dari USD138,40 juta menjadi USD128,97 juta.
Hingga tahun 2015, Aset ADRO mencapai USD5,96 miliar, turun 7,02% dari aset pada tahun 2014 yaitu sebesar USD6,41 miliar. Utang Perseroan menurun dari USD3,15 miliar menjadi USD2,61 miliar. Sumber : Britama.com
Komentar Creative Trader
Sama seperti laporang mengenai kerugian ANTM, kami menganggap laporan mengenai turunnya kinerja ADRO juga tidak akan banyak berdampak pada pergerakan harga sahamnya dalam jangka pendek dan menengah. Menurut pandangan kami secara Bandarmologi dan Foreign Flow ADRO menjadi salah satu saham batubara yang paling banyak di akumulasi tahun ini.
Dalam grafik Foreign Flow ADRO di atas kita bisa melihat bahwa ADRO terus di akumulasi sejak bulan Oktober lalu, dan akhirnya disusul dengan kenaikan harga yang terjadi sejak awal tahun ini. Dalam jangka pendek kami melihat adanya sedikit aksi profit taking asing, di saham ini. Hal ini membuat kami menyarankan untuk wait and see dulu dalam beberapa hari kedepan.
Secara overall kami melihat peluang kenaikan ADRO di tahun ini masih cukup besar.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market