Jika anda memutuskan untuk mempelajari lebih dalam mengenai trading saham, maka cepat atau lambat anda pasti akan mendengar mengenai ilmu yang dinamakan Technical Analysis. Bagi anda yang pertama kali mempelajari mengenai technical analysis ilmu ini kemungkinan akan membuat anda tercengang, karena anda akan melihat betapa mudah dan sederhananya cara untuk memprediksi pergerakan harga saham.
Namun setelah anda mempraktekannya, anda akan menemukan menggunakan analisa technical dalam trading ternyata jauh lebih sulit daripada teorinya. Anda akan menemukan bahwa ada begitu banyak cara untuk menganalisa technical. Dan setelah beberapa lama mempelajari analisa ini umumnya akan muncul satu pertanyaan di benak anda yaitu :
Indikator Technical Analysis apakah yang paling akurat ?!
Kebingungan ini umumnya muncul karena ada sangat banyak buku, training, workshop, indicator, dan system trading yang ditawarkan di berbagai media untuk para trader-trader pemula, masing-masing menjanjikan keuntungan yang sangat besar, seakan-akan hal-hal tersebut akan memberitahukan kepada kita saham apa yang akan naik, dan saham apa yang akan turun, kapan harus beli dan kapan harus jual.
Jadi banyak orang yang mengira ketika dia menemukan “Indikator Terbaik” maka kekayaan dan kesuksesan akan mengalir dengan sendirinya ke portfolio mereka, namun faktanya lebih banyak trader yang bangkrut dalam proses pencarian “indicator terbaik” tersebut. Sebagai trader yang masih cukup baru di market (angkatan 2008) pertanyaan yang sama juga pernah muncul di kepala saya beberapa tahun yang lalu. Untuk menemukan jawabannya saya banyak membaca, mengikuti seminar, dll.
Selain itu saya juga banyak bertanya dan mencoba mencari tahu ciri-ciri para pemain saham yang sudah sukses di market, baik di Indonesia atau di dunia. Saya ingin tahu indicator apa yang mereka pakai, atau pola analisa apa yang mereka pakai. Melalui proses “tanya sana-sini” dan “baca sana-sini”, berikut ini adalah jawaban-jawaban yang paling banyak saya dapatkan dari orang-orang hebat tersebut mengenai pemakaian Technical Analysis.
Di peringkat pertama : Simple is The Best
Jawaban yang paling banyak saya dapat adalah, “simple is the best”, artinya cara analisa technical yang paling dasar dan paling sederhana adalah yang paling banyak dipakai oleh para pemain yang sukses di market. Umumnya sebagian dari mereka mengunakan Classical Technical Analysis, hanya menganalisa dengan menarik-narik garis dan membaca pattern technical. Tanpa menggunakan berbagai indicator atau system yang canggih.
Di peringkat kedua: Popular Technical Indicator
Jawaban yang kedua paling banyak adalah para trader yang menggunakan Indicator-indicator yang paling sederhana dan paling popular yang ada di market. Bollinger Band, MACD, Stochastic dan RSI adalah 4 indicator yang paling banyak dipakai. Saya tidak pernah benar-benar buat voting yang terukur secara jitu, namun seingat saya MACD adalah indicator favorit, biasanya di-combine dengan salah satu dari Stochastic / RSI. Bollinger Band juga cukup popular dan sering dikombinasikan dengan ketiga indicator di atas.
Di peringkat ketiga: Membuat System Trading Sendiri
Jawaban ini mungkin adalah yang paling “merepotkan” karena untuk memiliki system trading sendiri dibutuhkan skill dan pembelajaran yang panjang mengenai pola pergerakan harga, dan kebiasaan-kebiasaan yang sering terulang di market, trader seperti ini umumnya sudah melewati ratusan jam dalam menganalisa untuk membuat indicator yang paling sesuai dengan gaya tradingnya, dan yang paling dipercaya oleh trader yang bersangkutan.
Menariknya dari ketiga jawaban teratas tersebut jawaban membeli system trading A atau B tidak masuk dalam 3 peringkat teratas. Hal itu disebabkan karena salah satu kunci sukses dari trading adalah memiliki keyakinan akan cara analisa yang kita miliki, sehingga lebih mudah bagi kita untuk disiplin dengan strategi trading yang kita buat daripada yang dibuat orang lain.
Jika kita hanya membeli system trading yang sudah jadi, sering kali system tersebut terlalu rumit dan tidak dimengerti sepenuhnya oleh pemakai, atau tidak sesuai dengan gaya trading pemakainya. Sementara gaya trading umumnya dibentuk dari pengalaman trading dan karakter si pengguna, jadi kesimpulannya :
“Tidak ada indicator yang terbaik untuk SEMUA TRADER, tapi tentunya ada indicator yang terbaik untuk MASING-MASING TRADER.”
Jadi saya percaya jika kita ingin serius menjadi trader di pasar modal, kita harus mencari gaya analisa atau indicator yang paling sesuai dengan gaya trading kita. Untuk mendapatkan jawaban tersebut kita bisa lalui dengan banyak membaca buku, untuk lebih mengerti dasar-dasar Technical Analysis, dan tentunya melalui pengalaman trading dari hari ke hari.
Jika anda ingin memakai Popular Technical Indicator seperti MACD, Bollinger Band, RSI, Stochastic, saya sangat menyarankan untuk anda membaca buku-buku yang membahas secara mendalam indicator-indicator tersebut. Saya rasa tidak cukup hanya mengerti cara pakai indicator tersebut melalui workshop basic atau advanced technical analysis, kita harus mendalami sendiri indicator yang kita pakai. Ada beberapa buku yang saya rekomendasikan untuk anda baca :
- Technical Analysis for Megaprofit (Edianto Ong), bagi anda yang belum pernah membaca buku TA apapun, buku ini membahas dasar-dasar TA dalam ditulis dalam Bahasa Indonesia yang mudah untuk dipahami, buku ini bisa anda beli di hampir setiap toko buku besar di Indonesia.
- Untuk belajar lebih dalam terutama untuk mempelajari keempat indikator populer yang dibahas di atas, anda bisa membaca buku : John J Murphy – Tech Analysis Of The Financial Markets dan John Bollinger – Bollinger On Bollinger Band. Kedua buku ini ditulis dalam Bahasa Inggris, dan dianggap buku wajib baca bagi setiap technical anaylst. Anda bisa mendapatkan ebook dari kedua buku di atas disini.
Dan jika anda ingin belajar membuat system trading sendiri, anda harus memiliki Software Technical Analysis seperti Metastock atau Amibroker , setelah itu anda bisa belajar dengan mencari tutorial di internet mengenai cara membuat indicator, system trading dll. Jika anda punya uang lebih anda bisa mengikuti workshop yang mengajarkan hal-hal tersebut. Atau tentunya jika uang anda berlebih anda bisa mencoba satu-satu system technical analysis yang dijual dan umumnya memeliki harga yang cukup tinggi, semoga saja ada yang cocok dengan gaya trading dan karakter anda.
Intinya proses pembelajaran dan penerapan Technical Analysis adalah perjalanan panjang yang dibentuk dengan pengalaman menggunakan indicator-indicator yang bersangkutan, masing-masing akan menemukan cara analisa yang paling sesuai untuk dirinya sendiri, yang didapat melalui pengalaman dan karakter masing-masing.
Jika salama ini anda mengalami kesulitan dalam mempelajari Technical Analysis karena ke ‘gaptek’ an anda, anda bisa menemukan solusinya dalam video di bawah :
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
4 comments
Artikel yang baik sekali pa Argha.
Mohon ijinkan saya menyampaikan pendapat.
Menurut saya pribadi, hal yang terpenting bagi seseorang untuk berinvestasi atau menjadi trader- sebelum membuat trading system – adalah mengenal dirinya sendiri DENGAN SANGAT JELAS.
Tipe orang seperti apakah dia? investorkah? traderkah? apakah bisnis ini sesuai dengan jiwanya (alias punya passion di bisnis ini?) setelah itu, masih harus digali lagi lebih dalam. Bila trader, trader seperti apakah dia? day traderkah? swing traderkah? position traderkah? dan hal2 lain yang terus harus digali lebih dalam sampai orang itu menemukan gambaran yang sangat jelas mengenai dirinya, termasuk psikologynya.
Kemudian bagaimana dengan aktivitas kesehariannya? apakah trading ini menjadi yang utama atau sebaliknya? bagaimana manajemen waktunya?
Selain hal2 tersebut diatas, jumlah modal yang akan diinvestasikan/ di tradingkan juga bisa menentukan tipe trading/investor yang dipilih.
Saya kira hal-hal ini penting juga untuk dipikirkan sebelum seseorang terjun ke dunia trading/investasi.
Mohon tambahannya atau koreksinya
Maju terus CTS!!
terimakasih
johan
Terima kasih untuk tanggapannya Pak Johan, benar sekali proses pengenanlan diri sendiri adalah hal yang sangat penting untuk dalam bisnis pasar modal. Setiap orang dengan berjalannya waktu dan usaha terus menerus akan menemukan gaya trading yang sesuai dengan dirinya.
Mengenai manajemen waktu sendiri, yang saya dapat dari beberapa orang yang sudah mapan dan sukses di pasar modal dan bisa hidup mapan dari hanya trading saham ada dua jenis.
Tipe Investor, orang yang sudah lama trading saham dan berani membeli suatu saham dalam jumlah yang sangat besar, bisa sampai ber miliar-miliar. Orang tipe seperti ini biasanya menghabiskan waktu kesehariannya untuk menganalisa, mencari perusahaan yang sesuai kriterianya, dan ada juga yang hanya trading ketika terjadi koreksi signifikan atau crash di market.
Tipe Kedua, adalah tipe market maker atau broker, orang yang berperan serta aktif di pasar modal, terkadang orang seperti ini mendirikan sekuritas, atau menawarkan jasa-jasa lainnya di stock market. Orang-orang seperti ini juga sering kali ikut “berperan serta” dalam menggerakan suatu saham tertentu, atau yang lebih kita kenal dengan istilah bandar. Orang seperti ini mengisi waktu kesehariannya mengamati market, dan bukan mustahil menggerakan market.
Kurang lebih seperti itu yang saya mengerti Pak Johan, semoga berguna.
Saya mulai dengan sebuah analogi.
Para Pemula/aparat akan memakai alat pendeteksi kebohongan(Polygraph) untuk mengetahui orang berbohong. tapi utk yg MAHIR hanya perlu mempelajari micro expression yaitu sebuah ekspresi singkat pada wajah yang sesuai dengan emosi yang sedang terjadi. Mereka dapat terjadi secepat 1 / 25. Detik ,
Ketika kita berkomunikasi dengan seseorang , kita akan dapat menguasai komunikasi atau kita dapat mengetahui hal sebenarnya walaupun lawan bicara kita sedang menutupi sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh kita. Ekpresi ini tidak bisa disembunyikan. ini berlaku universal apapun bahasanya , dimanapun asalnya
Para Pemula/Novice di dunia saham selalu menggunakan indikator MACD, Bollinger Band, RSI, Stochastic,fibonacci dll.
Yang sudah mahir tidak perlu BANTUAN tools2 atau indikator yg mahal/berbayar untuk mengetahui pergerakan saham, hanya perlu yg paling simple yg pernah ada yaitu melihat Pola CANDLE STICK dan VOLUME.
Indikator2 teknikal itu adalah analisa masa lalu. diproses dari data2 masa lalu yg digabungkan. kalau mau yg terjadi hari ini maka ya lihat pola candlenya bagaimana.
kalau anda ke seminar berbayar tentang analisa teknikal , tanya sama praktisi seminarnya SEDIKIT tentang pola candle stick.klo mereka tidak bisa jawab lebih baik balik badan langsung pulang, Jangan pernah percaya orang bilang expert di teknikal kalau ditanya pola candle stick saja tidak tahu dan hanya bergantung pada MACD, Bollinger Band, RSI,foreign flow, Stochastic,fibonacci dll.
Tapi butuh ratusan dan ribuan jam terbang untuk mempelajarinya. selamat mencoba
Saya setuju sekali dengan rekomendasi buku Technical Analysis for Megaprofit (Edianto Ong). Buku itu yang juga direkomendasi oleh mentor saya. Bagian candlestick pattern sangat berguna untuk mempelajari apa yang tersirat dan tersurat dari pola candle yang terbentuk.
“Simple is the Best” adalah anjuran yang sangat bijaksana.