Dua minggu lalu saya sama sekali tidak menemukan satu analisa atau berita yang mengindikasikan IHSG akan terkoreksi cukup signifikan dalam 2 minggu terakhir, bahkan sampai minggu lalu sama sekali belum ada indikasi IHSG akan terkoreksi, dana asing masih masuk dengan kekuatan yang stabil dan IHSG juga masih terus menguat.
IHSG minggu lalu terkoreksi 2%, dan tampak tidak diikuti dengan koreksi di bursa-bursa utama dunia lainnya, Dow Jones, FTSE, dan Nikkei terlihat hanya bergerak flat sepanjang minggu kemarin, hal ini semakin memperjelas bahwa korelasi IHSG denga bursa-bursa utama dunia semakin hari semakin kecil, dan naik turunnya bursa kita lebih dipengaruhi oleh keluar masuknya dana asing dibanding faktor-faktor lain, termasuk sentimen-sentimen yang terjadi di Indonesia.
FOREIGN FLOW ANALYSIS
Seperti dibahas di atas dana asing memang keluar sepanjang minggu lalu namun sebenarnya jumlahnya tidaklah signifikan total dana yang keluar hanya sebesar 633M, jumlah ini bukan merupakan jumlah yang besar apalagi jika melihat bahwa IHSG terkoreksi 2% minggu lalu, sebagai bandingan di minggu sebelumnya dimana IHSG hanya terkoreksi 1% dan hanya terjadi 4 hari perdagangan di bursa dana asing yang keluar sebesar 1 T.
Jika kita melihat grafik di samping kita bisa melihat gambaran yang lebih jalas mengenai sedikitnya jumlah outflow jika dibandingkan dengan koreksi yang terjadi, hal ini menarik karena jika kita melihat di masa lalu, kondisi seperti ini memberikan kita peluang untuk melakukan buy on weekness karena umumnya IHSG akan kembali bergerak naik dalam beberapa saat kedepan diiringi dengan semikin besarnya arus dana asing yang masuk, secara bandarmologi kondisi seperti ini sering disebut dengan mark down.
Jika kita meneliti lebih dalam mengenai arus dana asing sepanjang minggu ini kita menemukan bahwa dana yang keluar cukup merata di saham-saham LQ 45 meskipun jumlahnya tidak signifikan dan tidak menunjukan aksi profit taking besaar-besaran. Dan jika anda percaya pada korelasi foreign flow dengan pergerakan harga maka kondisi seperti saat ini merupakan kesempatan yang menarik untuk melakukan pembelian, atau paling tidak siap-siap melakukan pembelian karena dalam jangka mengengah kondisinya masih aman karena para pemain besar masih berada di bursa.
TECHNICAL ANALYSIS
Seperti dibahas minggu lalu saya memang sudah keluar dalam jumlah yang cukup besar karena pada perdagangan kemarin IHSG menembus batas toleransi saya di kisaran 4.750, meskipun saya tidak melihat adanya bahaya di IHSG namun aksi markdown masih bisa saja terus berlanjut apalagi IHSG saat ini tidak memiliki level support yang cukup kuat di bawah level 4.750an, dapat dilihat di samping IHSG sudah menembus garis trendline super bullishnya dan juga level MA20nya. Saat ini satu-satunya level support yang cukup kuat ada di level 4.650 dan level itu masih cukup jauh dari level sekarang, jadi saya masih merasa saat ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan wait and see dan baru mulai mengambil posisi ketika koreksi IHSG berhenti, baik itu keadaan flat ataupun kenaikan ke level 4.750.
Menurut saya keadaan saat ini masih 50-50, minggu ini IHSG bisa kembali melanjutkan koreksinya dan menguji level 4.650 atau kembali ke atas 4.750 dengan potensi kenaikan dengan target 4.800, potensi kenaikan dan penurunan sepanjang minggu ini sama-sama 70 point namun melihat panjangnya candle hitam kemarin dan terpatahnya garis trends saya merasa lebih baik kita wait and see dengan memegang minimal 50% cash sampai IHSG berada di atas level 4.750 atau mendekati level 4.650.
Well saya pribadi merasa trading dalam kondisi saat ini lebih “nyaman” dibandingkan dengan trading dalam kondisi IHSG selalu membentuk historical highnya setiap hari., seperti yang terjadi 2 minggu lalu. Jadi lets enjoy the market.
Quote of the day:
“Above all, love each other deeply, because love covers over a multitude of sins.”
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market