Sebagai salah satu emiten property paling besar di Indonesia LPKR merupakan salah satu saham yang banyak dikumpulkan para pemain besar. Dari data yang dirilis KSEI akhir bulan November lalu, kepemilikan asing di saham ini mencapai 24% dari saham beredar, dan terbagi cukup merata antara Reksadana Asing (7.8%), Institusi (21%), Dapen Asing 2.6% dan seterusnya. Kepemilikan investor individual lokal di saham ini hanya sebesar 3.4% di akhir November lalu. Menurut perhitungan system kami ratio patrisipasi broker ritel sampai sepanjang tahun 2016 hanya sebesar 7.7% dari transaksi keseluruhan.
Data-data tersebut menunjukan kalau saham ini memang dikuasai oleh pemain-pemain besar, namun terlepas dari banyaknya pemain dan kepentingan besar di saham ini, kita mendapati bahwa harga LPKR turun cukup signifikan tahun ini. Seperti kita lihat dalam grafik di atas sejak tahun 2013 saham ini tidak pernah turun ke bawah level 900. Namun penurunan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat saham ini sekarang sudah bergerak di kisaran 700an. Penurunan ini membuat saham mulai menarik perhatian banyak trader dan investor berpengalaman.
Berada kisaran harga saat ini sama dengan kisaran harga sama dengan tahun 2012 lalu, LPKR secara Fundamental sudah murah, karena dibandingkan tahun 2012 lalu saat ini Book Value LPKR sudah naik lebih dari 100%. Kita tahu penurunan ini memang disebabkan karena melemahnya keuntungan LPKR dalam 2 tahun terakhir, hal ini bisa dilihat dari Net Profit perusahaan 9 bulan pertama tahun ini yang masih lebih rendah dari profit tahun 2012 lalu. Namun kita tahu profit memang bisa naik turun cukup signifikan, itu sebabnya banyak fundamentalis yang lebih percaya book value daripada profit, terutama jika harganya sudah turun signifikan seperti harga LPKR saat ini.
Dari perbincangan kami dengan ‘tangan kanan’ salah satu pebisnis sukses di Bandung yang memiliki usaha di hampir seluruh mall besar di Jawa Barat kami mendapati memang saat ini Lippo Mall terlihat sedang ‘mengencangkan ikat pinggang’, hal ini terlihat dengan biaya perawatan mall yang sepertinya cukup ditekan. Namun terlapas dari kondisi tersebut kita mendapati bahwa Mall milik Lippo saat ini umumnya penuh (paling tidak di Jawa Barat), dan itu adalah indikasi yang baik terutama bagi para Investor yang tertarik masuk ke saham ini sebagai investasi jangka menengah dan panjang.
Lippo Group Melawan para Raksasa
Dari sudut pandang Bandarmologi kami menemukan fakta menarik lainnya di saham ini, jika mempelajari Broker Summary LPKR sepanjang tahun 2016 ini kita mendapati KI (Ciptadana) yang adalah anak perusahaan Lippo Group melakukan pembelian besar-besaran sepanjang tahun 2016 ini (sebesar 514M).
Sesuatu yang cukup menarik mempertimbangkan di tengah penurunan harga saham ini, anak perusahaan dari Group Lippo terus mengumpulkan saham ini dalam jumlah yang sangat besar.
Jika kita melihat dari sisi seller pun, sebenarnya penjualnya tidak kalah kuat ( bahkan lebih kuat) sekurtas-sekuritas raksasa seperti AK, DB, CG, ML, ZP, YU berada di pisisi Top Seller. Jika kita melihat broker-broker ritel kita mendapati kalau YP dan PD keduanya berada di posisi Top Buyer. Jika disimpulkan memang sedang terjadi distribusi di saham ini sepanjang tahun 2016, namun fakta bahwa ‘korbannya’ adalah Lippo Group sendiri membuat terbuka peluang menarik untuk mulai mengumpulkan saham ini. Jika melihat harga Average Pembelian KI sepanjang tahun 2016 harganya ada di kisaran 962 artinya harga saat ini sudah cukup murah, dan jauh dibawah average pembelian Ciptadana.
KESIMPULAN
Kami cukup percaya Group Lippo adalah salah satu konglomerasi paling solid di Indonesia yang sudah melewati krisis demi krisis selama puluhan tahun, jadi jika view kita jangka penjang LPKR adalah salah satu saham yang cukup menarik untuk dikumpulkan karena harganya yang sudah sangat terdiskon saat ini.
Namun fakta lain menunjukan bahwa para pemain besar masih terus meng-guyur saham ini membuat strategi pembelian sebaikanya dilakukan secara bertahap.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market