Dalam 1 bulan terakhir ini muncul berita bahwa bursa efek dunia kemungkinan akan mengalami kejatuhan dalam beberapa bulan kedepan, yang didorong oleh kejatuhan indeks Dow Jones. Analisa ini didasari dari kemiripan grafik Dow Jones saat ini dengan grafik yang terjadi di tahun 1929 lalu sebelum indeks turun 50% hanya dalam 3 bulan..
Anda tidak sedang salah membaca, Mark Hulbert analis dari marketwatch.com meramalkan terjadinya crash tahun 2014 ini, membangun analisanya dari kejadian yang terjadi hampir 100 tahun yang lalu di bursa Dow Jones. Sementara kita saat ini berada di tahun 2014, dan berada di Indonesia.
Ketika saya pertama kali mendengar hipotesa ini saya hanya tersenyum, namun entah kenapa semakin hari malah semakin banyak investor yang percaya bahwa tahun ini akan terjadi market crash. Jika kita lihat grafik di samping, dimana dibandingkan grafik dow jones saat ini dan tahun 1929 terlihat memang ada kemiripan, namun memang jika kita mencari kemiripan grafik apalagi jika kita sampai mundur 90 tahun ke belakang saya yakin kita akan menemukan banyak kemiripan-kemiripan yang terjadi dengan kondisi saat ini.
Secara Technical Analysis kemiripan ini akan terkonfirmasi sebagai ‘history repeat it self’ dalam beberapa bulan kedepan jika Dow Jones turun 50%, jika saat ini Dow Jones ada di level 16.000, berarti Mark Hullbert meramalkan Dow Jones akan turun ke 8.000 dalam waktu kurang lebih 3 bulan kedepan dan jika kita terus mengikuti keadaan yang terjadi di bursa amerika di tahun 1929, maka kemungkinan indeks Amerika akan turun 85% dalam satu setengah tahun kedepan.
Jika kita terjemahkan pada market Indonesia, analisa Mark Hulbbert di atas sama saja seperti analisa yang memprediksi pada bulan Juni 2015 nanti harga BBRI akan turun sampai level 1000 per lembar, padalah sekarang harganya mendekati 10.000, bagi saya analisa pribadi analisa ini sangat jauh dari akal sehat saya, namun entah kenapa semakin banyak investor yang mempercayai analisa ini.
Untuk meramaikan kondisi market saat ini, kami akan memberikan analisa kebangkitan IHSG versi Creative Trading System, namun kami tidak akan menggunakan Analisa Technical, kami akan menggunakan Analisa Foreign Flow sebagai basis Analisa kami.
IHSG awal 2013 vs awal 2014
Jika Mark Hullbert memprediksi Dow Jones dengan cara mundur 85 tahun ke belakang, kami akan membandingkan IHSG dengan kejadian yang hampir serupan tepat 1 tahun ke belakang.
Jika anda flashback setahun ke belakang, di akhir 2012 lalu kondisi IHSG berada di masa minim sentimen positif, dan sampai akhir tahun 2012 kami tidak menemukan satu analis pun yang memprediksi IHSG masih akan menguat tajam di awal tahun bahkan bisa sampai 5.200. Sentimen-sentimen perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan IHSG yang sudah stagnan dalam 2 tahun terakhir membuat para pelaku pasar memprediksi IHSG hanya akan bergerak staagnan di tahun 2013.
Namun kenyataannya berjalan lain, meskipun tidak ada perubahan signifikan dalam kondisi fundamental Indonesia di awal tahun, aliran dana asing yang tak henti-hentinya masuk ke bursa kita di awal tahun 2013, membuat IHSG terus naik dan terus membentuk level tertinggi barunya dalam 4 bulan pertama tahun 2013.
Jika kita melihat kondisi yang terjadi di akhir 2013 lalu, kondisi yang kurang lebih sama terjadi, sebagian besar analis memprediksi bahwa IHSG kemungkinan hanya akan bergerak di bawah level 5.000 sampai akhir tahun 2014, sebagian lagi malah memprediksi IHSG akan turun ke bawah level 4.000 tahun ini.
Namun analisa hanya tinggal analisa jika Investor Asing ‘berkata lain’ IHSG akan tetap mengikuti keinginan Investor Asing. Sampai saat ini kita belum melihat adanya perbaikan yang signifikan pada kondisi fundamental Indonesia, meskipun dollar masih tinggi dan suku bunga belum turun IHSG lebih dulu naik, sama seperti yang terjadi di awal tahun 2013 lalu, dan masuknya dana asing kembali menjadi alasan satu-satunya kenaikan indeks.
Saya memberikan perbandingan kondisi Foreign Flow di awal tahun 2013 lalu dengan kejadian yang terjadi saat ini :
Dalam tabel di atas saya membandingkan kondisi IHSG pada penutupan hari Jumat, 22 Feb 2013 dengan kondisi IHSG pada penutupan hari Jumat kemarin tanggal 21 Feb 2014. Sejak hari pertama perdagangan tahun 2013 sampai tanggal 22 Feb 2013 total dana asing yang masuk sebesar 12.1 T, sementara dana asing yang masuk sepanjang tahun 2014 ini sebesar 8.7T.
Memang jumlah yang masuk tahun ini masih kalah besar dengan dana yang masuk di tahun 2013, namun jika IHSG masih menguat lebih dari 15% dari posisi tanggal 22 Feb 2013, potensi IHSG naik paling tidak 10% ke atas level saat ini masih terbuka lebar.
Jika kita melihatnya dengan dari sudut pandang yang sedikit berbeda, potensi kenaikan IHSG bahkan lebih besar lagi, kita lihat dalam tabel tahun 2013, inflow seminggu terakhir minggu tersebut sebesar 1.9T, sementara inflow minggu ini 4.3. Dan inflow awal bulan sampai tanggal 22 Februari 2013 sebesar 7.2, sementara bulan ini inflownya sebesar 6.4T, melalui data-data tersebut kita bisa meyimpulkan, bahwa arus dana asing pada tahun 2013 lalu sudah mengalami penurunan jumlah inflow di minggu ketiga bulan Februari, sementara tahun ini masih dalam trend peningkatan, dimana setiap minggu dana yang masuk semakin banyak.
Bullish Market 2013
Jika kita teliti lebih mendalam grafik IHSG Foreign Flow pada periode yang sama, kita melihat dana asing (curva merah) mulai masuk pada tanggal 12/12/2012, dan sampai tanggal 22 Februari 2013 kita melihat trend dana asing yang masuk masih sangat baik dan belum menandakan adanya pelemahan inflow.
Analisa ini terbukti benar karena bullish market terus berlanjut sampai akhir Mei 2013, IHSG masih naik dari level 4.651 dalam grafik di samping, sampai ke level 5.200 di bulan Mei.
Analisa ini menunjukan betapa besarnya korelasi IHSG dengan dana asing, selama asing belanja IHSG akan naik.
Bullish Market 2014
Jika kita melihat grafik inflow saat ini, kenaikan inflow terlihat lebih agresif, meskipun jumlahnya masih kalah dari yang terjadi tahun 2013.
Trend inflow dimulai tanggal 17/12/2013 dan masih terus berlangsung sampai sekarang, dengan jumlah dana yang masuk sebesasr 9.9T sampai perdagangan Jumat lalu.
Kita melihat peluang kenaikan IHSG masih sangat terbuka, sama sekali belum terlihat adanya pelemahan trend inflow di bursa kita, minggu lalu dana asing yang masuk sebesar 4.3T, jumlah tersebut adalah record inflow terbesarnya sepanjang sejarah.
Record sebelumnya terjadi pada tanggal 12 – 16 Maret 2012 dengan jumlah dana yang masuk sebesar 3.9T.
Indikasi-indikasi ini menunjukan betapa kuatnya trend bullish saat ini, kami memprediksi IHSG dapat sampai ke level 5.000 dalam 1-3 bulan kedepan.
Kami harap analisa ini dapat membantu anda dalam melakukan keputusan investasi anda, di satu sisi Analis ternama dari Amerika memprediksi akan terjadi Market Crash dengan menggunakan grafik Dow Jones 85 tahun yang lalu sebagai dasar analisa, dan memprediksi dalam 3 bulan kedepan Dow Jones akan turun 50%, dan jika benar terjadi hampir pasti IHSG akan turun paling tidak ke level 3.000 .
Sementara saya, Analisa Pemula dari Bandung, melihat IHSG berpotensi ke 5.000 dalam 3 bulan kedepan dengan menggunakan analisa IHSG Foreign Flow yang terjadi tepat 1 tahun yang lalu.
Anda bisa memutuskan sendiri analisa mana yang anda percaya, dan yang akan anda jadikan keputusan Investasi anda, dan kita biarkan waktu yang menjawab segalanya.
Quote of the day:
When you choose to have faith over fear, it activates God’s power!
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market