Tidak terasa kita sudah mengakhiri kuartal ketiga tahun 2012 ini, tahun ini merupakan tahun yang cukup bergejolak, setiap kuartal memiliki ciri-cirinya yang berbeda. Kuartal pertama indeks mengalami rally yang cukup meyakinkan, sementara di kuartal kedua indeks terkoreksi cukup tajam, seiiring dengan krisis yang kembali terjadi di Eropa, dan di kuartal ketiga IHSG kembali rebound, dan tutup di kisaran level tertingginya sepanjang sejarah.
Secara keseluruhan pada tahun ini IHSG menguat 441 point (11.5%) dari level pembukaannya di awal tahun, saham-saham sector property dan infrastuctur merupakan penyumbang kenaikan tertinggi selama tahun 2012 ini, sementara sector mining merupakan sector yang paling banyak terkoreksi tahun ini, jauh di bawah performance sector-sector lainnya.
Pada posting ini saya akan membahas beberapa faktor yang biasanya berpengaruh pada pergerakan IHSG, untuk memprediksi pergerakan IHSG dalam 3 bulan kedepan.
FOREIGN FLOW
Seperti yang selalu saya tulis dalam posting-posting saya, foreign flow merupakan salah satu faktor yang sangat saya pertimbangkan dalam menganalisa IHSG, karena korelasinya yang sangat besar dengan pergerakan indeks. Sepanjang tahun 2012 ini, total dana asing yang masuk adalah 10.3 T, dan hampir setengahnya masuk dalam bulan September lalu. Hal ini memberikan indikasi bahwa big player sedang melakukan akumulasi, yang kemungkinan merupakan persiapan dalam menghadapi window dressing.
Jika kita melihat perbandingan chart IHSG dengan Foreign Flow di samping, kita bisa melihat bahwa dana asing sempat masuk secara besar-besaran pada kuartal pertama tahun ini, dan kembali keluar di kuartal kedua karena krisis yang terjadi di Eropa. Pada kuartal ketiga kemarin dana ini kembali masuk dalam jumlah yang signifikan, dan jika melihat contoh-contoh yang terjadi di masa lalu, masuknya dana asing memiliki korelasi yang sangat tinggi dengan penguatan indeks di masa-masa yang akan datang.
Hal ini tidak terjadi di kuartal kedua tahun ini dan kuartal ketiga 2011 karena terjadi krisis di benua Eropa yang membuat semua indeks dunia bertumbangan, yang akhirnya ikut menjatuhkan IHSG. Dalam kondisi saat ini saya optimis, bahwa Indeks akan mengalami rally sampai akhir tahun selama indeks dunia tidak mengalami gejolak-gejolak baru, seperti yang terjadi di kuartal kedua lalu.
FOREIGN INDEX
Sepanjang tahun ini korelasi IHSG dengan indeks-indeks di Asia sangat rendah, sebagai contoh sederhana bulan ini indeks China sempat menyentuh level terendahnya dalam 3 tahun, di saat IHSG menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah. Hal itu yang membuat saya hanya akan fokus pada pergerakan Dow Jones dan indeks Eropa yang umumnya memiliki pola yang sama.
Trend Bullish di Dow Jones tampak kuat dan rapi, ditambah lagi akan munculnya dana-dana segar dari QE 3 selama data pekerjaan Amerika belum membaik, juga pemilu yang akan berlangsung tahun depan, membuat outlook saya pada indeks utama dunia ini masih positif di kuartal keempat tahun ini. Menurut saya kemungkinan Dow Jones akan tutup di atas level 13.600 di akhir tahun ini sebesar 40% . Sementara peluang indeks Dow Jones melemah pada kuartal ini hanya sebesar 25%.
Satu-satunya resisten kuat pada Dow Jones ada di kisaran 14.000 yang merupakan level tertingginya sebelum krisis 2007 – 2008. Selama indeks ini belum mendekati level tersebut, kita masih dapat trading dengan lebih tenang, tanpa perlu mengkhawatirkan kondisi Amerika.
Indeks Eropa yang saya wakil-kan dengan melihat pergerakan FTSE tampak kondisinya tidak sebaik Amerika, walaupun trendnya masih bullish, namun kekuatannya terlihat sudah agak melemah, dan memiliki potensi hanya akan bergerak sideways dalam 3 bulan ini.
Namun saya memprediksi peluang indeks Eropa terkoreksi pada kuartal terakhir ini lebih kecil daripada kemungkinanya untuk naik.
OIL PRICE
Harga minyak dunia masih belum memberikan indikasi yang kuat akan kemana arah pergerakannya sampai akhir tahun. Namun jika kita hanya mempedulikan kondisi IHSG, pergerakan harga minyak yang stabil kemungkinan merupakan skenario terbaik untuk kondisi bursa kita.
Saya cukup yakin bahwa harga minyak yang bergerak di kisaran $90 – $100 /barrel merupakan harga terbaik yang untuk pergerakan IHSG, harga yang terlalu tinggi / rendah bisa mendatangkan gejolak dan resiko yang tidak diperlukan.
Menurut saya peluang harga minyak bergerak sideways masih merupakan yang terbesar saat ini, sementara peluang nilainya menguat atau melemah memiliki persentasi yang sama yaitu 30%.
Ikuti WORKSHOP BANDARMOLOGY di JAKARTA 6 Okt 2012 dan SURABAYA 20 Okt 2012
COAL PRICE
Harga batubara jauh lebih berpengaruh kepada IHSG daripada harga minyak bumi, dan dalam pada saat ini harga batubara masih dalam trend turun. Bahkan bulan September lalu harga batubara membentuk penutupan bulanan terendahnya setelah krisis 2008. Hal yang sama sudah terjadi di saham-saham batubara yang sudah terkoreksi sangat dalam tahun ini.
Melihat grafik bulanan di samping, belum terlihat ada indikasi pembalikan arah di harga batubara, namun dengan semakin menguatnya IHSG, harga saham-saham batubara semakin murah jika dibandingkan dengan saham-saham lainnya. Hal ini yang membuat saham-saham batubara cenderung naik turun dalam 2 bulan terakhir, karena market sudah tidak sabar menunggu pembalikan arah di harga batubara.
Selama harga tidak tutup di bawah $85 atau di atas $95 saya masih menyarankan hanya membeli saham-saham sector ini untuk trading jangka pendek.
GOLD PRICE
Dari semua harga komoditas yang memiliki pengaruh terhadapa IHSG, harga emas adalah yang memiliki trend bullish paling baik. Hal ini terlihat sudah disambut baik oleh saham-saham pertambangan metal seperti INCO dan TINS yang sudah menjadi stockpick saya sejak bulan lalu.
Meskipun berpotensi mengalami koreksi jangka pendek, saya optimis harga emas bisa bergerak di kisaran $1800 dalam 3 bulan kedepan, selain itu saya juga cukup yakin bahwa harga gold tidak akan kembali melamah ke bawah level 1.650 di tahun ini.
ANALISA IHSG KUARTAL 4
Mempertimbangkan faktor-faktor di atas saya optimis akan terjadi rally di market pada 3 bulan kedepan, derasnya aliran dana asing yang masuk, amannya kondisi Amerika Serikat dan kondisi Eropa yang sepertinya masih akan “begitu-begitu” saja dalam 3 bulan kedepan membuat saya optimis IHSG dapat mencapai level 4.500 sebelum akhir tahun.
Aksi Window Dressing, yang selalu dilakukan Fund manager menjelang tutup tahun juga merupakan faktor kuat yang dapat mendukung kenaikan IHSG. Saya memprediksi peluang IHSG akan berada di kisaran 4.300 – 4.500 sebesar 40%, sementara peluang indeks bisa menguat lebih dari itu sebesar 20%.
Peluang indeks mengalami koreski memang masih ada, tapi faktor pendorongnya belum dapat kita ketahui saat ini, lemahnya ekonomi Eropa tampaknya sudah menjadi berita lama yang tidak lagi terlalu dikhawatirkan.
Selain itu banyaknya dana asing yang masuk selama kuartal ketiga yang lalu membuat peluang terjadinya koreksi besar-besaran dalam waktu singkat cukup rendah. Jika memang muncul berita yang sangat buruk pun saya beranggapan koreksi tidak akan lebih dari level 3.800 dengan peluang 15%.
Intinya saya rasa saat ini merupakan saat yang tepat untuk kita kembali fokus di pasar modal, karena kondisi market yang kemungkinan cukup aman terhadap mini crash, dana asing yang masuk dan kondisi market Eropa dan Amerika yang bullih merupakan faktor-faktor yang cukup kuat untuk membawa IHSG nya menyentuh level tertinggi barunya dalam 3 bulan kedepan.
Dapatkan edisi lengkap Market Outlook Q4 – 2012 dengan bergabung dengan TRADE WITH US.
Quote of the Day:
Whenever I feel shaky, I kneel. You can’t fall if you’re on your knees.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market