Jika anda adalah salah satu pembaca setia analisa-analisa yang kami buat, anda kemungkinan masih ingat tentang posting kami mengenai : BEDA NASIB ANTARA ADRO dengan PTBA, yang kami posting bulan Mei lalu. Dalam analisa tersebut kami meng-highlight bagaimana perbedaan arah pergerakan 2 saham batubara besar di Indonesia tersebut, padahal keduanya dapat sentimen yang sama-sama negatif, dari peraturan Harga jual batubara (DMO) dan secara Fundamental seharusnya PTBA menjadi emiten yang lebih dirugikan karena banyak menjual ke PLN. Anda bisa membaca artikel tersebut disini.
Menariknya perbedaan nasib tersebut terus berlanjut sampai pertengahan bulan ini, seperti kita ketahui saham PTBA terus bergerak naik, sementara saham ADRO justru bergerak turun, meskipun di waktu yang sama harga batubara terus bergerak naik.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat dengan jelas bagaimana perbedaan nasib antara kedua saham ini, dari awal tahun sampai pertengahan bulan Juli ini. Dalam artikel sebelumnya sudah dijelaskan alasan dari perbedaan arah kedua saham ini, yaitu karena memang Investor Asing memutuskan untuk mengendalikan kedua saham ini ke dua arah yang berbeda.
Seperti terlihat dalam grafik foreign flow kedua saham ini di atas, saham PTBA terus di Akumulasi Asing sehingga hal itulah yang menyebabkan harganya terus naik sejak akhir April sampai pertengahan bulan Juli lalu, sementara dalam periode yang sama, saham ADRO malah terus dijual asing, sehingga harganya pun terus bergerak turun dalam periode tersebut.
Kenyataan ini mungkin sulit dimengerti bagi sejumlah trader pemula, karena awalnya kita berpikir bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi oleh fakta yang terjadi di lapangan, jadi seharusnya harga ADRO dan PTBA bergerak searah bukan bertolak belakang.
Pada kenyatannya harga saham tidak digerakan oleh fakta atau informasi apa pun di lapangan, harga saham AKAN SELALU digerakan oleh RESPON dari PELAKU PASAR akan FAKTA yang ada, karena pada akhirnya pelaku pasar jugalah yang menyebabkan terjadinya pergerakan harga.
Namun pemahaman tentang harga saham digerakan oleh PELAKU PASAR juga sebenarnya belum sempurna, karena pada kenyataannya di setiap transaksi yang terjadi di pasar modal akan selalu ada pihak yang BUY dan pihak lain SELL. Artinya untuk harga bisa bergerak, harus ada 2 pihak yang mengambil keputusan yang bertolak belakang (BUY dan SELL) dalam merespon FAKTA yang SAMA.
Itulah prinsip dasar dari trading di pasar modal, jadi meskipun benar FAKTA bisa mempengaruhi pergerakan PELAKU PASAR, namun pertanyaan yang paling penting untuk dijawab adalah PELAKU PASAR yang MANA ?! Karena pada akhirnya pergerakan harga saham DITENTUKAN oleh PIHAK yang KUAT dan SEDIKIT, dan pihat yang BANYAK dan LEMAH akan menjadi ‘korbannya’. Itulah dasar dari ILMU BANDARMOLOGI.
Jadi tidak heran kita sebagai investor ritel selalu ‘dijejali’ dengan pemahaman yang salah mengenai bagaimana harga saham bisa bergerak, karena untuk harga bisa bergerak harus ada yang beli dan yang jual, jadi tidak mungkin keduanya ‘sama-sama pintar’.
Itulah yang terjadi di saham ADRO dan PTBA, jika kita sudah memahami apa yang menyebabkan pergerakan harga, maka kita sadar bahwa tidak ada yang aneh di pergerakan kedua saham ini, PTBA naik karena INVESTOR ASING yang merupakan BANDAR di saham ini, memutuskan untuk membeli saham ini, sementara ADRO terus dijual asing sehingga harganya turun.
Jika anda mengikuti pemberitaan beberapa hari terakhir, banyak diberitakan bahwa menteri ESDM sedang merencanakan pembatalan DMO tersebut, hal yang secara teori fundamental akan memberikan sentimen positif lanjutaan untuk PTBA, dan sentimen negatih untuk DMO. Namun yang menariknya lagi RESPON ASING terhadap pemberitaan tersebut kembali bertolak belakang dengan fakta dan teori yang selama ini dipercaya dan diajarkan kepada investor ritel seperti kita.
Pada perdagangan beberapa hari terakhir NASIB kedua saham ini kembali bertolak belakang, pada perdagangan kemarin saham ADRO mencatat record INFLOW TERBESAR DALAM 2 TAHUN TERAKHIR, sementara PTBA mencatat record yang sebaliknya OUTFLOW TERBESAR DALAM 2 TAHUN TERAKHIR.
Kondisi ini yang terjadi saat ini sangatlah menarik, karena bagi kita-kita para investor yang sudah memahami bagaimana harga bergerak, dan selama ini sudah menikmati profit puluhan persen dari PTBA, kemungkinan ada kesempatan untuk pindah ke saham ADRO, yang sepertinya baru mulai di AKUMULASI ASING.
Related: Analisa Foreign Flow adalah analisa yang sangat powerful jika diapilkasikan ke saham-saham unggulan, karena memang saham-saham tersebut pergerakannya dikendalikan oleh para investor asing. Itu sebabnya para investor yang sudah memahami analisa ini umumnya bisa mendapat profit dengan mudah di saham-saham yang terus di akumulasi asing di PTBA, dan selamat dari kejatuhan saham-saham seperti ADRO.
Bagi anda yang berminat untuk menggunakan analisa yang sama, anda bisa mendapatkan sistem foreign flow yang kami ciptakan di atas dengan cara mengikuti Workshop Foreign Flow atau membeli langsung sistem foreign flow.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
2 comments
Siang.
Mau tanya, apa perbedaan mengikuti Workshop Foreign Flow dengan membeli langsung sistem foreign flow?
Apakah nanti dapat tools seperti MM Detector di Workshop Bandarmology? Kalau dapat, apakah tools yg diperoleh dari keikutsertaan Workshop Foreignflow dan yang langsung beli sistem foreign flow sama tools nya, atau berbeda? Kalau berbeda, apa saja perbedaannya? Terimakasih
Selamat siang Bapak/Ibu,
Jika Bapak/Ibu mengikuti workshopnya terlebih dahulu, Bapak/Ibu akan diajarkan ilmunya, analisa, serta cara penggunaan toolsnya. Selain itu workshop ini sudah termasuk dengan System FF Pro, dan gratis berlangganan 3 Bulan.
Sedangkan untuk pembelian Systemnya saja tanpa mengikuti workshop, cara penggunaan tools akan diajarkan melalui video. Dan untuk pembelian sistem, transaksi lebih dari Rp 4.000.000, akan diberikan satu free seat untuk Workshop Foreign Flow.