Pemberian Investment Grade bulan Mei lalu membangkitkan optimisme para investor dalam negeri, namun memontum ini justru dimanfaatkan oleh investor asing untuk melakukan profit taking dari aksi akumulasi yang sudah mereka lakukan sejak awal bulan Maret lalu ketika mereka ‘diberi tahu’ bahwa S&P akan mengupgrade rating Indonesia. Kita melihat dengan jelas bahwa secara perlahan tapi pasti dana asing terus keluar dari bursa kita, memanfaatkan momentum euphoria investor di dalam negeri.
Seperti kita ketahui bahwa Investor Asing adalah ‘driver’ yang menentukan arah dari IHSG, jadi keluarnya dana asing adalah indikasi yang buruk untuk indeks. Karena setelah mereka berhasil melakukan profit taking, sang ‘driver’ tidak memiliki kepentingan lagi untuk menjaga jalannya IHSG, dan tidak jarang pada kondisi tersebut Asing justru dengan sengaja menjatuhkan IHSG ke jurang bersama seluruh investor lokal di dalamnya.
Sebagai investor lokal kita sebenarnya bisa memanfaatkan kenyataan ini, yang perlu kita lakukan hanyalah mengikuti apa yang dilakukan investor asing. Ketika asing beli kita ikut beli, ketika mereka jual, kita ikut jual.
Jika kita terjemahkan dalam kondisi saat ini, apakah artinya kita juga harus jualan ? Jawabannya YA, ketika investor asing keluar sebaiknya kita juga keluar dari market. Namun kita juga harus ingat bahwa investor asing tidak bisa memiliki flexibilitas seperti kita untuk keluar masuk dari bursa. Karena jumlah yang saham yang mereka beli sangat besar,sehingga proses jual atau beli tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sejak awal tahun jumlah dana asing yang sempat masuk ke bursa kita sekitar 30 Triliyun, dan dalam sebulan terakhir baru keluar sekitar 8 Triliyun, artinya masih ada sekitar 23 Triliyun lagi yang perlu mereka keluarkan.
Artinya IHSG seharusnya tidak akan jatuh dulu sebelum dana asing yang sebalumnya masuk bisa keluar sepenuhnya dari bursa kita, karena sama seperti kita investor asing juga tidak suka melakukan penjualan dalam posisi rugi, jadi mereka pasti akan menjaga IHSG di level dimana mereka bisa melakukan penjualan dalam posisi untung.
Karena analisa Foreign Flow sangat berguna, karena dengan analisa ini kita bukan hanya akan memperoleh keuntungan ketika investor asing sedang mengakumulasi saham karena saham yang mereka beli bergerak naik, tapi kita juga bisa memperoleh keuntungan ketika investor asing secara bertahap melakukan aksi jual seperti saat ini.
Caranya dengan terus melihat level modal akumulasi investor asing, dan menggunakan level tersebut sebagai ‘support’ untuk mencari keuntungan dalam trading jangka pendek.
Berikut salah satu contoh bagaimana cara menganalisa memanfaatkan momentum aksi jual investor asing untuk keuntungan kita sebagai investor lokal yang sudah mempelajari ilmu foriegn flow.
KEUNTUNGAN ASING SAAT INI
Dalam grafik di atas kita bisa melihat pergerakan dana asing di IHSG sampai kemarin, seperti kita bahas di atas dana asing sudah keluar sejak akhir bulan Mei lalu, dan sampai perdagangan kemarin total dana asing yang keluar sudah sebasar 8 Triliyun.
Jika kita mundur ke periode 2 Mei – 23 Mei, investor asing melakukan pembelian senilai 8.3 Triliyun dengan average IHSG di level 5.691, jadi kita mendapati 8 Triliyun terakhir yang masuk ke bursa kita masuk dengan ‘modal beli’ di 5.691, dan saat ini saham-saham senilai 8 Triliyun tersebut sudah kembali dijual ke investor lokal dengan average 5.777.
Artinya secara total investor asing berhasil untung sekitar 86 point atau jika diestimasikan kurang lebih sebesar 117 Milyar Rupiah. Jumlah keuntungan yang besar untuk diperoleh dalam waktu kurang dari 2 1/2 bulan, namun hanya sekitar 1.5% dari jumlah modal yang mereka keluarkan.
Persentasi keuntungan investor asing kemungkinan akan bertambah besar dalam beberapa waktu kedepan, jika kita menghitung average dari sisa akumulasi asing yang masuk ke bursa kita, average pembelian asing sudah jauh di bawah level IHSG saat ini.
Dalam grafik di atas kami menghitung average pembelian asing sejak pertengahan bulan Maret (awal periode akumulasi asing yang didorong investment grade) secara total dana asing yang masuk senilai 16.6 Triliyun, dengan rata-rata akumulasi di level 5.596. Jadi jika aksi profit taking Investor Asing terus berlanjut, maka investor asing harus menjaga supaya 16.6 Triliyun selanjutnya yang keluar harus bisa dijual di atas level 5.596, semakin tinggi IHSGnya semakin baik tentunya untuk investor asing.
Sebagai investor lokal yang sudah memahami fakta di atas, tentunya kita bisa memanfaatkan manuver-manuver yang dilakukan asing dalam beberapa bulan kedepan ketika mereka melakukan aksi profit takingnya. Satu hal yang kita tahu, Asing akan menjaga supaya IHSG tidak turun kebawah level 5.596 sebelum mereka berhasil menjual saham senilai 16.6 Triliyun yang sudah mereka akumulasi sebelumnya.
Related: Analisa ini menggunakan asumsi bahwa dalam beberapa bulan kedepan belum ada investor asing baru yang masuk ke Indonesia pasca pemberian investment grade, meskipun sejauh ini belum ada tanda-tanda ke arah situ namun potensi akan adanya ‘pelari ketiga’ di IHSG tetap masih terbuka. Pastikan anda juga membaca artikel : Tongkat 30T, yang siap bawa IHSG ke 6000
PERIODE DISTRIBUSI SELALU LEBIH LAMA DARI PERIODE AKUMULASI
Teori Bandarmologi mengatakan bahwa “Periode Distribusi Selalu Lebih Lama Dari Periode Akumulasi”, teori ini sudah terbukti dalam periode profit taking investor asing yang terjadi saat ini, dalam grafik pertama dibutuhkan waktu 15 hari untuk investor asing melakukan aksi akumulasi senilai 8.3 Triliyun, dan untuk dana tersebut bisa keluar lagi dalam posisi untung dibutuhkan waktu 29 hari.
Artinya dalam kasus ini periode distribusi berjalan 2 kali lebih lama dibandingkan dengan periode akumulasi. Dalam grafik kedua jumlah akumulasi asing senilai 16.6 Triliyun, dan akumulasi dilakukan dalam waktu 30 hari perdagangan, jika kita menggunakan ratio yang sama maka dibutuhkan 60 hari perdagangan untuk investor asing bisa melakukan aksi profit taking untuk saham-saham senilai 16.6 Triliyun tersebut.
Jadi dengan kata lain kita bisa berasumsi sampai bulan September nanti kemungkinan IHSG masih dalam kondisi yang cukup aman, karena investor asing yang menjadi pengendali IHSG kemungkinan memiliki kepentingan yang cukup besar untuk menjaga IHSG tetap di atas level 5.596.
Menurut prediksi kami ada kemungkinan prediksi aksi distribusi bisa terjadi sedikit lebih cepat, mengingat dalam beberapa minggu kedepan akan rilis banyak laporan kinerja emiten di semester pertama. Dalam periode ini kemungkinan investor asing akan ‘mengarahkan’ para analis dalam negeri untuk menyebar sentimen positif pada para pemain dalam negeri untuk lebih berani membeli saham yang sedang didistribusi investor asing.
Kesimpulannya paling tidak untuk waktu 1 1/2 bulan kedepan IHSG dalam kondisi yang cukup aman, karena akan dijaga oleh investor asing. Sebagai investor lokal kita bisa memanfaatkan momentum ini untuk mencari keuntungan jangka pendek dengan cara melakukan pembelian ketika IHSG terkoreksi, dan melakukan penjualan ketika IHSG sudah mendekati level 5.900an
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa bursa kita memang dikendalikan oleh investor asing, dan investor lokal sering kali hanya bisa menjadi korban di negeri sendiri. Karena itulah 8 tahun yang lalu kami menciptakan Foreign Flow System, supaya kita bisa terus mempelajari pergerakan dana asing, dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita, karena kami tahu meskipun investor asing memiliki kekuatan yang begitu besar, namun mereka juga terlalu besar dan tidak bisa bergerak cepat seperti kita para investor ritel. Artikel di atas mengajarkan kepada kita bahwa ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh investor ritel jika kita memahami ilmu Foreign Flow dengan benar.
Jika anda tertarik untuk mengambil kesempatan yang sama seperti kami, anda juga bisa mempelajari Ilmu Foreign Flow dan memiliki sistem yang sama dengan yang kami gunakan, dengan cara mengikuti Workshop Foreign Flow, yang dalam beberapa bulan kedepan akan diadakan di Jakarta, Surabaya, Bali, Medan dan Jogja, anda bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai workshop tersebut disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market